Jumat, 09 Oktober 2020

MENGENAL JENIS UMAT ISLAM


Bagi umat islam, Al-Qur’an adalah pedoman atau petunjuk hidup. Hidup umat islam didasarkan pada Al-Qur’an. Apa yang dikatakan Al-Qur’an, itulah yang diyakini oleh umat islam. Hal ini disebabkan karena umat islam percaya bahwa Al-Qur’an itu langsung berasal dari Allah SWT. Kalimat-kalimat yang ada di dalamnya merupakan kalimat Allah SWT sendiri. Karena Allah itu diyakini sebagai mahabenar, maka perkataan-perkataan dari dalam Al-Qur’an juga merupakan kebenaran, sehingga wajib diikuti. Di luar itu patut diragukan kebenarannya.
Misalnya, umat islam yakin bahwa yang mati di kayu salib itu bukan Yesus, sebagaimana diyakini orang Kristen dan juga dunia karena berdasarkan catatan sejarah, melainkan orang yang diserupakan dengan-Nya. Dasar keyakinan itu ada dalam Al-Qur’an (QS an-Nisa: 157). Umat islam yakin karena Allah SWT telah mengatakan demikian. Umat islam tidak mau mendengarkan informasi dari catatan sejarah dunia, karena kebenarannya meragukan. Demikian pula soal matahari yang beredar pada orbitnya. Umat islam percaya bahwa hal itu memanglah demikian, karena Allah sendiri mengatakannya demikian (QS Ibrahim: 33; QS Yasin: 38 dan 40; QS al-Anbiya: 33; QS ar-Rahman: 5). Bagi umat islam, apa yang dikatakan ilmu pengetahuan tidaklah benar.
Jadi, karena merupakan perkataan langsung Allah SWT, hidup umat islam selalu mengacu pada Al-Qur’an. Apa dan bagaimana kata Al-Qur’an tentang umat islam sendiri? Sebagaimana yang sudah diketahui umum, jamak ditemukan istilah islam moderat. Umumnya orang memahami “islam moderat” sebagai lawan dari islam radikal. Islam moderat adalah kelompok umat islam yang berusaha menampilkan wajah islam yang toleran. Menjadi persoalan, apakah Al-Qur’an ada menyebut islam moderat?
Penelusuran atas Al-Qur’an jelas tidak ditemukan frase islam moderat. Artinya, tidak pernah Allah SWT menyebut jenis islam yang moderat. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa kebenaran islam moderat patut diragukan, karena tidak berasal dari Allah SWT atau mungkin juga tidak dikehendaki Allah SWT. Lantas, apa saja jenis-jenis umat islam menurut Al-Qur’an?
Bisa dikatakan bahwa secara umum umat islam terbagi dalam 2 kelompok besar, yaitu umat islam yang dikehendaki Allah dan umat islam yang tidak dikehendaki Allah. Umat islam yang dikehendaki Allah SWT adalah umat islam yang sejati. Al-Qur’an selalu menyebutnya dengan umat beriman. Jenis umat islam yang ini adalah umat islam yang selalu melaksanakan semua perintah Allah SWT. Perintah Allah SWT ini tidak hanya sebatas menjalankan shalat 5 waktu, membayar zakat, berpuasa dan naik haji. Ada banyak perintah Allah untuk dijalankan oleh setiap orang yang mengaku islam. Perintah itu bisa langsung berasal dari Allah, bisa juga datang dari mulut nabi Muhammad SAW. Sekalipun berasal dari Muhammad, namun nilainya sama, karena Allah sendiri sudah berkata, “Barang siapa menaati Rasul (Muhammad), maka sesungguhnya dia telah menaati Allah.” (QS an-Nisa: 80).
Apa saja perintah Allah SWT (dan juga Muhammad) kepada umat islam sebagai suatu kewajiban?
01.    Berperang, berjihad, memenggal kepala dan memotong ujung jari serta membunuh orang kafir. Yang dimaksud orang kafir adalah orang yang tidak beragama islam.
02.    Menebarkan ketakutan (terror) kepada orang non muslim.
03.    Membunuh umat islam yang murtad dan membunuh orang yang menghina islam (Allah SWT, Al-Qur’an dan nabi Muhammad SAW)
04.    Mandi seminggu sekali
05.    Tidak menjalin relasi dengan orang kafir
