Islam merupakan salah satu agama terbesar di dunia. Gerakan islamisasi,
sekalipun tidak terlalu kelihatan di permukaan namun cukup masif. Sering
terdengar promosi islam dimana-mana seperti “islam itu mudah” atau “islam itu
indah”. Selain itu, ada juga slogan “islam rahmatan
lil alamin”. Semua itu bak iklan yang mempromosikan islam
sehingga makin banyak orang tertarik pada islam. Tentulah harapannya orang
sampai pada keputusan memeluk islam. Seperti iklan, ada banyak pernyataan
pemikat dan pengikat. Misalnya: “islam itu agama yang dikehendaki Allah” (QS
Ali Imran: 19), “orang islam pasti masuk sorga sedangkan orang kafir pasti
masuk neraka” (QS al-Baqarah: 82; QS al-Maidah: 10; QS al-Baqarah: 24). Dengan
tidak malu-malu umat islam yang “menjual” islam akan mengatakan bahwa yang
bukan islam adalah kafir, dan hanya orang islam saja sebagai umat beriman.
Orang yang memutuskan untuk memeluk islam, harus mengucapkan dua kalimat
syahadat islami di hadapan pemuka agama dan umat islam lainnya. Jika Anda
termasuk kategori tokoh publik, maka acara pengucapan syahadat itu tentulah akan
juga dipublikasikan dimana-mana. Tujuannya adalah untuk menarik lagi orang
kafir lainnya agar menjadi islam. Dan setelah mengucapkan syahadat, Anda
menerima gelar baru: mualaf. Sebagai seorang mualaf, Anda tak perlu pikir susah. Hidup Anda sudah
terjamin, karena kewajiban umat islam menolong Anda lewat zakat. Al-Qur’an
sudah menegaskan bahwa dana zakat, salah satunya, diperuntukkan untuk Anda (QS
at-Taubah: 60). Jadi, dengan menjadi mualaf, Anda dipastikan tidak akan miskin
atau hidup susah.
Akan tetapi harus diingat baik-baik, setelah memeluk islam, maka Anda akan dikenakan kewajiban-kewajiban islami. Memang, ketika memeluk agama lain juga Anda akan dikenakan kewajiban agama tersebut. Akan tetapi, cobalah pakai akal sehatmu untuk mencermati kewajiban-kewajiban islami yang harus dijalani nantinya. Ada begitu banyak kewajiban dalam agama islam yang harus dijalankan oleh setiap umat islam. Kewajiban ini lahir dari permintaan dan perintah Allah SWT. Di sini kami tidak akan menyebutkan semua kewajiban tersebut. Kami hanya memaparkan 5 kewajiban, dan berharap Anda membacanya dengan akal sehat.
1.
Mendirikan shalat. Setiap umat islam, termasuk yang mualaf, wajib mendirikan shalat. Dalam
satu hari, harus lima kali shalat, yaitu shalat subuh (sekitar
jam 04.25), shalat dzuhur (sekitar jam 12.10), shalat
ashar (sekitar jam 15.30), shalat magrib (sekitar jam
18.00), dan shalat isya (sekitar jam 19.20). Jadi, jika Anda
memeluk islam, maka Anda harus mendirikan shalat, mulai jam 04.25 dan
seterusnya. Adalah percuma jika Anda masuk islam tapi jarang shalat 5 waktu.
2.
Memusuhi orang kafir. Anda akan diminta untuk memusuhi orang kafir. Perintah memusuhi orang
kafir ini datang dari Allah sendiri. Mungkin Anda akan diberitahu bahwa orang
kafir itu adalah musuh yang berbahaya bagi islam, yang dapat membawa umat islam
ke neraka (bdk. QS an-Nisa: 101). Atau Anda akan diberitahu visi Allah SWT,
yaitu agar di dunia ini hanya ada islam (bdk. QS Ali Imran: 19). Karena itu,
Anda wajib memusuhi setiap orang kafir. Caranya bisa dengan tidak memilih orang
kafir sebagai pemimpin (QS Ali Imran: 28; QS an-Nisa: 144; QS al-Maidah: 57),
tidak menjalin relasi dengan orang kafir (QS QS an-Nisa: 89; QS Ali Imran:
118; QS al-Mumtahanah: 13; QS al-Gasyiyah: 86), tidak mentaati orang
kafir (QS Ali Imran: 149 – 150). Orang kafir pertama yang Anda musuhi adalah
keluarga Anda: ayah, ibu yang melahirkan Anda, saudara-saudari Anda. Apa
gunanya Anda masuk islam jika tak bisa melaksanakan kewajiban memusuhi orang
kafir? Tidak ada gunanya Anda masuk islam bila masih bersahabat dengan keluarga
atau rekan-rekanmu.
3.
Membunuh orang kafir. Allah ternyata tidak hanya sekedar memberi
perintah untuk memusuhi orang kafir saja, tetapi juga perintah untuk membunuh
orang kafir. Yang disebut orang kafir adalah orang yang bukan islam.
Setelah Anda masuk islam, tentulah keluarga Anda lainnya yang belum islam
adalah kafir. Ibu Anda, yang telah melahirkan Anda, adalah kafir. Karena itu,
Anda terpanggil untuk membunuh mereka. Kewajiban untuk membunuh orang kafir ini
lahir dari perintah Allah SWT, yang banyak ditemui dalam Al-Qur’an (QS
al-Baqarah: 191, 216; QS at-Tahrim: 9; QS an-Nisa: 89; dan juga QS
al-Maidah: 33). Jika Anda tak sanggup membunuh mereka, cukuplah dengan
mengislamkan mereka. Dengan demikian Anda pasti masuk sorga. Hal ini didasarkan
pada perkataan nabi Muhammad SAW.
