Sabtu, 01 Agustus 2020

MEMBACA TANDA-TANDA ALAM


Pemanasan global karena efek rumah kaca membawa dampak pada perubahan iklim dan juga cuaca. Banyak orang mengatakan bahwa cuaca dewasa kini sulit diprediksi; yang seharusnya panas, koq malah hujan. Hal ini setidaknya yang kami alami. Bagi generasi 70-an, tentu masih ingat akan perkataan bapak dan ibu guru waktu di sekolah terkait dengan pelajaran IPA. Soal musim hujan dan kemarau sudah ada patokannya. Umumnya selama bulan September hingga Desember adalah puncak musim hujan. Satu ciri utamanya adalah suku kata terakhir dari tiap bulan tersebut, yaitu ber, yang diasosiasikan dengan ember (bandingkan 2 suku kata terakhir 3 bulan tersebut kecuali Oktober). Hal ini hendak memberitahukan bahwa dalam bulan-bulan itu masyarakat harus menyiapkan ember untuk menampung air hujan. Sementara bulan-bulan lain dianggap sebagai musim kemarau.

Akan tetapi, sudah beberapa tahun terakhir ini pembagian musim tersebut seakan sudah berubah. Untuk itulah, diperlukan pengamatan untuk membaca tanda-tanda alam ini. Di tahun 2020 ini musim hujan malah dimulai pada pertengahan bulan April dengan intensitas ringan. Dalam bulan Mei intensitas hujan mulai sedang, dan dalam bulan Juni berubah menjadi lebat. Hampir setiap hari dalam bulan Juni, hujan dengan intensitas lebat. Memasuki bulan Juli intensitas hujan kembali menjadi ringan. Hujan memang tidak setiap hari, tapi dalam seminggu pasti ada hujan cukup lebat.

Berikut ini gambaran singkat hujan di 4 bulan (April – Juli)

Bulan
Intensitas Hujan
Keterangan
1 – 15 April
Tidak ada hujan
Kemarau
15 – 30 April
Hujan ringan
Tak setiap hari
Mei
Hujan sedang
Seminggu sekali hujan turun
Juni
Hujan lebat
Hampir setiap hari hujan lebat
Juli
Hujan sedang
Seminggu sekali hujan turun

 Dabo Singkep, 30 Juli 2020
by: adrian

INILAH KEBIASAAN BURUK YANG BERMANFAAT


Setiap manusia tentulah mempunyai kebiasaan buruk. Tak jarang orang selalu berusaha untuk menghilangkan kebiasaan buruk itu agar orang bisa tampil baik. Padahal menurut Bramirus Mikail tidak semua kebiasaan yang dianggap buruk selalu berimplikasi negatif bagi kehidupan seseorang. Ternyata ada juga kebiasaan buruk yang justru memberikan manfaat. Berikut ini 9 kebiasaan buruk yang mempunyai manfaat.
1. Minum kopi
Orang tahu bahwa minum kopi terlalu banyak dapat berakibat buruk bagi kesehatan, misalnya lambung. Akan tapi, ada bukti yang menunjukkan bahwa kopi dapat membantu mengatur mood kita. Kafein, yang terdapat dalam kopi, akan mengaktifkan zat kimia otak seperti dopamin dan serotonin yang dapat meningkatkan mood, sehingga memberikan dorongan besar ketika orang membutuhkannya. Studi terbaru bahkan menemukan bahwa perempuan yang minum dua sampai tiga cangkir kopi per hari memiliki risiko 15 persen lebih rendah terkena depresi. Namun, para peneliti tidak menyarankan minum lebih dari satu cangkir sehari, sementara mereka yang belum pernah minum kopi disarankan untuk tidak memulai mencobanya.
2. Minum bir
Bir sering dikaitkan dengan miras (minuman keras), sehingga orang yang meminumnya selalu mendapat cap “pemabuk”. Padahal tidak semua peminum itu adalah pemabuk. Apa manfaat minum bir? Mungkin banyak orang akan senang ketika mendengar bahwa minum bir baik untuk jantung. Bir mengandung antioksidan menyehatkan dan menguatkan tulang karena kaya kandungan mineral silikon. Bir hitam mengandung banyak zat besi dan juga dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik. Untuk mendapatkan manfaatnya peneliti menyarankan untuk minum satu bir per hari (atau kurang).
3. Permen karet
Para pecinta sepakbola era 90-an hingga dekade pertama tahun 2000 tentu ingat kebiasaan Alex Ferguson, Manager Manchester United ketika mendampingi anak-anak asuhannya berlaga. Ia selalu berdiri di pinggir lapangan sementara mulutnya tak pernah berhenti seperti komat-kamit. Itu bukan sedang membaca mantra agar anak asuhnya menang, tetapi sedang mengunyah permen karet. Kebiasaan mengunyah permen karet bisa membantu meningkatkan memori jangka pendek dan panjang (walaupun peneliti tidak yakin mengapa hal ini bisa terjadi). Namun satu hal yang pasti, permen karet dapat membantu orang menurunkan sedikit berat badan dengan membantu merasa lebih kenyang. Akan tetapi perlu diperhatikan juga agar memilih permen karet yang bebas gula untuk melindungi gigi dari kerusakan.

