SANTO YOHANES ALMOND
YOHANES
ALMOND dilahirkan di Allerton, Liverpool, Inggris sekitar tahun 1577. Almond
tinggal di tanah kelahirannya hingga berusia 8 tahun, kemudian pindah ke
Irlandia. Pada usia 20 tahun ia pergi ke Roma untuk menempuh pendidikan calon
imam. Tahun 1598 ia ditahbiskan menjadi imam dan tak lama kemudian Almond
kembali ke Inggris untuk menjadi seorang misionaris.
Almond
adalah seorang yang terkemuka karena kepintarannya. Dia memperoleh doktor dalam
bidang keilahian. Selain itu, pada usianya yang masih relatif muda ia telah
menjadi seorang teolog dan pembela ajaran iman yang terkenal.
Ketika bertugas sebagai misionaris di Inggris, telah ada sebuah undang-undang yang menyatakan penolakan terhadap umat katolik, yang disebut Anti-Katolik. Meski demikian Almond dan rekan-rekannya tetap melakukan pelayanan kepada umat, seperti merayakan ekaristi dan pelayanan sakramen-sakramen lainnya, berkotbah dan mengajar iman katolik yang benar. Tindakan Almond dan rekan-rekannya mendapat kecaman dan dianggap sebagai pengkhiatanan tingkat tinggi. Akibatnya, mereka dipenjara pada tahun 1608 dan sekali lagi pada tahun 1612. Sebelum dieksekusi, Almond dihadapkan pada sebuah sidang.
Dalam
sidang itu Almond berdebat dengan 3 orang lawannya tentang ajaran iman katolik,
salah satunya adalah uskup protestan dari London bernama Dr. King. Mereka tidak
mampu melawan argumen Almond dan “terpaksa” mengakuinya meski tidak setuju
dengan Almond. Pengadilan memberikan hukuman mati kepada Almond. Dalam pidato
terakhirnya, Almond mengutuk pembunuhan dan membahas sifat rahmat dan
pertobatan sejati. Almond meninggal sebagai martir Kristus pada 5 Desember 1612
di Tyburn, London, Inggris. Kematiannya sangat mengerikan. Ia digantung,
ditarik lalu tubuhnya dipotong-potong.
Paus
Pius XI mengangkat Yohanes Almond menjadi Beato pada 5 Desember 1929. Pada 25
Oktober 1970 ia dikanonisasi oleh Paus Paulus VI..
diambil dari RUAH 2020, hlm 262 – 263
Tidak ada komentar:
Posting Komentar