Rabu, 04 Juni 2014

Dampak Pornografi Bagi Pernikahan

DAMPAK PORNOGRAFI BAGI PERNIKAHAN
Sekalipun sudah hidup berumah tangga, tak sedikit para suami masih doyan melihat atau menonton film porno. Bahkan ada di antara mereka mengoleksi barang tersebut. Hal ini membuat para istri yang merasa kesal saat menemukan koleksi majalah atau film porno suaminya. Muncul pertanyaan apakah fenomena ini berbahaya bagi kehidupan rumah tangga.

General Social Survey (GSS) mencoba menjawab pertanyaan itu dengan melakukan riset. Dalam survei mereka melakukan wawancara personal untuk mengetahui pandangan sosial masyarakat di Amerika Serikat. Hasil riset kemudian dipublikasikan dalam situs American Psychological Association. Penelitian dilakukan dengan mengevaluasi data dari kurun waktu berbeda. Riset pertama dilakukan pada 2006 dan 2008 terhadap 282 pasangan menikah. Dan riset kedua dilakukan pada 2008 dan 2010 terhadap 269 pasangan menikah. Sehingga total jumlah responden riset adalah 551 pasangan.

Para responden tersebut diberikan kuisioner dengan pertanyaan seperti 'apakah menonton film dewasa beberapa tahun terakhir ini?' Responden juga ditanya pendapatnya soal perselingkuhan, 'apa pendapat Anda jika ada orang yang sudah menikah memiliki hubungan selain dengan pasangannya?'

Setelah diteliti, peneliti menyimpulkan: konsumsi pornografi menyebabkan orang menjadi lebih bisa menerima seks di luar pernikahan. Artinya, ketika seseorang semakin sering menonton atau melihat pornografi, semakin dia bisa menerima seks selain dengan pasangannya. Jadi, ada korelasi antara kebiasaan menonton film porno dengan perselingkuhan. Dan sebagaimana diketahui, perselingkuhan merupakan biang kehancuran rumah tangga. Di Amerika Serikat sendiri perselingkuhan menjadi salah satu penyebab perceraian.

Selain bisa menyebabkan perselingkuhan, pornografi juga bisa memberikan dampak negatif lainnya pada pasangan menikah. Dr Andri Wanananda, MS, mengatakan film atau gambar porno seringkali memberikan pengetahuan yang salah tentang seks. Misalnya soal durasi hubungan seks. Film sering menampilkan hubungan seks hingga berjam-jam, padahal aslinya tidak begitu. Demikian ungkap Dr Andri. Pengetahuan yang keliru ini bisa membuat suami mengalami perasaan minder dan berusaha mencari solusi untuk mengatasinya. Padahal pangkalnya adalah pemahaman yang keliru. Hal ini dapat menjadi benih ketidakharmonisan hubungan suami isteri.

Selain itu pornografi berpotensi pada hubungan seks menyimpang. Ketika menonton film porno pasangan (umumnya suami) akan tertarik mencoba melakukan hubungan seks yang menyimpang. Hal ini, bila ditolak oleh isteri, bisa berdampak pada terjadinya kekerasan. "Penyimpangan pertama dilakukan tanpa keinginan kedua belah pihak, jadi yang satu maksa, itu nggak sehat, saya melihatnya dari aspek kedokteran ya. Kedua itu dilakukan dengan cara-cara yang menyakiti seperti si pria nggak bisa terangsang kalau nggak menyakiti wanitanya. Wanitanya terpaksa menerima," ungkap dokter yang juga menjadi dosen di Universitas Tarumanegara.

Orang Kudus 4 Juni: St. Fransiskus Caracciolo

SANTO FRANSISKUS CARACCIOLO, ABBAS
Fransiskus Caracciolo lahir di Villa Santa Maria, Italia Tengah, pada tanggal 13 Oktober 1563. Ia dibaptis dengan nama Ascanius. Nama Fransiskus dipilihnya ketika ia ditabhiskan menjadi imam. Ia meninggal di Agnose, Italia pada tanggal 4 Juni 1608. Kehidupan masa mudanya sebagai seorang putera bangsawan sungguh jauh berbeda dengan kehidupannya di kemudian hari sebagai seorang imam. Ketika berumur 20 tahun, ia jatuh sakit. Tetapi penyakit ini justru merupakan awal kehidupannya yang baru di dalam Allah. Dalam penderitaannya, ia terus berdoa memohon kesembuhan dari Tuhan. Ia berjanji akan membaktikan dirinya kepada Tuhan setelah sembuh nanti. Tuhan mendengarkan permohonannya dengan menyembuhkan dia secara ajaib.


