Selasa, 19 April 2016

Orang Kudus 19 April: St. Elfege

SANTO ELFEGE, USKUP & PENGAKU IMAN
Elfege hidup di antara tahun 954 – 1012. Dia dikenal sebagai seorang uskup yang memiliki perhatian kepada orang-orang miskin dan terlantar. Karena sesuatu hal, Elfege dijebloskan ke dalam penjara. Elfege dibujuk untuk membeli kebebasannya dengan uang yang telah dikumpulkannya. Akan tetapi ia menolak dibebaskan dari penjara oleh seorang tentara Denmark dengan uang tebusan karena ia tidak mau membeli kebebasannya dengan uang yang telah disisihkan untuk kepentingan kaum miskin.
sumber: Iman Katolik
Baca juga orang kudus hari ini:

Orang Kudus 19 April: St. Werner

SANTO WERNER, MARTIR
Werner hidup pada akhir abad XIII di Jerman. Sejak kecil Werner sudah ditinggal pergi oleh ayahnya, yang meninggal dunia. Tak lama kemudian ibunya menikah lagi. Hidup dengan ayah tiri membuat Werner sangat menderita. Karena itu, sewaktu masih bocah, Werner melarikan diri karena terus dipukuli oleh ayah tirinya. Ia kemudian menjadi pembantu seorang petani anggur yang jahat. Suatu hari majikannya menyuruh dia membawa pulang hosti dari gereja. Tetapi Werner menjawab, “Tak pernah saya berbuat dosa ini!”
Pada hari Kamis Putih, Werner diseret ke kebun anggur oleh orang-orang suruhan majikan. Ia diikat pada tiang selama 3 hari supaya menurut kemauan majikan. Namun Werner tidak mundur setapak pun. Maka akhirnya para penyiksa memotong pembuluh darahnya sehingga ia mati lemas. Mayatnya diceburkan ke sungai dekat Bacherach, Jerman. Ia meninggal pada tahun 1287.
sumber: Iman Katolik
Baca juga orang kudus hari ini:

Senin, 18 April 2016

Mari Belajar pada Hewan: Menolong

Hidup ini penuh dengan perbedaan. Ada yang lemah, ada pula yang kuat. Panggilan hidup manusia, selain menghargai dan menghormati perbedaan itu, adalah juga melengkapi. Yang kuat melengkapi yang lemah. Inilah konsep tolong menolong. Kita yang kuat hendaknya mau membantu atau menolong mereka yang lemah. Apalagi bila yang lemah benar-benar membutuhkan pertolongan. Jadi, orang lemah bukan dijadikan alat kepuasan kaum kuat berkuasa.
Paulus pernah mengatakan bahwa jika hidup dalam konsep tolong menolong, maka orang sudah memenuhi hukum Kristus, yaitu cinta kasih (bdk. Gal 6: 2). Yesus sendiri, sepanjang hidupnya, bukan hanya mengajarkan orang untuk mau menolong sesamanya, melainkan Dia sendiri sudah melakukannya. Yesus pernah berkata, “Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.” (Mat 23: 11).
Tayangan di atas ini mau menggambarkan konsep tolong menolong tersebut. Di sana ada beruang, yang termasuk hewan besar dan kuat, dan ada burung gagak yang sedang tercebur dalam kolam. Terlihat jelas bahwa si burung sangat membutuhkan pertolongan. Dan ketika melihat situasi itu, beruang datang memberikan pertolongan. Kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki beruang justru digunakannya untuk menolong yang lemah.
Bagaimana dengan kita???