Rabu, 08 Desember 2021

SANTA PERAWAN MARIA DIKANDUNG TANPA NODA

 

Sesungguhnya kebingungan atas dogma SP Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa (=Immaculata) bukanlah hal yang jarang terjadi. Sebagian orang secara salah beranggapan bahwa dogma tersebut berhubungan dengan Bunda Maria yang mengandung Kristus dari kuasa Roh Kudus. Sesungguhnya dogma SP Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa adalah keyakinan “… bahwa perawan tersuci Maria sejak saat pertama perkandungannya oleh rahmat yang luar biasa dan oleh pilihan Allah yang mahakuasa karena pahala Yesus Kristus, Penebus umat manusia, telah dibebaskan dari segala noda dosa asal.” (Paus Pius IX, Ineffabilis Deus)

Dalam mempelajari sejarah seputar keyakinan ini, kita melihat keindahan Gereja yang didirikan oleh Kristus, yang para pengikutnya setia berjuang untuk memahami dengan lebih jelas misteri keselamatan. Perjuangan ini dibimbing oleh Roh Kudus, yang disebut Yesus sebagai “Roh Kebenaran”, yang “akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu” dan “akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.” (bdk. Yoh 14: 17; 14: 26; 16: 13).

Sebagian dari “perjuangan” atas dogma Immaculata adalah tidak adanya kutipan Kitab Suci yang spesifik serta jelas dan gamblang tentangnya. Namun demikian referensi dalam Injil mengenai Bunda Maria dan perannya dalam misteri keselamatan mengisyaratkan keyakinan ini. Dalam Injil Lukas, kita mendapati ayat indah tentang Kabar Sukacita, dimana Malaikat Gabriel mengatakan kepada Maria, “Salam Maria, penuh rahmat. Tuhan sertamu.” Sementara sebagian ahli Kitab Suci berdebat atas “seberapa penuhnya rahmat,” kesaksian Malaikat Gabriel secara pasti menyatakan kekudusan Bunda Maria yang luar biasa. Apabila orang merenungkan peran Bunda Maria dalam kehidupan Kristus – baik inkarnasi-Nya, masa kanak-kanak ataupun penyaliban-Nya – pastilah ia sungguh luar biasa dalam kekudusan, sungguh “penuh rahmat” dalam menerima serta menggenapi perannya sebagai Bunda Penebus, dalam arti “Bunda” yang sepenuh-penuhnya. Sebab itu, kita percaya bahwa kekudusan yang luar biasa, yang penuh rahmat ini, diperluas hingga saat awal permulaan kehidupannya, yaitu perkandungannya.