Minggu, 21 Juni 2020

BAHAS TUNTAS PATAH HATI

Patah hati merupakan perasaan seseorang ketika mengalami peristiwa putus cinta. Ketika relasi sudah berjalan lama dan baik, namun tiba-tiba salah satu pihak menyatakan putus, maka pihak yang menerima pernyataan itu akan mengalami patah hati. Bagaimana rasa dan gambarannya memang sangat sulit diungkapkan.
Blog budak-bangka 8 tahun lalu, persisnya pada 21 Juni 2012, menurunkan tulisan-tulisan dengan tema patah hati. Setidaknya ada 5 tulisan, dimulai dari pendapat ahli tentang patah hati, bagaimana kaum Adam menghadapi dan menyikapi patah hati, bagaimana cara mengatasi dan dan menikmati pata hati hingga aktivitas yang dapat membantu orang sembuh dari derita pata hati.
Untuk membaca tulisan tersebut langsung saja klik di sini. Tulisan ini sangat berguna, tidak hanya bagi kaum remaja yang biasanya banyak mengalami patah hati, tetapi juga bagi orangtua yang memiliki anak remaja.

Jumat, 19 Juni 2020

BUKU-BUKU ISLAM YANG TAK MUNGKIN BEREDAR DI PASAR INDONESIA

Umat islam umumnya dapat dilihat sebagai orang yang kaku. Mereka selalu melihat positif ke dalam tapi negatif ke luar. Kehidupan dilihat seperti hitam dan putih, dan merekalah yang putih. Kalau tidak sejalan dengan mereka, maka itu bisa dipastikan hitam alias buruk, dan harus dimusnahkan. Mungkin hal ini didasarkan pada pendapat bahwa dunia ini hanya dibedakan islam dan kafir, dimana kekafiran harus dimusnahkan sampai ke akar-akarnya (bdk. QS al-Anfal: 7) sehingga hanya tinggal islam saja (bdk. Ali Imran: 17).
Sering islam moderat menyangkal kalau Allah SWT hanya menghendaki islam saja. Biasanya mereka mendasarkan argumennya pada surah an-Nahl: 93, yang sayangnya hanya dikutip sebagian saja, alias tidak utuh. Mereka mengatakan, “Jika Allah menghendaki niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja).” Dengan dasar ini umat islam menyatakan bahwa mereka mengakui adanya perbedaan, dan terhadap perbedaan itu islam selalu mengedepankan toleransi.
Argumentasi di atas sangatlah lemah. Setidaknya ada 2 alasan. Pertama, kalimat di atas tidak utuh dikutip. Kalimat tersebut belum diakhiri dengan titik, tetapi masih koma. Artinya, masih ada kelanjutannya. Kalimat utuhnya, sebagai wahyu Allah SWT, adalah sebagai berikut: “Jika Allah menghendaki niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Dia menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.” Dalam kalimat utuh ini terlihat jelas bahwa Allah memang menghendaki perbedaan, akan tetapi Allah juga yang menentukan mana yang disesatkan dan mana yang diselamatkan. Hal ini kemudian ditafsirkan bahwa yang disesatkan adalah golongan kafir, dan yang diberi petunjuk adalah umat islam. Karena itulah, sejalan dengan surah al-Anfal, orang kafir akan dimusnahkan sampai ke akar-akarnya, dan tempat mereka adalah neraka (bdk. QS al-Baqarah: 24 dan QS al-Maidah: 10).
Alasan kedua adalah prinsip pembatalan yang berlaku. Beberapa ahli Al-Qur’an mengatakan bahwa ada prinsip pembatalan wahyu Allah jika terjadi perbedaan atau pertentangan. Ayat yang turun kemudian membatalkan ayat terdahulu. Berdasarkan prinsip ini, kita dapat menilai nasib surah an-Nahl di atas, yang biasa dijadikan dasar argumentasi islam moderat. Sebagaimana diketahui, Al-Qur’an dapat dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu surah Makkiyah dan surah Madaniah. Yang pertama adalah wahyu yang turun lebih dahulu. Surah an-Nahl masuk ke dalam kelompok surah Makkiyah.

Kamis, 18 Juni 2020

SAATNYA MENYIMPAN AIR, BUKAN MEMBUANGNYA


Dewasa kini jamak ditemui fenomena kekeringan di saat musim kemarau dan kebanjiran di saat musin hujan. Kekeringan disebabkan kurangnya persediaan air di tanah. Sedangkan banjir disebabkan saluran air (got, kanal hingga sungai) tak mampu menampung debet air yang melimpah. Selain banjir, fenomena yang sering terjadi adalah becek, yang disebabkan karena air yang tergenang. Air tergenang bisa saja karena faktor kemampuan serap yang rendah.
Kurangnya persediaan air di tanah terjadi karena selama ini air yang turun dari atas langsung di arahkan ke got, yang akhirnya bermuara ke laut. Dengan kata lain, air hujan yang turun dibuang ke laut. Air yang masuk ke tanah sangat terbatas. Hal inilah yang membuat persediaan air di tanah sedikit. Karena itu, sudah saatnya mengubah kebiasaan untuk menyimpan air, bukan membuangnya. Tempat penyimpan yang baik adalah tanah itu sendiri. Ada dua cara penyimpanan air di tanah, yaitu sumur resapan dan biopori.
Sumur Resapan dan Biopori
Sumur Resapan (infiltration Well) adalah sumur atau lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan/aliran permukaan agar dapat meresap ke alam tanah. Biopori  merupakan lubang vertikal ke dalam tanah yang berfungsi meningkatkan laju peresapan air hujan. Pembuatan lubang resapan biopori ke dalam tanah secara langsung akan memperluas bidang permukaan peresapan air, seluas permukaan dinding lubang.
Biopori atau sumur resapan merupakan teknik baru dalam memperbaiki lingkungan yang ada di sekitar kita. Membuat  biopori atau sumur resapan memang tidak serta merta mengatasi masalah krisis air tanah. Tetapi paling tidak, pembuatannya dapat lebih cepat mengalirkan air permukaan ke dalam tanah. Jadi, selain menambah pasokan air di dalam tanah, sumur ini juga bisa mengurangi banjir.