Kamis, 29 Oktober 2020

BELAJAR DARI IKAN


Dikisahkan ada seekor ikan karnivora yang diperlihara di dalam sebuah aquarium. Sang pemiliki menamai ikan tersebut ikan Jonathan. Suatu saat, sang pemilik ingin mengerjai si ikan Jonathan dengan tidak memberinya makan selama seharian. Spontan, si ikan mendadak lemas tak berdaya di dalam aquarium, dari yang semula lincah berenang ke sana kemari.

Pada malam harinya, si pemilik memasukkan sebuah tabung kaca yang terbuka alas maupun penutupnya. Kemudian memasukkan ikan-ikan kecil yang biasa dijadikan santapan si Jonathan. Pagi harinya, nampaklah kerumunan ikan kecil segar tersebut berenang di salah satu sudut aquarium. “AHA..!! Akhirnya sarapanku datang juga”, begitu gumamnya dalam hati. Jonathan yang sudah kelaparan langsung saja datang menyerang ingin melahap setiap ikan yang ada.

Namun, tak terpikirkan oleh Jonathan bahwa ikan kecil tadi dilindungi tabung kaca. Sehingga Jonathan tidak bisa menembusnya. Dia memikirkan cara lain, mungkin diserang dari atas. Dan “DHUAK!!”, bibir ikan Jonathan mulai jontor terantuk tabung kaca. Dicobanya kembali dari arah bawah, “DHUAK!!”. Tetap belum bisa menembus tabung kaca yang melindungi ikan kecil itu tadi.

Akhirnya si Jonathan pun menyerah. Kemudian, pada malam harinya, tanpa diketahui Jonathan, si pemiliki mengambil tabung kaca yang membatasi ikan kecil tadi. Nah, esok harinya, terlihatlah ikan kecil tadi berenang bebas. Namun si Jonathan tak bergeming untuk mendekat. Dan datanglah seekor ikan kecil menggoda Jonathan dengan berenang tepat di depan bibirnya.

“Hai Jonathaaan… Makan aku dooong”, ucap si ikan kecil

“Ndak ah, aku kapok. Nanti bibirku jontor lagi” jawab si Jonathan kalah.

***

Sahabat, demikianlah juga dalam kehidupan kita. Seringkali kita merasakan sebuah kegagalan beruntun hingga menjadikan kita berhenti. Akan tetapi kita lupa, selalu ada kemudahan bersamaan datangnya sebuah tantangan. Teruslah berusaha, karena kita tidak pernah tahu entah di kesempatan ke berapa Allah akan membuka tabir kesuksesan kita.

diambil dari tulisan 8 tahun lalu

Rabu, 28 Oktober 2020

INILAH 3 PENAMPAKAN BUNDA MARIA DI NEGARA UMAT KATOLIK MINORITAS


Bunda Maria adalah sosok yang sangat istimewa dalam Gereja Katolik. Dia tidak hanya dikenal sebagai Bunda Kristus atau Bunda Allah, melainkan juga Bunda Gereja. Keistimewaan Bunda Maria terlihat dari penetapan Gereja atas dua bulan khusus untuk menghormatinya. Bulan Mei dikenal sebagai Bulan Maria, dan bulan Oktober dikenal sebagai Bulan Rosario. Kedua bulan ini merupakan wujud penghormatan terhadap Bunda Maria.
Umat islam juga mempunyai rasa hormat yang besar terhadap Bunda Maria. Nama Maria menjadi salah satu bab dalam Al-Qur’an, yaitu Maryam (19). Selain itu, Al-Qur’an juga menyebutkan bahwa Allah SWT telah menggembirakannya (QS Ali Imran: 45). Ini sekedar bukti betapa umat islam juga menghormati Bunda Maria.
Bagi umat katolik, Bunda Maria dikenal juga sebagai perantara. Orang katolik percaya bahwa dengan sifat keibuannya, Bunda Maria senantiasa menyertai perjalanan hidup anak-anaknya dan selalu mendengarkan doa mereka. Kehadiran Bunda Maria dalam kehidupan manusia merupakan fenomena langka. Ada banyak kisah penampakan Bunda Maria, dan kisah tersebut disinyalir sejalan dengan kondisi tempat dimana ia menampakkan diri. Beberapa di antaranya malah terjadi di negara dimana agama katolik adalah minoritas.
Berikut ini adalah tiga penampakan Bunda Maria yang terjadi di daerah yang bukan berpenduduk katolik terbesar.

Selasa, 27 Oktober 2020

INILAH CARA ATASI CEMBURU PADA PASANGAN


Dalam relasi antar manusia, cemburu biasa mewarnai kehidupan. Bagi orang yang baru pertama kali menjalani hubungan, rasa cemburu sering kali membuat serba salah. Di satu sisi ia merasa tertekan karena perasaan itu, di sisi lain ia juga merasa bingung apakah perasaan itu dibenarkan. Apakah cemburu itu merupakan hal yang normal atau berlebihan?
Dikutip dari Cosmopolitan, Robert L. Leahy, PhD, penulis The Jealousy Insecure mengatakan, cemburu itu adalah suatu hal yang normal. Cemburu juga ada dimana-mana bahkan binatang juga dapat merasakannya. “Ini akan menjadi bagian dalam hubunganmu setiap waktu. Namun, jika kamu menyangkalnya, kamu tidak akan bisa mengatasi perasaan itu dengan baik,” ungkap Leahy.
Jika kita bermasalah dengan perasaan cemburu, berikut ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi rasa cemburu itu. (Baca juga: Cemburu dan Cinta).
1.    Dukunglah perasaan satu sama lain
“Ketika kamu sedang menjalani hubungan yang berkomitmen, berarti kamu memiliki tanggung jawab atas perasaan satu sama lain. Artinya kamu juga telah setuju untuk mengorbankan kebebasan,” ujar Leahy. Ketika kita bisa mengakui bahwa rasa cemburu merupakan hal yang normal, hal yang perlu diingat adalah pasangan kita juga demikian. Jadi, sampaikanlah rasa cemburu kita itu kepadanya; kita juga harus bisa mendengarkan pasangan kita dan membuatnya lebih nyaman. Lalu, kita bisa memutuskan apakah penjelasan dia bisa dimengerti atau tidak; demikian pula sebaliknya. Sedapat mungkin kita mengontrol perasaan dan tidak mengharapkan balasan apa pun.