06.    Tidak memilih orang kafir sebagai pemimpin
07.    Tidak boleh menaati orang kafir
08.    Tidak menggunakan wadah yang terbuat dari bahan emas dan perak
09.    Tidak boleh makan dengan tangan kiri
10.    Tidak boleh mengenakan cincin emas dan perak
11.    Tidak boleh makan babi dan/atau memelihara anjing
12.    Tidak boleh mengonsumsi miras
13.    Tidak boleh memiliki atau menyimpan patung, foto atau gambar
Masih banyak lagi kewajiban umat islam yang merupakan perintah Allah. Melihat kewajiban-kewajiban di atas, maka bisalah dipastikan bahwa islam sejati adalah islam yang tidak toleran sekaligus teroris. Karena itu, harus dikatakan bahwa islam moderat bukanlah islam sejati.
Kelompok kedua adalah umat islam yang tidak dikehendaki Allah SWT. Ada 2 jenis islam dalam kelompok ini, yaitu kaum fasik dan kaum munafik. Orang munafik adalah orang yang dilahirkan beriman (islam) akan tetapi sebenarnya batinnya tidak islam. Sedangkan orang fasik adalah orang islam yang meninggalkan kewajibannya dan mengerjakan perbuatan yang diharamkan. Ada keterkaitan langsung antara orang munafik dan orang fasik. Karena batinnya tidak islam, maka yang tampil di permukaan adalah tidak melaksanakan kewajiban islamnya. Karena itu, Allah SWT berkata, “Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.” (QS at-Taubah: 67).
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa orang munafik dan/atau orang fasik adalah orang islam yang tidak melakukan kewajibannya sebagai umat islam. Mereka tidak membunuh atau meneror orang kafir; malah menjalin kerja sama dan bergaul dengannya. Mereka juga tidak membunuh orang yang telah menghina agama islam atau membunuh umat islam yang telah meninggalkan agama islam. Orang munafik/fasik adalah umat islam yang menyimpan foto, gambar atau patung di rumahnya, memelihara anjing dan mengenakan cincin emas/perak. Orang munafik/fasik adalah umat islam yang makan dengan tangan kiri, mengonsumsi babi dan miras. Dan masih banyak lagi kewajiban yang dilanggar. Pada prinsipnya, orang munafik/fasik bukanlah umat islam sejati karena mereka suka melanggar perintah Allah SWT dalam kehidupannya.
Apa hukuman bagi umat islam yang tidak menjalankan kewajiban islamnya? Al-Qur’an mengatakan bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih (QS an-Nisa: 138; QS al-Ahzab: 73; QS al-Fath: 6; QS al-Araf: 165) dan akan dibinasakan (QS al-Ahqaf: 35). Pada akhir zaman, orang munafik/fasik akan dicampakkan ke dalam neraka jahanam (QS as-Sadjah: 20), bahkan di bagian paling bawah (QS an-Nisa: 145; QS at-Taubah: 63).
Bagaimana sikap islam sejati terhadap kaum munafik dan fasik ini? Apakah seperti sikap mereka kepada orang kafir?
Sangat menarik kalau mendengarkan perkatakan Al-Qur’an. Seperti yang telah disampaikan di atas, kaum munafik adalah juga kaum fasik. Dengan kata lain, orang fasik sama dengan orang munafik. Al-Qur’an menyebut juga bahwa orang munafik adalah orang kafir (QS an-Nisa: 88). Jadi bisa dikatakan bahwa orang munafik dan orang fasik adalah juga orang kafir. Karena itu, perlakukan terhadap orang kafir bisa diterapkan juga kepada orang munafik dan fasik. Jadi, umat islam sejati harus membunuh orang islam yang melanggar kewajiban islamnya.
Demikianlah uraian singkat mengenai jenis umat islam. Sangat jelas, “islam moderat” tidak masuk ke dalam kategori jenis islam, karena tidak dikatakan dalam Al-Qur’an. Artinya, kebenaran islam ini patut diragukan. Berkaca dari penjelasan di atas, kita dapat bertanya islam jenis apa yang ada di Indonesia?
Lingga, 10 Sept 2020
by: adrian

