SANTA PERAWAN MARIA DIKANDUNG TANPA NODA
Sesungguhnya kebingungan atas dogma SP Maria Dikandung Tanpa
Noda Dosa (=Immaculata) bukanlah hal
yang jarang terjadi. Sebagian orang secara salah beranggapan bahwa dogma
tersebut berhubungan dengan Bunda Maria yang mengandung Kristus dari kuasa Roh
Kudus. Sesungguhnya dogma SP Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa adalah keyakinan
“… bahwa perawan tersuci Maria sejak saat pertama perkandungannya oleh rahmat
yang luar biasa dan oleh pilihan Allah yang mahakuasa karena pahala Yesus
Kristus, Penebus umat manusia, telah dibebaskan dari segala noda dosa asal.”
(Paus Pius IX, Ineffabilis Deus)
Dalam mempelajari sejarah seputar keyakinan ini, kita melihat
keindahan Gereja yang didirikan oleh Kristus, yang para pengikutnya setia
berjuang untuk memahami dengan lebih jelas misteri keselamatan. Perjuangan ini
dibimbing oleh Roh Kudus, yang disebut Yesus sebagai “Roh Kebenaran”, yang
“akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua
yang telah Kukatakan kepadamu” dan “akan memimpin kamu ke dalam seluruh
kebenaran.” (bdk. Yoh 14: 17; 14: 26; 16: 13).
Sebagian dari “perjuangan” atas dogma Immaculata adalah tidak adanya kutipan Kitab Suci yang spesifik
serta jelas dan gamblang tentangnya. Namun demikian referensi dalam Injil
mengenai Bunda Maria dan perannya dalam misteri keselamatan mengisyaratkan
keyakinan ini. Dalam Injil Lukas, kita mendapati ayat indah tentang Kabar
Sukacita, dimana Malaikat Gabriel mengatakan kepada Maria, “Salam Maria, penuh rahmat. Tuhan sertamu.” Sementara sebagian ahli
Kitab Suci berdebat atas “seberapa penuhnya rahmat,” kesaksian Malaikat Gabriel
secara pasti menyatakan kekudusan Bunda Maria yang luar biasa. Apabila orang
merenungkan peran Bunda Maria dalam kehidupan Kristus – baik inkarnasi-Nya,
masa kanak-kanak ataupun penyaliban-Nya – pastilah ia sungguh luar biasa dalam
kekudusan, sungguh “penuh rahmat” dalam menerima serta menggenapi perannya
sebagai Bunda Penebus, dalam arti “Bunda” yang sepenuh-penuhnya. Sebab itu,
kita percaya bahwa kekudusan yang luar biasa, yang penuh rahmat ini, diperluas
hingga saat awal permulaan kehidupannya, yaitu perkandungannya.