Jumat, 31 Juli 2020

KENAPA ISLAM PALING NGOTOT GANYANG PKI. INI PENJELASANNYA


Ketika ada isu PKI (Partai Komunis Indonesia), ormas islam paling getol tampil menentang. Seperti saat demo menentang pembahasan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). Persaudaraan Aliansi (PA) 212, sebuah kelompok islam yang dulu menjatuhkan Basuki Tjahaya Purnama (BTP), tampil garang. Sekalipun di tengah bahaya pandemic covid-19, mereka turun ke jalanan tanpa memperhatikan protocol kesehatan. Bahkan anak-anak pun diikut-sertakan. Kelompok ini tekesan mempunyai tujuan luhur, yakni membela Pancasila. Ketua PA 212, Slamet Maarif, mengaku tak khawatir terjangkit virus covid-19 setelah berkerumun dalam demonstrasi menolak RUU HIP. Menurut Slamet, demonstran yang mengatas-namakan Aliansi Nasional Antikomunis itu rela mengorbankan hidupnya demi menyelamatkan Pancasila dan NKRI.
Jika diperhatikan dan dicermati aksi-aksi menentang komunisme dan antek-anteknya seperti PKI, kelihatan ormas-ormas islam ini terkesan mengidap fobia. Wikipedia mengartikan fobia sebagai rasa takut yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Ketakutan itu terkadang irrasional. Misalnya, orang fobia pada hantu, melihat bayangan saja sudah ketakutan, atau melihat di kejauhan daun melambai-lambai mengira hantu, atau mendengar suara kresek-kresek di kamar sebelah di malam gelap sudah ketakutan karena menyangka itu hantu, padahal hantunya sama sekali tidak ada. Secara sederhana, orang yang fobia mengalami ketakutan pada hal-hal yang sebenarnya tidak ada, atau takut pada hal-hal yang mirip, identik, mendekati dengan apa yang ditakuti.
Demikianlah dengan ormas-ormas islam. Ketika melihat ada gambar palu arit, mereka langsung bergejolak dan ketakutan akan bahaya kebangkitan komunisme atau PKI. Bahkan ketika ada seminar yang membahas komunisme pun langsung dituding dengan kebangkitan PKI. Hal seperti inilah yang terjadi saat demo menentang RUU HIP. Juru bicara PA 212, Novel Bamukmin, dalam acara diskusi di Kompas TV mengungkapkan kecurigaan kelompoknya akan tumbuhnya benih-benih komunisme yang tertuang dalam RUU HIP. Padahal bila membaca teks-teks RUU tersebut, sama sekali tidak ada indikasi ke sana. Pakar Komunikasi Univesitas Indonesia, Ade Armando, dalam acara yang sama menegaskan hal tersebut. Bagi Ade, pasal-pasal yang ada di RUU lebih pada pro rakyat, tidak ada unsur kebangkitan komunisme sebagaimana dicurigai kelompok PA 212.