Rabu, 27 Mei 2020

MARI BELAJAR MENGHARGAI

Seorang penjual daging mengamati suasana sekitar tokonya. Ia sangat terkejut melihat seekor anjing datang ke samping tokonya. Ia mengusir anjing itu, tetapi anjing itu kembali lagi. Maka, ia menghampiri anjing itu dan melihat ada suatu catatan di mulut anjing itu. Ia mengambil catatan itu dan membacanya, "Tolong sediakan 12 sosis dan satu kaki domba. Uangnya ada di mulut anjing ini."
Si penjual daging melihat ke mulut anjing itu dan ternyata ada uang sebesar 10 dollar di sana. Segera ia mengambil uang itu, kemudian ia memasukkan sosis dan kaki domba ke dalam kantung plastik dan diletakkan kembali di mulut anjing itu. Si penjual daging sangat terkesan. Kebetulan saat itu adalah waktu tutup tokonya, ia menutup tokonya dan berjalan mengikuti si anjing.
Anjing tersebut berjalan menyusuri jalan dan sampai ke tempat penyeberangan jalan. Anjing itu meletakkan kantung plastiknya, melompat dan menekan tombol penyebrangan, kemudian menunggu lampu penyeberang berwarna hijau dengan sabar dengan kantung plastik di mulut. Setelah lampu menjadi hijau, ia menyeberang sementara si penjual daging mengikutinya.
Anjing tersebut kemudian sampai ke perhentian bus, dan mulai melihat "Papan informasi jam perjalanan". Si penjual daging terkagum-kagum melihatnya. Si anjing melihat "Papan informasi jam perjalanan" dan kemudian duduk di salah satu bangku yang disediakan. Sebuah bus datang, si anjing menghampirinya dan melihat nomor bus dan kemudian kembali ke tempat duduknya.
Bus lain datang. Sekali lagi bus lainnya datang. Sekali lagi si anjing menghampiri dan melihat nomor busnya. Setelah melihat bahwa bus tersebut adalah bus yang benar, si anjing naik. Si penjual daging, dengan kekagumannya mengikuti anjing itu dan naik ke bus tersebut.

Selasa, 26 Mei 2020

JANGAN LAKUKAN HAL INI SAAT MARAH

Marah adalah manusiawi. Setiap orang tentu pernah marah, entah kepada orang lain atau diri sendiri atau pula pada situasi. Bahkan Tuhan pun kerap menjadi sasaran kemarahan manusia. Perlu diketahui bahwa kemarahan itu mempunyai tingkatan yang berbeda-beda dari satu orang ke orang lain, tergantung juga pada obyeknya. Ada yang kecil, sedang ada pula yang besar.
Sekalipun marah itu normal, karena ia manusiawi, bukan lantas berarti setiap orang boleh bebas mengungkapkan kemarahannya. Kemarahan tidak hanya emosi yang buruk atau destruktif, melainkan sumber kekuatan yang esensial. Marah dapat memberi keberanian untuk berbicara dan mengambil sikap atau hanya untuk mengidentifikasi bahwa terdapat sesuatu yang tidak benar.
Ketika dipakai secara konstruktif, kemarahan merupakan cara yang penting untuk perubahan diri pribadi. Orang yang menghindari dan menyangkal amarahnya dapat menderita sedalam orang yang melampiaskan amarahnya secara tidak efektif. Sayangnya, sedikit orang yang menggunakan kemarahan secara produktif. Sering kali orang yang marah melakukan hal yang tidak sehat dan yang seharusnya tidak dilakukan.
Jadi, boleh-boleh saja orang marah, malah dianjurkan, namun hendaklah tidak sampai merusak, baik ke dalam maupun ke luar. Berikut ini beberapa hal yang jangan dilakukan ketika kita sedang marah.
1.    Tidur
Orang marah akan mengeluarkan banyak energi. Semakin besar tingkat kemarahannya, semakin besar pula energi yang dikeluarkan. Karena itu, orang yang marah-marah akan membuat badan dan pikirannya jadi lelah. Situasi inilah yang biasa menggiring orang marah memilih tidur setelahnya. Padahal, tidur merupakan hal yang perlu dihindari saat marah. Ini karena tidur saat marah hanya akan memperkuat emosi negatif yang sedang dirasakan. Jadi, bukannya tidur nyenyak, justru tidur saat marah dapat membuat orang insomnia atau terbangun di malam hari. Akibatnya, kita terbangun di pagi hari masih dalam keadaan lelah dan mengantuk.

Senin, 25 Mei 2020

INILAH YANG PERLU DILAKUKAN SETELAH BERTENGKAR DENGAN PACAR

Hidup tak selamanya indah. Ibarat gelombang laut, hidup mempunyai irama naik turun. Demikian pula relasi antar manusia, entah itu pertemanan, pacaran maupun suami-isteri, selalu ada pasang surutnya. Tak selamanya relasi manusia itu selalu mulus. Pasti sering diwarnai konflik dan perselisihan.
Banyak orang menganggap jika pertengkaran adalah bumbu-bumbu sebuah relasi. Artinya pertengkaran itu memang dibutuhkan. Namun jika diabaikan maka bisa jadi masalah dan menghancurkan sebuah relasi. Meski sebuah masalah harus segera diselesaikan, rasa gengsi seringkali muncul saat ingin menyelesaikan masalah.
Pertengkaran juga biasa terjadi saat pacaran. (Baca juga: Mewujudkan Pacaran yang Sehat). Belum pernah terjadi ada relasi pacaran yang romantis selamanya. Ketika pertengkaran terjadi saat pacaran, biasanya pasangan tersebut mengalami situasi canggung. Bisa saja situasi tidak segera membaik jika ego dan emosi masing-masing dipertahankan.
Berhadapan dengan situasi seperti ini, apa yang harus dilakukan? Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan. (Baca juga: Merawat Hubungan Tetap Mesra).