Untuk mewujudkan janjinya, ia pergi ke Napoli, Italia untuk menjalani pendidikan imamat. Tangan Tuhan terus membimbingnya hingga ia ditabhiskan menjadi imam pada tahun 1557. Ia memilih nama Fransiskus sebagai penghormatan kepada Santo Fransiskus Asisi. Kemudian ia menjadi anggota tarekat imam-imam “Bianchi Della Guistizia” (Tarekat Imam-imam Jubah Putih Keadilan). Imam-imam dari tarekat ini biasanya mengunjungi dan meneguhkan hati dari para tahanan di penjara agar tabah menghadapi ajalnya.


Pada tahun 1588, Fransiskus bertemu dengan Yohanes Agustinus Adorno, seorang imam Genoese. Bersama Adorno, ia mendirikan ordo baru, yang menggabungkan kehidupan aktif dan komtemplatif. Kongregasi ini dikenal dengan nama “Kongregasi Pelayan Dina Reguler”. Dalam waktu singkat, kongregasi baru ini berhasil mendapatkan banyak anggota. Sebagian besar anggotanya melaksanakan kegiatan komtemplatif seperti berdoa dan bermeditasi. Untuk memperluas jangkauan kerjanya, Fransiskus mendirikan lagi beberapa rumah di Roma dan Spanyol. Salah satu kaul yang mereka ikrarkan ialah tidak berambisi untuk mendapatkan jabatan, baik di dalam ordo maupun di dalam Gereja. Fransiskus sendiri menaati kaul ini dengan konsekuen. Ketika Paus menawarkan jabatan uskup kepadanya, dengan tegas ia menolaknya. Tetapi kemudian ketika Adorno, sebagai pemimpin ordo meninggal dunia, ia terpaksa menerima jabatan itu karena di desak oleh anggota-anggotanya.
Fransiskus dikenal luas karena kesederhanaannya dan perhatiannya yang besar kepada orang-orang miskin. Ia sering memberi makan mereka makanannya sendiri, bahkan sering mengemis untuk kepentingan orang-orang malang itu. Tuhan menganugerahkan kepadanya kemampuan menyembuhkan orang-orang sakit. Ia digelari ‘kudus’ pada tanggal 24 Mei 1807 oleh Paus Pius VII (1939-1958) dan dihormati sebagai pelindung Napoli.

Renungan Hari Rabu Paskah VII - A

Renungan Hari Rabu Paskah VII, Thn A/II
Bac I    Kis 20: 28 – 38; Injil  Yoh 17: 11 – 19;

Sama seperti kemarin, sabda Tuhan hari ini mengajak umat untuk becermin pada dua figur, yaitu Tuhan Yesus dan Paulus. Kedua figur ini memiliki kemiripan, khususnya dalam pesan terakhir. Injil hari ini mengungkapkan doa Yesus kepada Bapa untuk para murid-Nya yang akan ditinggali-Nya. Yesus akan meninggalkan dunia ini, tidak lagi bersama mereka. Namun Tuhan Yesus tidak mau membiarkan mereka terlantar begitu sama, karena Yesus sadar akan bahaya yang akan mengancam. Karena itu, Tuhan Yesus meminta agar Allah memelihara mereka (ay. 11) dan “melindungi mereka dari pada yang jahat.” (ay. 15).

Permintaan Yesus kepada Allah Bapa ini mirip seperti permintaan Paulus kepada para penatua jemaat dalam bacaan pertama. Permintaan itu dikaitkan dengan kepergian Paulus tak lama lagi. Paulus tidak mau membiarkan benih pewartaannya tidak berkembang dengan baik. Paulus sadar bahwa setelah kepergiannya bakal muncul orang yang berusaha merusak benih pewartaannya itu (ay. 29 – 30). Karena itu, sama seperti Tuhan Yesus, Paulus menyerahkan jemaat kepada Tuhan (ay. 32), yang pelaksanaannya dilakukan oleh para penatua. Kepada mereka Paulus dengan sangat berharap agar mereka tidak hanya menjaga diri sendiri, tetapi juga seluruh kawanan (ay. 28).

Sabda Tuhan hari ini sudah mengatakan kepada kita bahwa akan ada orang yang akan merusak pengajaran Tuhan Yesus. Akan tetapi, kita tak perlu takut atau cemas. Tuhan Yesus sudah menyerahkan kita ke dalam penyelenggaraan ilahi. Namun perlu disadari juga adalah agar kita juga bisa menjaga diri sendiri agar kita tidak disesatkan. Melalui sabda-Nya hari ini Tuhan menghendaki supaya kita tetap memelihara iman yang sudah kita terima dan tetap mengembangkannya. Tuhan tidak menghendaki agar pengorbanan Yesus Kristus tidak sia-sia.

by: adrian