Selasa, 13 September 2022

SABDA BAHAGIA: ANTARA MATIUS DAN LUKAS

 

Orang kristiani tentulah tahu soal pengajaran Tuhan Yesus yang disebut Sabda Bahagia. Pengajaran ini benar-benar merupakan suatu pengajaran revolusioner, karena di sana Tuhan Yesus membawa pembaharuan. Beberapa ajaran lama, seperti balas dendam, berpuasa, berdoa, dan lainnya mendapat warna baru. Karena itulah wajar kalau masa Tuhan Yesus dikenal sebagai Perjanjian Baru, sebagai kontras masa sebelumnya, Perjanjian Lama.

Sangat menarik untuk didiskusikan adalah dimana pengajaran Tuhan Yesus itu disampaikan. Matius menyebutnya di bukit. “Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.” (Mat 5: 1). Sementara Lukas tidak menyebut bukit, melainkan “suatu tempat yang datar.” (Luk 6: 17).

Ada perbedaan mengenai lokasi pengajaran Tuhan Yesus antara Matius dan Lukas. Menjadi persoalan, kisah pengajaran Tuhan Yesus ini hanya dimuat dalam Injil Matius dan Lukas saja. Markus, sekalipun termasuk Injil Sinoptik, sama sekali tidak menyinggung peristiwa ini. Padahal Markus, yang ditulis lebih dahulu sehingga menjadi salah satu sumber bagi keduanya, dapat diharapkan menjadi solusi.

Sebenarnya kedua Injil ini sama sekali tidak bertentangan. Memang penggambaran lokasi Tuhan Yesus mengajar saling berbeda, namun tempatnya sama. Semuanya terjadi di satu lokasi yang sama. Hanya penggambarannya saja yang berbeda. Matius menyebutnya di bukit, sementara Lukas di tempat yang datar. Tempat yang datar itu ada di sebuah bukit; dan di sanalah Tuhan Yesus mengajar.

Akan tetapi, selain ada perbedaan dalam cara menggambarkan lokasi pengajaran itu, ternyata kedua penginjil ini memiliki maksud lain. Penggambaran lokasi pengajaran Tuhan Yesus ternyata mempunyai makna tersendiri. Pusatnya adalah pada Yesus Kristus.

Matius menyebutkan bahwa Tuhan Yesus mengajar di bukit. Ada kesan bahwa Tuhan Yesus berada di atas, sedangkan pendengarnya ada di posisi bawah. Di sini Matius ingin menekankan kewibawaan Yesus Kristus dalam mengajar. Sebagaimana tradisi-tradisi umumnya, posisi atas merupakan posisi penting. Orang yang di atas memiliki kuasa dan wewenang. Nah, ketika Tuhan Yesus berada di atas bukit dan yang lain berada di bawah, hal ini menunjukkan bahwa Tuhan Yesus memiliki kuasa mengajar.

Sementara Lukas memaparkan bahwa Tuhan Yesus mengajar di “suatu tempat yang datar.” Dengan penggambaran ini dapat dibayangkan posisi duduk Tuhan Yesus dan warga masyarakat yang mendengarkan-Nya. Ada kesederajatan antara pengajar dan yang diajar. Dengan penggambaran ini, Lukas mau menunjukkan bahwa Tuhan Yesus mudah didekati.

diambil dari tulisan 7 tahun lalu

Senin, 12 September 2022

INI BUKTI MUSLIM BERDEVOSI JUGA PADA BUNDA MARIA

 

Sebuah Goa Maria yang sangat popular di Pakistan menarik ribuan umat muslim dan umat katolik untuk berdoa atau berdevosi. Tercatat bahwa yang datang berkunjung bukan hanya dari dalam negeri saja, melainkan juga dari luar negeri itu.

“Saya memberikan dua ekor kambing sebagai persembahan kepada Bunda Maria yang juga dihormati dalam Alquran,” kata Malik Rasheed Mustaq, salah satu warga muslim yang menyumbangkan makanan bagi para peziarah. Apa yang dilakukannya sesuai dengan tradisi islam untuk menawarkan Niyaz.

Putri pertama Malik lahir setelah enam tahun menikah berkat doanya kepada Bunda Maria di tempat doa itu. “Sejak itu saya telah memberikan Niyaz setiap tahun. Aku tidak memberitahu keluargaku tentang hal itu karena itu adalah urusan pribadi,” tambah Malik.

Ratusan ribu umat katolik dan islam bergabung dalam ziarah tahunan ke-66 ke tempat ziarah itu pada Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria (8 September). Mereka mulai menuju ke desa Mariabad, 260 kilometer selatan Islamabad.

Banyak orang muda bersepeda atau berjalan kaki meskipun cuaca panas. Beberapa organisasi mengadakan kamp medis untuk mengobati para peziarah yang menderita kaki bengkak, dehidrasi dan tekanan darah tinggi.

Ribuan umat islam secara pribadi pergi ke tempat doa tersebut untuk berdevosi kepada Bunda Maria, yang Alquran menghormatinya sebagai ibu Yesus (Isa Almasih). Orang-orang datang dari seluruh Pakistan ke tempat doa itu untuk berdoa kepada Bunda Maria dengan memasang lilin, dupa dan meletakkan dupatta (kain panjang) berwarna-warni pada patung Bunda Maria.

“Semua agama mengajarkan perdamaian dan cinta,” tulis sebuah spanduk yang dibawa oleh sebuah organisasi islam yang berada di antara hiasan berwarna-warni lain di sekitar tempat doa itu.

Pastor Mushtaq Pyara, sekretaris panitia ziarah, mengatakan ia bertemu banyak keluarga islam dan Sikh selama perayaan tiga hari di tempat doa itu yang datang berdoa beberapa jam. “Banyak orang yang datang dan berbagi keajaiban dalam hidup mereka selama acara memberikan kesaksian,” ujarnya. Tokoh politik termasuk istri mantan Gubernur Punjab, seorang muslim, pun mengunjungi tempat doa itu, tambahnya.

diambil dari tulisan 7 tahun lalu

Minggu, 11 September 2022

STUDI AL-QUR'AN: ALLAH SWT GAGAL PAHAM

Apabila membaca dan mencermati ayat-ayat Al-Qur'an dengan nalar yang sehat, maka akan sangat mudah menemukan beberapa kasus dimana Allah, yang mewahyukan ayat-ayat Al-Qur'an, terlihat gagal paham. Hal ini tentulah mempunyai konsekuensi yang sangat besar bagi iman. Bagaimana mungkin Allah yang mahatahu bisa gagal paham. Video berikut ini mencoba mengulas topik ini.



Jika tak bisa diputar, silahkan klik di sini. Selamat menonton!!!