Renungan
Hari Jumat Biasa XII, Thn B/I
Kitab Kejadian masih menjadi bacaan pertama hari ini, dengan
menampilkan kisah lanjutan tentang kehidupan Abram. Salah
satu topik pembicaraan hari ini adalah Sarai, isteri Abram. Tuhan menghendaki
supaya Abram menggantikan nama Sarai menjadi Sara. Bagi Tuhan Sara akan “menjadi
ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya.” (ay. 16). Di
sini mau ditunjukkan kuasa Tuhan. Kuasa Tuhan itu terlihat dari kehendak-Nya
untuk menggantikan nama isteri Abram. Terlihat bahwa awalnya Abram meragukan
keinginan Allah. Namun sekali lagi iman dibutuhkan. Sebab dengan iman, apa yang
mustahil bagi manusia akan menjadi nyata.
Dalam Injil hari ini kuasa Allah itu terlihat dalam diri Tuhan
Yesus.
Sama seperti dalam bacaan pertama kuasa itu tampak dalam kemauan Allah untuk
mengubah nama Sarai, demikian pula dalam Injil kuasa itu tampak dalam kemauan
Tuhan Yesus. Injil berkisah tentang penyembuhan orang kusta. Kepada orang kusta
itu Tuhan Yesus berkata, “Aku mau, jadilah engkau tahir!” (ay. 2). Dan kemauan
Tuhan Yesus ini ditanggapi dengan iman sehingga terjadilah penyembuhan. Peristiwa
ini bukan hanya memperlihatkan kuasa Tuhan Yesus, melainkan juga keallahan-Nya.
Sabda Tuhan hari ini mau mengatakan kepada kita bahwa Allah itu
Mahakuasa. Kemahakuasaan Allah selalu hadir dalam setiap kehidupan
manusia. Namun, agar kuasa itu terjadi dalam kehidupan kita, maka dibutuhkan
iman dalam menanggapinya. Kita tidak bisa hanya mengatakan dan mengakui Allah
itu mahakuasa, sementara kita tidak menangapinya dengan iman. Ketika iman tidak
dipakai, maka muncullah aneka kepercayaan, seperti tahayul. Misalnya, ketika
sakit melanda kita dan kita tidak menanggapinya dengan iman, maka dapat muncul
tanggapan bahwa sakit itu disebabkan oleh guna-guna atau hal lainnya. Tuhan menghendaki
supaya kita mau menyerahkan hidup kita kepada Dia.***
by:
adrian