Senin, 29 Oktober 2018

APA ITU PENYELIDIKAN KANONIK


Setelah mengikuti kursus persiapan perkawinan, pasangan calon suami istri memasuki tahap penyelidikan kanonik (PK). Sebelum PK, pastikan terlebih dahulu berkas administrasi yang dibutuhkan seperti sertifikat KPP, surat baptis terbaru, surat krisma, fotocopy KTP calon mempelai dan saksi, pas foto 4x6 2 lembar. Setelah lengkap, menghadaplah ke pastor paroki untuk menentukan tanggal PK. Pelaksana PK biasanya dilakukan pastor paroki, tapi bisa juga pastor pembantu atas mandat dari pastor paroki.
Ada dua makna dari PK ini. Pertama, sebagai bentuk persiapan akhir bagi calon suami istri untuk menghadapi perkawinan. Karena itu, di sini pastor paroki akan menanyakan sejauh mana pemahaman mereka akan hakekat perkawinan katolik sebagaimana telah mereka terima saat KPP. Dengan kata lain, pada PK ini pastor akan membantu calon suami istri untuk lebih memahami nilai-nilai perkawinan katolik dan bagaimana menghayatinya kelak sehingga dapat mencapai apa yang dicita-citakan.
Kedua, sebagai bentuk pemastian bahwa kedua calon mempelai benar-benar sudah siap, mau dan mampu untuk menikah serta bebas dari halangan. Pada makna kedua inilah “penyelidikan” benar-benar diterapkan. Pastor akan berhadapan dengan calon one by one dan menanyakan beberapa pertanyaan sesuai dengan forma penyelidikan kanonik. Misalnya, sungguhkah calon mau menikah dengan pasangannya tanpa ada paksaan, pernahkah calon menikah dengan orang lain dan dengan cara lain atau hidup sebagai imam, biarawan/wati.
Karena PK ini merupakan juga bentuk pemastian, maka sangat dianjurkan agar calon tidak menentukan terlebih dahulu tanggal pesta perkawinan, apalagi membuat dan menyebarkan kartu undangan. Biasanya, pada tahap PK ini, calon baru akan menentukan tanggal perkawinan bersama pastor yang melakukan penyelidikan.
by: adrian

Jumat, 26 Oktober 2018

MUSA, YESUS DAN MUHAMMAD


Musa, Yesus dan Muhammad adalah tiga tokoh penting dalam tiga agama besar dunia, yaitu Yahudi, Kristen dan Islam. Ketiga agama itu dikenal dengan istilah Agama Samawi. Dapat dikatakan bahwa Musa, Yesus dan Muhammad merupakan peletak dasar religiositas tiga agama tadi. Musa sebagai peletak dasar bagi agama Yahudi, Yesus Kristus bagi kekristenan, dan Muhammad bagi agama Islam. Akan tetapi, tiga agama ini menyatu pada sosok Abraham.
Sebagai peletak dasar religiositas, ketiga tokoh tersebut mewakili masanya. Dan kebetulan kehadiran mereka dalam sejarah kehidupan manusia tidaklah sama, namun menunjukkan garis linear. Masing-masing hidup dengan sejarahnya. Musa hidup antara tahun 1527 – 1407 SM, Yesus Kristus hidup sekitar tahun 5 SM – 33 M, dan Muhammad hidup antara tahun 570 – 632 M.
Jadi, terlihat jelas bahwa setelah Musa meletakkan dasar religiositas bagi agama Yahudi, muncullah Yesus Kristus. Kemunculan-Nya jauh setelah kematian Musa. Sama halnya dengan kemunculan Muhammad. Jauh setelah Yesus Kristus wafat, dimana kematian-Nya melahirkan kekristenan, hadir Muhammad dengan dasar-dasar keislaman.
Karena kehadiran tokoh-tokoh ini searah dengan sejarah manusia (gerak maju), maka sangat mudah dikatakan kalau kehadiran tokoh membawa pembaharuan atas dasar-dasar religiositas tokoh sebelumnya. Hal ini mirip seperti pemikiran filsafat Yunani kuno, yang didominasi oleh tiga filsuf terkenal, yaitu Sokrates, Plato dan Aristoteles. Sokrates (469 – 399 SM) meletakkan dasar-dasar pemikiran. Ketika Plato hadir (427 – 347 SM), ia membaharui beberapa pemikiran Sokrates. Namun ketika Aristoteles hadir (384 – 322 SM), giliran dia memperbaiki beberapa pemikiran Plato. Pemikiran Aristoteles bukan tidak sama dengan pemikiran Plato saja, melainkan juga dengan Sokrates.

KISAH MUKJIZAT ROSARIO

Rosario adalah salah satu bentuk benda rohani dalam agama Katolik. Dia biasa digunakan untuk berdoa, sebagai bentuk devosi kepada Bunda Maria. Devosi sendiri merupakan bentuk penghormatan kepada Bunda Maria. Karena itu, umat katolik yang hendak menghormati Bunda Maria, dia akan berdoa rosario. Bunda Maria sendiri, oleh Paus Pius V (1566 – 1572) Santa Maria sebagai Ratu Rosario. Untuk mengetahui kenapa bulan Oktober dikenal sebagai Bulan Rosario, silahkan klik “Oktober Bulan Rosario”; untuk mengetahui sejarah rosario, silahkan klik “Sejarah Rosario”.
Selain untuk berdoa, rosario sering juga dipakai sebagai asesoris. Karena itu, jamak ditemui orang katolik menggantungkan rosario di lehernya atau di dalam mobilnya sebagai hiasan. Akan tetapi, bukan sembarang hiasan, karena rosario bisa dijadikan sebagai bentuk identitas. Maka, ketika orang melihat ada mobil dan di dalamnya ada tergantung rosario, orang langsung mengasosasikannya dengan orang katolik.
Akan tetapi, rosario biasa dipakai oleh orang katolik sebagai “senjata” untuk melawan kekuatan jahat atau melunakkan hati Allah sehingga harapan permohonannya dikabulkan. Tulisan berikut ini berupa sharing pengalaman seorang yang menggunakan rosario untuk meluluskan harapan dan permohonannya. Dalam kaca mata iman, rosario mendatangkan mukjizat.
Lebih lanjut mengenai kisah mukjizat rosario ini silahkan klik di “Ketika Rosario Menjawab Permohonan”. Selamat membaca.