Kamis, 08 Oktober 2020

TANTANGAN SELALU MENGIRINGI KESUKSESAN


Pendiri Walt Disney, Walter Elias Disney, pernah berkata, "Semua mimpi dapat menjadi kenyataan, jika kita punya keberanian untuk mewujudkannya." Di sini mau ditekankan bahwa sebuah kenyataan bisa berawal dari mimpi yang diwujudkan. Selagi mimpi itu tidak diwujudkan, maka ia hanyalah tinggal sebuah mimpi.

Salah satu mimpi setiap orang adalah prestasi atau kesuksesan. Banyak orang yang ingin sukses, tapi hanya sedikit yang berani mengambil risiko. Larry Osborne pernah berkata, "Hal paling mencengangkan dari para pemimpin yang paling efektif adalah betapa sedikitnya persamaan dalam diri mereka. Tetapi ada satu sifat menonjol yang mudah dikenali yaitu kesediaan mereka menempuh risiko."

Rasa takut akan membatasi seseorang. "Hasrat untuk merasa aman menghambat setiap usaha yang besar dan mulia, sedangkan keberanian memberi pengaruh sebaliknya," demikian kata Tacitus, sejarahwan Romawi. Keberanian akan membuka pintu pada hal yang paling bermanfaat. Keberanian bukan saja memberikan permulaan yang baik, tetapi juga masa depan yang lebih baik.

Ironisnya, tidak semua orang memiliki keberanian untuk mengambil risiko. Orang yang memiliki keberanian sebenarnya juga mengalami ketakutan yang sama besarnya dalam hidup mereka. Satu-satunya perbedaan adalah orang yang berani tidak memberi peluang untuk mengkhawatirkan hal-hal yang remeh. Orang lupa bahwa setiap keputusan yang diambil pasti mempunyai resiko. Namun tanpa mengambil keputusan juga mengandung resiko.

Eleanor Roosevelt, isteri Presiden Franklin D Roosevelt, menegaskan, "Anda mendapatkan kekuatan, keberanian dan keyakinan dalam setiap pengalaman, ketika Anda mulai benar-benar berhenti merasa takut."

Karena itu, katakanlah pada diri Anda, "Saya telah berhasil mengatasi ketakutan ini. Saya pasti mampu menghadapi ketakutan berikutnya." Kerjakanlah hal yang Anda sangka tidak dapat Anda kerjakan dan lakukan sesuatu yang selama ini Anda takuti mulai hari ini.

diambil dari tulisan 7 tahun lalu

Rabu, 07 Oktober 2020

INSPIRASI DARI KISAH PENCIPTAAN


Di awal zaman, Tuhan menciptakan seekor sapi. Tuhan berkata kepada sang sapi, "Hari ini Kuciptakan kau sebagai sapi. Engkau harus pergi ke padang rumput. Kau harus bekerja di bawah terik matahari sepanjang hari. Kutetapkan umurmu sekitar 50 tahun.”

Sang Sapi keberatan, "Kehidupanku akan sangat berat selama 50 tahun. Kiranya 20 tahun cukuplah buatku. Kukembalikan kepada-Mu yang 30 tahun."

Tuhan setuju. Di hari kedua, Tuhan menciptakan monyet. Tuhan berkata, "Hai monyet, hiburlah manusia. Aku berikan kau umur 20 tahun!"

Monyet menjawab, "Apa?! Menghibur mereka dan membuat mereka tertawa? 10 tahun cukuplah. Kukembalikan 10 tahun pada-Mu."

Akhirnya Tuhan setuju. Di hari ketiga, Tuhan menciptakan anjing. "Yang harus kau lakukan adalah menjaga pintu rumah majikanmu. Setiap orang mendekat kau harus menggongongnya. Untuk itu kuberikan hidupmu selama 20 tahun."

Sang anjing menolak, "Menjaga pintu sepanjang hari selama 20 tahun? No way! Cukuplah 10 tahun saja. Karena itu, kukembalikan 10 tahun pada-Mu."

Tuhan pun setuju. Di hari keempat, Tuhan menciptakan manusia. Sabda Tuhan, "Tugasmu adalah makan, tidur, dan bersenang-senang. Inilah kehidupan. Kau akan menikmatinya. Akan kuberikan engkau umur sepanjang 25 tahun!"

Manusia keberatan, katanya "Menikmati kehidupan selama 25 tahun? Itu terlalu pendek Tuhan. Let's make a deal. Karena sapi mengembalikan 30 tahun usianya, lalu anjing mengembalikan 10 tahun, dan monyet mengembalikan 10 tahun usianya padamu, berikanlah semuanya itu padaku. Semua itu akan menambah masa hidupku menjadi 75 tahun. Setuju?"

Tuhan menilai ada nafsu dalam diri manusia. Bukan tidak mustahil, mereka akan berusaha untuk menambah lagi umurnya, demikian pikir Tuhan. Namun setelah mempertimbangkan semua aspek, akhirnya Tuhan setuju.

Maka AKIBATNYA..............................