Santa Maria bertila boscardin, pengaku iman
Apabila kesucian hidup
telah menjadi rencana Allah bagi seseorang dan menjadi suatu cita-cita dan
semangat hidup yang dihayati penuh kesungguhan serta terua diberkati Allah,
halangan apa pun kiranya tidak mampu menutup jalan bagi pencapaiannya. Santa Maria
ertila Boscardin kiranya menjadi salah satu buktinya. Beliau anak seorang
alkoholis, peminum kelas berat, sedang dia sendiri pun lamban bahkan bodoh. Namun
ia dikenal amat saleh, taat dan tenang.
Ia lahir pada tahun
1888 dan dipermandikan dengan nama Anna Francisca. Di dalam kelas ia termasuk
anak yang rajin namun lamban dalam memahami pelajaran, sehingga oleh
teman-temannya ia dijuluki ‘si menthok’. Semenjak di bangku sekolah ia
bercita-cita menjadi seorang biarawati. Oleh karena itu ketika berumur 13 tahun
ia berjanji kepada Tuhan untuk menjaga kemurniannya. Ia mengikrarkan kaul
keperawanan secara privat.
Pada tahun 1905 ia
masuk biara ‘Dorothean’ di Vicenza. Masa novisiatnya ia jalani dengan bekerja
sebagai juru masak bagi para pasien di rumah sakit Treviso. Setelah menerima
kaul kekalnya, ia menganti namanya dengan Maria Bertilla. Ia tetap bekerja di
rumah sakit Treviso. Kali ini sebagai pemelihara anak-anak yang menderita sakit
difteri.
Maria Bertilla tidak
menunjukkan suatu keistimewaan luar biasa secara nyata. Ia sangat sederhana dan
melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Selain dari itu, secara
diam-diam ia membiana suatu cara hidup rohani yang sangat mendalam. Ketika kota
Treviso dibom oleh tentara-tentara Jerman pada Perang Dunia I, ia dengan tekun
merawat serdadu-serdadu yang luka. Rumah sakitnya untuk sementara
dipindahkannya ke Viggiu, dekat Commo. Kemudian setelah gencatan senjata ia
baru kembali lagi ke Treviso.
Maria Bertilla wafat
dengan tenang di Treviso pada 20 Oktober 1922 dan dinyatakan sebagai beata pada
8 Juni 1952 oleh Paus Pius XII (1939 – 1958). Kemudian pada 11 Mei 1961 ia
digelari ‘santa’ oleh Paus Yohanes XXIII (1958 – 1963). Kesalehan hidup Maria
Bertilla tetap membekas dalam hati rekan-rekan suster dan umat Italia umumnya.
Sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar