Jumat, 21 Maret 2014

Iklan Partai

Selama masa kampanye, tiap DPP menampilkan spanduk dengan tulisan yang menarik dan terkadang menggelitik hati. Tujuannya untuk menarik perhatian dan dukungan. Salah satunya adalah spanduk dari PPP yang berbunyi, “Bicara soal sakit kepala, ya puyer Bintang Tujuh. Bicara soal pembaharuan, ya tusuk aja Bintang Satu.” 

Bintang satu adalah lambang dari Partai PPP.

Seorang tukang becak, ketika membaca tulisan spanduk itu, menambahkan, “Bagi orang gede yang mau cari hiburan, ya pergi aja ke hotel bintang satu, dua, tiga, empat dan lima.”
Psiantar, 1995

Orang Kudus 21 Maret: St. Serapion

SANTO SERAPION, PENGAKU IMAN
 
Sangat sedikit informasi mengenai orang kudus yang satu ini. Umumnya orang mengetahui bahwa Serapion adalah murid St. Antonius Agung. Ia dipilih menjadi Uskup Thmuis, Mesir dan berjuang gigih melawan semua aliran bidaah yang berkembang pada masa itu. Ia dengan gigih membela St. Athanasios di hadapan pengadilan Kaisar demi tegaknya ajaran iman yang benar. Oleh karena itu, ia dibuang oleh pemerintah. Dalam masa pembuangannya, ia menulis buku-buku liturgi yang penting. Serapion meninggal pada tahun 362.

Aksi Paskah Umat Katolik Tg Batu: Membersihkan Pantai Lubuk






 

Renungan Hari Jumat Prapaskah II - A

Renungan Hari Jumat Prapaskah II, Thn A/II

Bacaan pertama hari ini mengisahkan tentang nasib Yusuf, putra bungsu Yakob. Sebagai putra bungsu, Yusuf sangat disayang oleh ayahnya. Yusuf bukan hanya sekedar anak kesayangan, melainkan juga kepercayaan Yakob. Sikap Yakob yang mengistimewakan Yusuf ini menimbulkan rasa cemburu dalam diri saudara-saudaranya. Karena itu, pada suatu kesempatan, mereka berencana untuk membunuhnya, yang kemudian berubah menjadi menjualnya.

Kisah Yusuf dalam bacaan pertama, mirip dengan kisah yang diceritakan Yesus dalam Injil hari ini. Seorang tuan kebun anggur ingin menikmati hasil dari kebunnya yang dipercayakan kepada para penggarap. Ia akhirnya mengutus putranya yang dikasihi dan terpercaya. Namun nasib putranya ini mirip dengan nasib Yusuf, malah lebih tragis lagi. Dia dibunuh oleh para penggarap. Memang cerita Yesus ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan kisah Yusuf. Cerita Yesus ini mau menggambarkan tentang Diri-Nya sendiri. Karena itulah, setelah mendengar cerita itu, para imam kepala dan orang-orang Farisi sadar “bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya.” (ay. 45).

Hari ini sabda Tuhan mau mengajak kita untuk tahu diri. Kita hidup di dunia karena kemurahan Tuhan. Kita ini ibarat para penggarap, yang sudah dipercayakan Tuhan. Oleh karena itu, kita dituntut untuk bertanggung jawab. Seringkali kita tidak tahu diri, sehingga mau hidup seenaknya saja. Dan ketika ada orang lain yang menunjukkan tanggung jawab imannya, kita merasa iri hati dan berusaha untuk menyingkirkannya. Karena itu, di masa prapaskah ini, pesan Tuhan, lewat sabda-Nya, adalah agar kita bertobat. Kita diajak untuk tahu diri akan apa yang sudah kita dapat dari Allah.

by: adrian