Jumat, 06 November 2015

Mendoakan Donatur Agar Dapat Kendala

Niko adalah seorang pengusaha sukses yang sering memberi bantuan untuk pembangunan gereja-gereja. Di mana ada pembangunan gereja, ia pasti akan memberikan bantuan berupa dana.
Pada suatu ketika ia mendapat kendala. Hal ini membuat dia agak sedikit stres. Akhirnya dia memutuskan untuk pulang ke kampong, di Sidikalang, untuk mencari ketenangan. Ternyata, di kampungnya sedang ada pembangunan gereja. Segera ia menemui sintua yang merangkap juga sebagai vorhanger (pemuka jemaat).
Niko                      : Horas Amang. Saya sangat senang dapat berpartisipasi dalam pembangunan gereja ini. tapi karena saya sedang mendapat ‘kendala’, maka hanya ini saja yang dapat saya berikan.
Bapak Sintua menerima amplop dengan senyum. Akan tetapi, ia tidak tahu apa arti kata ‘kendala’, sehingga tidak memahami maksud pernyataan Pak Niko tadi.
Setelah pulang, Bapak Sintua bersama bendahara stasi membuka amplop yang tadi diberikan Niko. Keduanya langsung kaget dengan jumlah uang yang diberikan donator tadi. Lima puluh juta.
Pada hari Minggu, dalam kesempatan ibadat sabda, vorhanger menyampaikan sebuah pengumuman kepada umatnya
Vorhanger   : Saudara-saudari sekalian. Dua hari lalu, kita telah menerima sumbangan untuk pembangunan gereja kita dari Bapak Niko yang sedang mendapat ‘kendala’. Jumlah sumbangannya lima puluh juta. Mari kita doakan Bapak Niko agar terus mendapatkan ‘kendala’.
edited by: adrian
Baca juga humor lainnya:

Renungan Hari Jumat Biasa XXXI - Thn I

Renungan Hari Jumat Biasa XXXI, Thn B/I
Bac I  Rom 15: 14 – 21; Injil               Luk 16: 1 – 8;

Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus memberikan sebuah perumpamaan yang sangat menarik, yaitu tentang bendahara yang cerdik sekalipun ia tidak jujur. Sikap cerdik sang bendahara dipuji, meski sikapnya tidak jujur. Bendahara itu cerdik dalam sikap dan perbuatan sehingga ia mendapatkan “keselamatan” kelak. “Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka.” (ay. 4). Karena itu ia mulai berbuat baik. Dengan jabatannya, ia menyalurkan kekayaan tuannya. Di sini terlihat jelas bahwa kecerdikan itu berbuah kebaikan sehingga mendatangkan keselamatan.
Topik kecerdikan ini juga yang ditampilkan Paulus dalam bacaan pertama. Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Paulus membagikan pengalaman hidupnya. Paulus adalah “pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi.” (ay. 16). Sama seperti bendahara yang menggunakan jabatannya untuk menyalurkan kekayaan tuannya, demikian pula Paulus menyalurkan warta Injil Allah kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi. Orang tahu siapa Paulus sebelumnya. Namun, melalui Paulus, orang-orang dapat mengenal Yesus Kristus.
Sabda Tuhan hari ini memiliki tema misi. Di sini kita disadarkan bahwa kita dipanggil untuk mewartakan Kristus dalam kehidupan kita. Tuhan menghendaki supaya kita, dengan peran dan jabatan yang kita miliki atau dengan kelemahan dan kekurangan yang ada, menghadirkan Kristus. Hal ini senada dengan pesan-pesan paus kita, Benediktus XVI dan Fransiskus, yang meminta agar melalui kita – sikap, perkataan, tingkah laku dan perbuatan – orang lain dapat mengenal warta keselamatan Yesus Kristus.***

by: adrian           

Kamis, 05 November 2015

Orang Kudus 5 November: St. Fransiska Ambosia

BEATA FRANSISKA AMBOSIA, PENGAKU IMAN
Fransiska Ambosia lahir pada 28 September 1427 di Thouars, Perancis. Ia adalah putri dari Louis d’Ambosia, seorang bangsawan. Sejak berusia 4 tahun, Fransiska sudah dijodohkan dengan Peter II dari Britanny, dan mereka menikah ketika Fransiska berumur 15 tahun.
Pada awalnya, pernikahan mereka tidak membahagiakan. Bahkan Peter sering memperlakukan Fransiska dengan buruk. Salah satu keutamaan Fransiska adalah kepeduliaannya kepada kaum miskin. Peter kemudian sadar dan membantu pekerjaan-pekerjaan sosial Fransiska.
Fransiska membantu pendirian biara klaris di Nates. Ia juga membantu biara Dominikan di Nates, dan membantu proses kanonisasi Santo Vinsensius Ferrer. Di sela-sela kesibukannya, Fransiska mempunyai pembimbing spiritual, Yohanes Soreth, Prior Jenderal Ordo Karmel, dan ia rutin meminta bimbingan.
Pada tahun 1457 Peter meninggal dunia dan Fransiska memutuskan untuk meneruskan hidup dalam kehidupan religious. Ia bergabung dengan Ordo Karmel di Bondon pada 25 Maret 1468, dan bekerja di ruang kesehatan. Pada tahun 1473 Fransiska ditunjuk sebagai prioress, dan pada tahun 1477 ia pindah ke biara di Nates.
Fransiska Ambosia meninggal dunia pada 4 November 1485 di Les Coutes, Nates, Perancis. Pada 16 Juli 1863 ia dibeatifikasi oleh Paus Pius IX.
Baca juga orang kudus hari ini: