Renungan Hari Kamis Biasa XXIII, Thn A/II
Bac I 1Kor 8: 1b – 7, 11 – 13; Injil Luk 6: 27 – 38;
Bacaan Injil hari ini berisi pengajaran Tuhan Yesus yang
menjadi ciri khas orang Kristen dewasa kini. Tuhan Yesus meminta para murid-Nya
untuk hidup penuh kasih, bukan saja kepada sesama anggota kelompok, melainkan
juga kepada orang yang memusuhinya. Bentuk-bentuk kasih itu terlihat dalam “berbuat
baik kepada orang yang membenci kamu” (ay. 27), “mendoakan mereka yang mencaci kamu”
(ay. 28), tidak membalas dendam atau kejahatan (ay. 29 – 30), murah hati (ay.
36), dan mengampuni (ay. 37). Dapat dikatakan bahwa Tuhan Yesus lebih
menekankan kasih kepada musuh. Di sini Tuhan Yesus mau mengajak para murid-Nya
untuk menjadi seperti Bapa yang tidak memandang bulu dalam berbuat kasih. Allah
mengasihi umat manusia, entah itu yang baik ataupun yang jahat.
Dasar pertimbangan ini kembali diungkapkan Paulus dalam
bacaan pertama. Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, Paulus mengajak
umat untuk bersikap baik terhadap orang yang lemah. Orang lemah di sini tidak
hanya merujuk pada orang secara sosial (tersingkir, minoritas atau diabaikan),
melainkan juga secara moral (pendosa, musuh atau penjahat). Paulus tidak ingin
ada umat bersikap kasar sehingga “melukai hati nurani mereka yang lemah” (ay.
12), karena bagi Paulus sikap seperti itu sama artinya melukai Kristus sendiri.
Dasar pertimbangannya seperti yang diungkapkan Yesus dalam Injil, yaitu bahwa
Yesus mati untuk keselamatan umat manusia, termasuk mereka yang lemah itu. Jadi,
sama seperti Kristus yang berbaik hati kepada mereka yang lemah, hendaknya juga
umat harus berbaik hati kepada mereka.
Kasih adalah ciri khas pengikut Kristus. Agama Kristen selalu
diidentikkan dengan kasih. Karena itu, sekalipun orang Kristen ditindas, mereka
tidak melawan. Sekalipun orang Kristen dihina, mereka tidak membalas. Banyak orang
Kristen, yang karena Yesus Kristus dianiaya bahkan dibunuh, namun mereka hanya bisa
berdoa dan memberkati. Sekalipun agama Kristen mendapat perlakukan tidak adil
di negeri ini, umatnya hanya dapat berdoa dan mengampuni. Inilah terjadi karena
ajaran Yesus. Melalui sabda-Nya hari ini, Tuhan menghendaki supaya kita
senantiasa ingat akan ajaran-Nya itu. Tuhan menghendaki agar kita tetap hidup
dalam kasih, baik itu terhadap sesama murid Kristus, maupun terhadap
orang-orang yang memusuhi kita.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar