Senin, 04 April 2022

INILAH FAKTOR YANG PENGARUHI REKREASI ORANG DEWASA

Rekreasi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Setiap orang tentu menginginkannya, entah bagaimana bentuk. Ada banyak cara dan bentuk dari rekreasi, namun pada intinya rekreasi berguna untuk menyegarkan jiwa dan raga (refresh). Berhubung manusia memiliki tingkatan perkembangan, maka bentuk dan motif dasar rekreasi juga berbeda dari kelompok orang. Rekreasi pada anak-anak berbeda dengan kaum remaja atau juga orang dewasa.

Apa saja yang mempengaruhi rekreasi pada orang dewasa. Dalam PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5), Elizabeth B. Hurlock, mengungkapkan beberapa faktor penentu itu (hlm. 259).

Kesehatan

Orang-orang muda yang sehat dapat mengikuti bentuk rekreasi yang lebih luas serta fisik lebih melelahkan daripada mereka yang fisiknya lemah. Namun orang-orang yang sehatpun mengurangi bentuk-bentuk rekreasi yang melelahkan apabila mereka sudah setengah baya dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan hiburan dan bentuk-bentuk rekreasi yang tidak begitu menguras tenaga.

Waktu

Meskipun waktu kerja per minggu sudah diperpendek, orang-orang muda tetap kurang waktu untuk rekreasi dibandingkan dengan sewaktu masih remaja dulu. Hal ini disebabkan karena tanggung jawab rumah tangga dan keluarga, kewajiban-kewajiban terhadap organisasi atau perkumpulan mereka, atau keharusan untuk mencari pekerjaan tambahan supaya dapat memperoleh lambang status dianggap penting. Jadi mereka memilih bentuk-bentuk rekreasi yang paling memuaskan, atau paling praktis dari segi waktu dan uang.

Status Perkawinan

Minggu, 03 April 2022

STUDI AL-QUR'AN: SURAH AN-NISA AYAT 102

Dalam 2 tulisan kami, yakni "Telaah atas Ayat-ayat Perang dalam Al-Qur'an" dan juga "Perbandingan Ayat Cinta dan Ayat Perang" kami membuat satu kesimpulan sebagai konsekuensi logis bahwa islam adalah agama perang. Dasarnya adalah Al-Qur'an, dan Al-Qur'an sendiri dipercaya sebagai wahyu yang langsung dari Allah. Dengan kata lain, perang merupakan kehendak Allah, dan umat islam wajib menjalankannya. Akan tetapi, ketika menelaah surah an-Nisa ayat 102, kami menemukan juga kesimpulan yang sama sebagai bentuk penegasan kesimpulan awal. Video berikut coba menjelaskannya. Langsung saja simak videonya. Jika tak bisa diputar, coba klik di sini.



Jumat, 01 April 2022

KAJIAN ISLAM ATAS SURAH AL-ANFAL AYAT 71

Tetapi jika (tawanan itu) hendak mengkhianatimu (Muhammad) maka sesungguhnya sebelum itu pun mereka telah berkhianat kepada Allah, maka Dia memberikan kekuasaan kepadamu atas mereka. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana. (QS 8: 71)


Tak bisa dipungkiri bahwa umat islam percaya bahwa Al-Qur’an merupakan wahyu Allah yang langsung disampaikan kepada Muhammad, yang kemudian ditulis di atas kertas. Sekalipun ada di kertas, tapi umat islam yakin bahwa itu adalah kata-kata Allah sendiri. Karena Allah itu suci, maka kertas yang ditulisi perkataan Allah adalah suci juga. Pelecehan terhadap Al-Qur’an, misalnya dengan menginjak atau mendudukinya, sama artinya dengan penghinaan terhadap Allah. Umat islam wajib membela Allah sesuai permintaan Allah, dan orang yang melakukan penghinaan tersebut, berdasarkan perintah Allah, wajib dibunuh (QS al-Maidah: 33).

Dasar keyakinan umat islam bahwa Al-Qur’an merupakan wahyu Allah yang langsung disampaikan kepada Muhammad adalah perkataan Allah sendiri. Allah sudah mengatakan bahwa Al-Qur’an itu berasal dari diri-Nya. Berhubung Allah itu mahabenar, maka apa yang dikatakannya juga adalah benar. Mana mungkin Allah yang mahabenar itu berbohong? Tak mungkin Al-Qur’an itu ciptaan manusia, karena manusia bisa berbohong. Logika pikir orang islam kira-kira begini: Al-Qur’an itu wahyu Allah karena Allah sendiri yang mengatakannya adalah benar, sebab Allah itu mahabenar yang tak bisa berbohong.

Kutipan ayat di atas diambil dari surah al-Anfal ayat 71. Berangkat dari premis di atas, maka haruslah dikatakan bahwa apa yang tertulis dalam ayat 71 itu adalah merupakan kata-kata Allah sendiri. Berhubung surah al-Anfal masuk kelompok surah madaniyyah, maka dapat dipastikan wahyu Allah ini disampaikan kepada Muhammad saat berada di Madinah. Dalam kutipan ayat di atas ada dua tanda kurung, yaitu yang berisi tawanan itu dan Muhammad. Seperti ayat-ayat Al-Qur’an lainnya, apa yang tertulis di dalam tanda kurung bukanlah merupakan kata-kata Allah, melainkan tambahan kemudian yang berasal dari manusia. Tambahan tersebut berguna memudahkan orang memahami isi dari wahyu Allah, atau dengan kata lain tambahan itu membuat wahyu Allah menjadi jelas. Jadi, sebenarnya wahyu Allah kurang jelas, sekalipun Allah sendiri sudah mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah keterangan yang jelas.