4.
Mandi sekali dalam 7 hari. Kewajiban ini lahir dari perkataan nabi Muhammad SAW. Sumbernya
adalah hadis Bukhari, salah satu hadis terpercaya. Dalam hadis tersebut nabi
Muhammad pernah berkata kalau umat islam diwajibkan mandi hanya sekali dalam 7
hari (HS
Bukhari Vol. 2,Bk. 13, no. 21). Mungkin Anda akan bertanya, kenapa
harus mengikuti perkataan nabi? Anda harus tahu bahwa taat kepada nabi sama
artinya taat kepada Allah (QS an-Nisa: 80). Jadi, 6 hari lain Anda tak perlu
mandi, kalau Anda menjadi muslim. Percuma Anda masuk islam kalau tidak bisa
melaksanakan kewajiban ini. Apa gunanya mandi setiap hari jika itu ternyata
melanggaran kewajiban islam.
5.
Tidak menyimpan foto, gambar dan/atau
patung. Sama seperti kewajiban keempat di atas,
kewajiban ini lahir dari perkataan nabi Muhammad SAW. Sumbernya adalah hadis
Muslim. Selain hadis Bukhari, hadis Muslim merupakan hadis terpercaya dalam
islam. Dalam hadis tersebut, setiap umat islam dilarang untuk memiliki dan
menyimpan foto, gambar dan patung (HS
Muslim Bk 24, no. 5246,5248 – 5250, 5254, 5256, 5266). Karena itu, setelah masuk islam, Anda wajib membuang foto, gambar dan
patung yang ada di rumah Anda. Jika Anda tetap menyimpan salah satu benda yang
dilarang ini, sia-sialah upaya Anda masuk islam.
Lima kewajiban pertama harus Anda jalani setelah menjadi islam. Anda, mau
tak mau, harus melaksanakannya. Jika
tidak bisa menjalankan kewajiban-kewajiban islam, Anda akan dimasukkan ke dalam
golongan kaum munafik atau kaum fasik. Dengan kata lain, Anda tidak lagi
sebagai mualaf, tetapi jadi orang munafik atau orang fasik. Menurut Al-Qur’an
orang munafik dan orang fasik akan mendapat siksa yang pedih (QS an-Nisa: 138;
QS al-Ahzab: 73; QS al-Fath: 6; QS al-Araf: 165) dan akan dibinasakan (QS
al-Ahqaf: 35). Pada akhir zaman, orang munafik/fasik akan dicampakkan ke dalam
neraka jahanam (QS as-Sadjah: 20), bahkan akan menempati bagian paling bawah
(QS an-Nisa: 145; QS at-Taubah: 63). Dengan demikian, Anda tak jauh beda dengan
orang kafir. Jadi, bisa dikatakan bahwa sekalipun Anda telah masuk islam, namun
jika tidak melakukan salah satu dari kewajiban di atas, Anda tetap masuk
neraka, sama seperti orang kafir. Kalau begitu, apa gunanya keislaman Anda?
Mungkin setelah membaca uraian di atas, Anda kemudian baru menyadari betapa
beratnya tantangan menjadi seorang islam. Mungkin Anda punya keinginan untuk
meninggalkan islam. Keinginan tersebut adalah lumrah. Bukankah penyesalan
selalu datang kemudian? Akan tetapi, Anda harus tahu konsekuensi meninggalkan
islam.
6.
Tak bisa murtad. Sekalipun Anda diberi gelar “mualaf”, Anda sudah masuk kategori muslim atau
umat islam. Salah satu indikasinya adalah mengucapkan dua kalimat syahadatin.
Setelah masuk islam, meskipun akhirnya Anda menemukan kebobrokan ajaran islam
serta beratnya kewajiban islam, Anda harus tetap mencintai islam. Anda tidak
bisa meninggalkan islam alias murtad. Jika Anda murtad, maka darah Anda halal
bagi umat islam lainnya. Artinya, Anda boleh dibunuh. Ini merupakan perintah
Allah dan nabi Muhammad. Anda harus tahu bahwa setiap umat islam punya
kewajiban untuk membunuh setiap orang islam yang meninggalkan agama islamnya,
alias murtad. Ini adalah perintah Allah SWT dan nabi Muhammad SAW, yang ada
dalam hadis Bukhari, salah satu hadis terpercaya dalam islam (HS
Bukhari Vol. 9, Bk. 84, no. 57 dan 58). Jadi, jika Anda memutuskan untuk
meninggalkan islam, maka Anda siap mati, karena umat islam lainnya akan
berusaha membunuh Anda sesuai kehendak Allah SWT dan nabi Muhammad SAW. Dengan
membunuh Anda mereka mendapatkan pahala, dan Anda dianggap masuk neraka.
Sungguh menyedihkan.
DEMIKIANLAH enam hal yang perlu Anda ketahui dan sadari setelah memeluk
islam. Dari seluruh uraian di atas, dapatlah disimpulkan bahwa menjadi islam
itu tak seindah seperti yang diiklankan. Islam itu indah hanya di iklan atau di
sinetron.
Dabo Singkep, 25 Oktober 2021
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar