Minggu, 05 Desember 2021

ORANG KUDUS 5 DESEMBER: ST YOHANES ALMOND

 


SANTO YOHANES ALMOND

YOHANES ALMOND dilahirkan di Allerton, Liverpool, Inggris sekitar tahun 1577. Almond tinggal di tanah kelahirannya hingga berusia 8 tahun, kemudian pindah ke Irlandia. Pada usia 20 tahun ia pergi ke Roma untuk menempuh pendidikan calon imam. Tahun 1598 ia ditahbiskan menjadi imam dan tak lama kemudian Almond kembali ke Inggris untuk menjadi seorang misionaris.

Almond adalah seorang yang terkemuka karena kepintarannya. Dia memperoleh doktor dalam bidang keilahian. Selain itu, pada usianya yang masih relatif muda ia telah menjadi seorang teolog dan pembela ajaran iman yang terkenal.

Ketika bertugas sebagai misionaris di Inggris, telah ada sebuah undang-undang yang menyatakan penolakan terhadap umat katolik, yang disebut Anti-Katolik. Meski demikian Almond dan rekan-rekannya tetap melakukan pelayanan kepada umat, seperti merayakan ekaristi dan pelayanan sakramen-sakramen lainnya, berkotbah dan mengajar iman katolik yang benar. Tindakan Almond dan rekan-rekannya mendapat kecaman dan dianggap sebagai pengkhiatanan tingkat tinggi. Akibatnya, mereka dipenjara pada tahun 1608 dan sekali lagi pada tahun 1612. Sebelum dieksekusi, Almond dihadapkan pada sebuah sidang.

Jumat, 03 Desember 2021

INILAH YANG HARUS DIKETAHUI ORANG SETELAH MASUK ISLAM


 

Islam merupakan salah satu agama terbesar di dunia. Gerakan islamisasi, sekalipun tidak terlalu kelihatan di permukaan namun cukup masif. Sering terdengar promosi islam dimana-mana seperti “islam itu mudah” atau “islam itu indah”. Selain itu, ada juga slogan “islam rahmatan lil alamin”. Semua itu bak iklan yang mempromosikan islam sehingga makin banyak orang tertarik pada islam. Tentulah harapannya orang sampai pada keputusan memeluk islam. Seperti iklan, ada banyak pernyataan pemikat dan pengikat. Misalnya: “islam itu agama yang dikehendaki Allah” (QS Ali Imran: 19), “orang islam pasti masuk sorga sedangkan orang kafir pasti masuk neraka” (QS al-Baqarah: 82; QS al-Maidah: 10; QS al-Baqarah: 24). Dengan tidak malu-malu umat islam yang “menjual” islam akan mengatakan bahwa yang bukan islam adalah kafir, dan hanya orang islam saja sebagai umat beriman.

Orang yang memutuskan untuk memeluk islam, harus mengucapkan dua kalimat syahadat islami di hadapan pemuka agama dan umat islam lainnya. Jika Anda termasuk kategori tokoh publik, maka acara pengucapan syahadat itu tentulah akan juga dipublikasikan dimana-mana. Tujuannya adalah untuk menarik lagi orang kafir lainnya agar menjadi islam. Dan setelah mengucapkan syahadat, Anda menerima gelar baru: mualaf. Sebagai seorang mualaf, Anda tak perlu pikir susah. Hidup Anda sudah terjamin, karena kewajiban umat islam menolong Anda lewat zakat. Al-Qur’an sudah menegaskan bahwa dana zakat, salah satunya, diperuntukkan untuk Anda (QS at-Taubah: 60). Jadi, dengan menjadi mualaf, Anda dipastikan tidak akan miskin atau hidup susah.

Akan tetapi harus diingat baik-baik, setelah memeluk islam, maka Anda akan dikenakan kewajiban-kewajiban islami. Memang, ketika memeluk agama lain juga Anda akan dikenakan kewajiban agama tersebut. Akan tetapi, cobalah pakai akal sehatmu untuk mencermati kewajiban-kewajiban islami yang harus dijalani nantinya. Ada begitu banyak kewajiban dalam agama islam yang harus dijalankan oleh setiap umat islam. Kewajiban ini lahir dari permintaan dan perintah Allah SWT. Di sini kami tidak akan menyebutkan semua kewajiban tersebut. Kami hanya memaparkan 5 kewajiban, dan berharap Anda membacanya dengan akal sehat.

Kamis, 02 Desember 2021

KEGELISAHAN KARENA KETIDAK-ADAAN

 

Mungkin kita pernah mendengar berita tentang seorang pemain sepakbola yang merasa jengah karena terus menerus dibangkucadangkan. Mungkin sebelumnya ia sering bermain, atau selalu menjadi starting eleven, bahkan bermain hingga 2 x 45 menit. Namun dengan pergantian pelatih, ia jadi sering menghangatkan bangku cadangan. Padahal ia tidak lagi cedera.

Orang yang seperti pemain sepakbola ini tentu akan merasa dirinya tidak berharga (sekalipun ia tetap akan tersenyum jika timnya menang). Ia sering gelisah, galau, dan bingung akan nasibnya di masa depan. Pemain yang selalu berada di bangku cadangan, padahal sebelumnya aktif bermain, akan merasa jati dirinya sebagai pemain hilang, karena pelatih baru menganggapnya “tidak ada”.

Situasi seperti ini disebut oleh Martin Heidegger, Filsuf Eksistensial, sebagai “kehadiran tidak-Ada dalam Ada”. Orang manusianya ada tapi dianggap tidak ada. Penganggapan tidak-Ada inilah yang menimbulkan kegelisahan, kegalauan bahkan hingga kehilangan asa. Ada kemiripan antara ketiadaan dan ketidakpastian. Bagi W. Barett ketidakpastian itu merupakan kengerian ketiadaan (A. Supratiknya (ed), Psikologi Kepribadian 2. Yogyakarta: Kanisius, 1993, hlm 195).

Oleh karena itu, dapat dimaklumi kegelisahan seorang pemain, yang sebelumnya biasa bermain namun akhirnya lebih sering di bangku cadangan. Ia merasa tidak ada, walau sebenarnya ia ada. Inilah manusia eksistensial.