Secara umum, kata “kafir” disematkan oleh umat islam kepada semua umat
non islam. Dasar penyematan ini adalah karena umat lain itu tidak mengakui
Muhammad sebagai nabi, tidak terima Al-Qur’an sebagai kitab suci, tidak terima
Allah swt sebagai Tuhan dan tidak memeluk islam.
Akan tetapi, dalam islam juga dikenal beberapa istilah kafir. Setidaknya
berdasarkan wahyu Allah ada 4 jenis atau bentuk kafir. Keempat bentu itu
adalah:
1.
Kafir Harbi, yaitu kafir yang memusuhi islam. Dasarnya adalah QS At-Taubah: 107,
“Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid
untuk menimbulkan bencana (pada orang-orang yang beriman), untuk kekafiran dan
untuk memecah belah antara orang-orang yang beriman, serta untuk menunggu
kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu.
Mereka dengan pasti bersumpah, “Kami hanya menghendaki kebaikan.” Dan Allah
menjadi saksi bahwa mereka itu pendusta (dalam sumpahnya).”
Ayat ini sering dipakai umat islam untuk mencurigai itikad baik orang
lain. Segala itikad baik orang selalu dinilai dusta, karena Allah sudah
mengatakan demikian. Karena itu, ketika ada orang kafir mengulurkan tangan,
selalu ditolak, karena itu hanyalah dusta. Ada udang di balik batu.
2.
Kafir ‘Inad, yaitu kafir yang mengenal Tuhan dengan hati dan mengakui-Nya dengan
lidah, tetapi tidak mau menjadikannya sebagai suatu keyakinan karena ada rasa
permusuhan, dengki dan semacamnya. Dasarnya adalah QS Hud: 59, “Dan itulah
peristiwa kaum Aad mereka mengingkari ayat-ayat keterangan Tuhan mereka, serta
mereka menderhaka kepada Rasul-rasulnya; dan mereka menurut perintah tiap-tiap
penguasa yang sewenang-wenang menentang kebenaran.”
3.
Kafir Ingkar, yaitu yang mengingkari Tuhan secara lahir dan batin, rasul-rasulnya
serta ajarannya. Ada dua dasarnya. QS Al-Baqarah: 212, “Kehidupan dunia dijadikan
indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang
yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu berada di atas mereka pada
hari kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang Dia kehendaki
tanpa batas.” QS An Nahl: 107, “Yang demikian itu disebabkan karena mereka
lebih mencintai kehidupan di dunia daripada akhirat, dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada kaum yang kafir.”
4.
Kafir Kitabi, yaitu mereka yang yakin beberapa kepercayaan pokok islam, tapi kepercayaan
mereka tidak utuh, cacat dan parsial. Sederhananya, mereka yang menolak Nabi
Muhammad dan Al-Quran. Iqmal tidak memberikan dasar biblis untuk kategori kafir
ini.
Apapun bentuk dan jenisnya, Allah swt menuntut sikap yang sama terhadap kaum kafir ini. Dengan kata lain, sikap umat islam terhadap kaum kafir ini merupakan kehendak Allah. Berikut ini beberapa sikap islami terhadap orang kafir.