Minggu, 06 Maret 2022

STUDI AL-QUR'AN: SURAH AL-FATIHAH

Surah al-Fatihah dikenal sebagai The Mother of  Quran, yang secara sederhana dimaknai dengan ibu yang melahirkan Al-Qur'an. Banyak umat islam memuji keindahan surah ini. Namun sayang, telaah logis dengan alat bantu ilmu bahasa membuat keindahan yang dikatakan itu kehilangan artinya. Video berikut mencoba mengupasnya. Langsung saja simak sendiri. Jika tak bisa diputar, coba klik di sini.



Jumat, 04 Maret 2022

KAJIAN ISLAM ATAS SURAH AL-BAQARAH AYAT 143

 


Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat islam) “umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. (QS 2: 143)

Publik sudah tahu kalau Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam. Ia dijadikan salah satu sumber iman dan peri kehidupan umat islam, selain hadis. Hal ini disebabkan karena Al-Qur’an diyakini berasal dari Allah secara langsung. Artinya, Allah langsung berbicara kepada Muhammad, yang kemudian meminta pengikutnya untuk menuliskannya. Karena itu, umat islam yakin dan percaya apa yang tertulis di dalam Al-Qur’an merupakan kata-kata Allah, sehingga Al-Qur’an dikenal juga sebagai wahyu Allah. Berhubung Allah itu diyakini sebagai maha benar, maka apa yang dikatakan-Nya pun adalah benar. Maka dari itu Al-Qur’an sebagai wahyu Allah dikenal juga sebagai kitab kebenaran. Tidak ada kesalahan di dalamnya.

Al-Qur’an tidak hanya dilihat sebagai kitab suci semata. Allah sendiri sudah mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah pedoman dan pelajaran bagi umat islam. Dengan perkataan lain, Al-Qur’an dijadikan tuntunan hidup bagi umat islam, bagaimana umat islam bersikap dalam hidup. Agar tidak menimbulkan perdebatan dikemudian hari terkait kehendak Allah itu, maka Allah sendiri telah memudahkan Al-Qur’an. Kemudahan itu pertama-tama terlihat dari bahasa yang digunakan, yaitu bahasa Arab (QS 19: 97 dan QS 44: 58). Umumnya para ulama menafsirkan kemudahan itu dengan kesederhanaan bahasa yang tidak membutuhkan banyak tafsir, yang bisa berdampak pada perbedaan pendapat.

Berangkat dari dua premis di atas, maka bisa dikatakan bahwa kutipan ayat Al-Qur’an di atas merupakan kata-kata Allah sendiri. Apa yang tertulis di atas hanyalah kalimat pertama dari wahyu Allah yang terdapat dalam ayat 143. Sebenarnya wahyu Allah dalam ayat 143 terdiri dari 5 kalimat. Yang dikutip di atas, dan yang akan ditelaah adalah kalimat pertama. Sekalipun dikatakan bahwa ayat-ayat Al-Qur’an merupakan wahyu Allah, namun haruslah dikatakan bahwa kutipan ayat di atas tidak 100% merupakan perkataan Allah. Kata-kata yang ada dalam tanda kurung, seperti umat islam, perbuatan (2x) dan Muhammad, merupakan tambahan kemudian oleh tangan-tangan manusia. Jadi, aslinya kata-kata Allah (kalimat pertama dari ayat 143) itu berbunyai sebagai berikut: “Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu ‘umat pertengahan’ agar kamu menjadi saksi atas manusia dan agar Rasul menjadi saksi atas kamu.”

Kamis, 03 Maret 2022

BANTUAN UNTUK MENGUASAI TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN

Manusia ada bukan untuk dirinya sendiri. Sejak pertama kali hadir di muka bumi ini hingga akhirnya meninggalkan bumi ini setiap manusia ada karena orang lain. Manusia butuh orang lain, entah itu sekedar kehadiran maupun bantuan. Bantuan dibutuhkan bukan lantaran manusia masih kecil. Orang dewasa pun membutuhkan bantuan. Sebagaimana dilansir dari PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5), Elizabeth B. Hurlock memaparkan bantuan pada masa dewasa yang berguna untuk tugas-tugas perkembangannya (hlm. 253). Berikut ini adalah bantuan-bantuan tersebut.

Efisiensi Fisik

Puncak efisiensi fisik biasanya dicapai pada usia pertengahan duapuluhan, sesudah mana terjadi penurunan lambat laun hingga awal usia empatpuluhan. Dengan demikian dalam periode penyesuaian, secara fisik orang mampu menghadapi dan mengatasi masalah-masalah yang selain sukar juga paling banyak jumlahnya dalam periode ini.

Kemampuan Motorik

Orang-orang muda mencapai puncak kekuatannya antara usia duapuluhan dan tigapuluhan, kecepatan respons maksimal terdapat antara usia du puluh dan dua puluh lima tahun dan sesudah itu kemampuan ini sedikit demi sedikit menurun. Dalam belajar menguasai ketrampilan-ketrampilan motorik yang baru, orang-orang muda usia duapuluhan lebih mampu daripada mereka yang mendekati usia setengah umur. Selain itu orang-orang muda dapat mengandalkan kemampuan motorik ini dalam situasi-situasi tertentu, hal mana tidak dapat mereka lakukan semasa remaja karena pertumbuhan yang cepat dan tidak seimbang saat itu menyebabkan mereka kurang luwes dan kaku.

Kemampuan Mental

Kemampuan mental yang diperlukan untuk mempelajari dan menyesuaikan diri pada situasi-situasi baru, seperti misalnya mengingat hal-hal yang dulu pernah dipelajari, penalaran analogis dan berpikir kreatif, mencapai puncaknya dalam usia duapuluhan, kemudian sedikit demi sedikit menurun. Meskipun orang-orang muda ini tidak belajar secepat dulu kualitas belajarnya tidak merosot.

Motivasi

Apabila remaja mencapai usia dewasa secar hukum, mereka berkeinginan kuat untuk dianggap sebagai orang-orang dewasa yang mandiri oleh kelompok sosial mereka. Hal ini menjadi motivasi bagi orang-orang muda ini untuk menguasai tugas-tugas perkembangan yang diperlukan agar dapat dianggap mandiri.

Model Peran

Remaja yang bekerja setelah menamatkan sekolah lanjutan mempunyai model peran untuk diteladani. Karena berinteraksi dengan orang dewasa mereka memperoleh motivasi untuk mencotoh perilaku sesuai garis-garis yang dianut masyarakat dewasa, agar mereka sendiri juga dianggap dewasa. Sebaliknya, remaja yang tetap bersekolah atau kuliah sesudah mereka secara hokum dewasa masih berada dalam ilingkungan teman-teman sebaya mereka, dan akan tetap mengikuti garis-garis perilaku remaja dan bukan pola perilaku dewasa. Jika mereka tetap dalam status ketergantungan ini, mereka hamper tidak memperoleh kesempatan atau motivasi untuk menguasai tugas-tugas perkembangan orang dewasa.

diambil dari tulisan 7 tahun lalu