Senin, 25 Mei 2020

INILAH YANG PERLU DILAKUKAN SETELAH BERTENGKAR DENGAN PACAR

Hidup tak selamanya indah. Ibarat gelombang laut, hidup mempunyai irama naik turun. Demikian pula relasi antar manusia, entah itu pertemanan, pacaran maupun suami-isteri, selalu ada pasang surutnya. Tak selamanya relasi manusia itu selalu mulus. Pasti sering diwarnai konflik dan perselisihan.
Banyak orang menganggap jika pertengkaran adalah bumbu-bumbu sebuah relasi. Artinya pertengkaran itu memang dibutuhkan. Namun jika diabaikan maka bisa jadi masalah dan menghancurkan sebuah relasi. Meski sebuah masalah harus segera diselesaikan, rasa gengsi seringkali muncul saat ingin menyelesaikan masalah.
Pertengkaran juga biasa terjadi saat pacaran. (Baca juga: Mewujudkan Pacaran yang Sehat). Belum pernah terjadi ada relasi pacaran yang romantis selamanya. Ketika pertengkaran terjadi saat pacaran, biasanya pasangan tersebut mengalami situasi canggung. Bisa saja situasi tidak segera membaik jika ego dan emosi masing-masing dipertahankan.
Berhadapan dengan situasi seperti ini, apa yang harus dilakukan? Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan. (Baca juga: Merawat Hubungan Tetap Mesra).

Minggu, 24 Mei 2020

BELAJAR KASIH DARI MARTIN LUTHER KING JR

Bukan menjadi rahasia lagi kalau Amerika Serikat dulu pernah dilanda semangat rasialis. Pengagung-agungan ras kulit putih melahirkan diskriminasi terhadap ras lain, secara khusus orang-orang dari ras Afrika. Sekalipun mengaku beragama kristiani, namun spirit kekristenan luntur oleh kebencian rasial. Kebencian mengalahkan cinta kasih yang menjadi identitas pengikut Kristus. Yesus telah menegaskan bahwa orang yang melaksanakan kasih, yang merupakan hukum utama (Mat 22: 34 – 40), adalah murid-Nya (bdk. Yoh 13: 35).
Di tengah kekerasan rasialis pada pertengahan abad 20, muncullah seorang murid Kristus, yang tidak hanya melaksanakan kasih tetapi juga mengingatkan saudara-saudarinya untuk menyadari identitas kristiani mereka. Orang itu bernama Martin Luther King Jr. Dia ibarat pelita di tengah kegelapan kebencian dan kejahatan. Martin telah menampilkan dirinya sebagai terang dunia, sebagaimana yang pernah diminta Yesus kepada para murid-Nya (bdk. Mat 5: 14). Dengan menyadarkan orang akan identitasnya sebagai orang kristen, Martin berusaha untuk menyalakan api kasih di dalam hati mereka. Martin berupaya agar mereka juga menjadi terang dan berusaha agar terang yang ada pada mereka itu “jangan menjadi kegelapan.” (Luk 11: 35).
Martin Luther King Jr dilahirkan di Atlanta, Amerika Serikat, pada 15 Januari 1929. Dia adalah seorang pendeta dari Gereja baptis. Pada masa kekacauan rasial (tahun 1954 – 1968), Martin tampil sebagai juru bicara dan pemimpin gerakan hak sipil. Terinspirasi gerakan “perlawanan tanpa kekerasan” dari Mahatma Gandhi, Martin berusaha mengajak orang untuk kembali kepada ajaran Kristus, yaitu kasih. Karena perjuangannya, Martin akhirnya dibunuh. Dia meninggal pada 4 April 1968 di Memphis.
Berikut ini adalah kutipan kotbah Martin Luther King Jr, yang disampaikan di Dexter Avenue Baptist Church, Montgomery, Alabama pada 17 November 1957. Kutipan ini diambil dari Seruan Apostolik Paus Fransiskus, Amoris Laetitia, no. 118.

Jumat, 22 Mei 2020

MENGKRITISI SURAH AN-NISA AYAT 157

Bagi umat islam, Alquran dilihat sebagai pusat bagi spiritualitas islam. Umat islam menyakini Al-Qur'an langsung berasal dari Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW. Keyakinan ini diperkuat dengan pernyataan Allah sendiri, yang dapat dibaca dalam QS As-Sajdah: 2 dan QS Az-Zumar: 1 – 2, 41. Jadi, Allah sendiri telah menyatakan bahwa Al-Qur'an merupakan perkataan-Nya. Karena itu, Al-Qur'an biasa juga dikenal sebagai kalam Allah. Orang islam akan sangat menghormati Al-Qur'an. Mereka melihat Al-Qur'an sebagai sesuatu yang suci, karena Allah sendiri adalah mahasuci. Pelecehan terhadap Al-Qur'an sama saja dengan pelecehan kepada Allah atau penyerangan terhadap keluhuran Allah. Orang yang melakukan hal itu harus dihukum berat dengan cara dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka secara silang (bdk. QS Al-Maidah: 33).
Umat islam tidak hanya melihat Al-Qur'an sebagai sesuatu yang suci, karena sumbernya adalah mahasuci. Umat islam juga melihat Al-Qur'an sebagai sumber kebenaran karena Allah SWT, yang telah berkata-kata di dalamnya, adalah mahabenar. Umat islam yakin akan kebenaran Al-Qur'an karena Allah sendiri telah berkata, “Al-Qur'an itu kebenaran yang meyakinkan.” (QS Al-Haqqah: 51). Jadi, apa yang tertulis dalam Alquran tidak hanya suci tetapi juga benar.
Akan tetapi, kebenaran Al-Qur'an bukannya tanpa persoalan. Ketika berhadapan dengan beberapa fakta, kebenaran Alquran seakan meragukan. Salah satu contohnya soal kematian Yesus Kristus, atau yang dalam Al-Qur'an disebut Isa Almasih. Dalam QS An-Nisa: 157 tertulis: "Dan karena ucapan mereka: Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah. Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak yakin telah membunuhnya."
Alquran mau mengatakan bahwa bukan Yesus yang mati di kayu salib, melainkan orang yang mirip dengan Dia. Allah SWT membuat orang lain serupa dengan Yesus, dan itulah yang dikira orang-orang Yahudi dan juga para pengikut Yesus sebagai Yesus benaran. Dan umat islam yakin akan hal ini. Karena Al-Qur'an adalah kebenaran yang meyakinkan, maka umat islam pun percaya bahwa yang mati di kayu salib bukan Yesus yang asli. Hal ini semakin menambah keyakinan mereka akan kepalsuan Alkitab. Memang, Al-Qur'an sendiri sudah menyatakan bahwa kitab suci orang kristen dan Yahudi sudah dipalsukan (QS Al-Maidah: 41).