Jumat, 06 Januari 2017

Menjaga Daya Tahan Tubuh

Salah satu penentu kualitas hidup seseorang adalah kesehatan. Orang yang sehat adalah orang yang mempunyai kualitas hidup yang baik. Kualitas ini juga menentukan orang bahagia atau tidak. Orang yang sakit-sakitan tentulah merasa hidupnya penuh dengan penderitaan dan tidak bahagia. Banyak orang mengambil jalan pintas dengan mengakhiri hidupnya (bunuh diri) setelah penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh. Penyakit yang tak kunjung sembuh membuat hidup seakan berada dalam bayang-bayang penyakit dan beban ekonomi. Hal inilah yang membuat orang depresi dan akhirnya bunuh diri.
Mengingat begitu pentingnya kesehatan, membuat orang berkewajiban untuk menjaga dan memeliharanya. Menjaga dan memelihara kesehatan bukan lantaran takut mati, melainkan merupakan bagian dari tanggung jawab iman. Tuhan sudah menganugerahi manusia kehidupan. Anugerah ini hendaknya harus dijaga dan dirawat. Salah satu caranya adalah dengan menjaga dan memelihara kesehatan.
Pada umumnya orang tahu bahwa soal kesehatan adalah urusan para tenaga medis, seperti dokter, perawat, bidan, dll. Namun sebenarnya, soal kesehatan itu berawal dari diri manusia itu sendiri. Tenaga medis dibutuhkan ketika manusia tidak lagi sanggup menangani masalah kesehatan dirinya. Biasanya ini terjadi karena manusia kurang memperhatikan kesehatannya; tunggu parah dulu baru sibuk memperhatikan kesehatan.
Tulisan singkat ini mencoba mengulas sedikit tentang masalah kesehatan. Di sini mau dikatakan bahwa untuk sehat itu sebenarnya tidak mahal, alias murah dan mudah. Semuanya tergantung pada kemauan setiap orang. Lebih lanjut mengenai ulasannya, silahkan baca di:Budak Bangka: Menjaga Daya Tahan Tubuh

Kamis, 05 Januari 2017

MANUSIA DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Hidup manusia selalu bergerak maju ke depan, bukan ke belakang. Apa yang ditinggalkan di belakang menjadi sejarah kehidupan. Kemajuan hidup itu bisa hanya menyentuh pribadi indvidu, bisa juga menyangkut suatu kelompok/bangsa. Terkadang kemajuannya cukup pesat sehingga gerak langkahnya maju ke depan. Tingkat kemajuan tidak sama untuk setiap orang atau bangsa. Ada bangsa yang sangat maju ke depan, sementara yang lain masih tertatih-tatih di belakang.
Ada banyak faktor yang menyebabkan adanya perbedaan dalam kemajuan suatu bangsa atau kelompok tertentu. Salah satunya adalah faktor pola pikir. Masih ada orang atau sekelompok orang yang masih berpikir tradisional sehingga menolak adanya perubahan. Orang yang mau berpikiran maju tentulah akan terlihat maju dalam segala aspek kehidupan.
Salah satu aspek kemajuan dalam kehidupan manusia adalah teknologi. Ada banyak bentuk kemajuan teknologi ini, salah satunya adalah teknologi komunikasi. Dulu, untuk berkomunikasi dengan saudara di tempat yang jauh, orang menggunakan surat atau telegram. Selangkah lebih maju, kemudian muncullah telepon. Kehadiran telepon sangat terbatas; hanya keluarga tertentu yang punya telepon rumah, sisanya hanya bisa menggunakan fasilitas telepon umum.
Kemudian muncullah handphone. Awalnya hanphone murni hanya sebatas alat komunikasi (telepon dan pesan singkat). Namun kini, semua media sosial ada dalam genggaman tangan manusia. Benda kecil yang ada di genggaman tangan manusia ini dikenal dengan istilah smartphone. Dengan segera manusia dapat mengetahui apa yang terjadi di belahan bumi lainnya. Tapi, apakah manusia penggunanya sudah ikutan maju seiring dengan media elektronik ini?

Selasa, 03 Januari 2017

JAM WEKER: Sebuah Cerpen

Setiap orang tentu sudah tak asing lagi dengan benda kecil penunjuk waktu yang bisa berbunyi apabila disetel waktunya. Ya, namanya jam weker (ada juga yang menyebutnya beker). Jam weker adalah jam untuk kamar tidur yang dilengkapi dengan alarm yang dapat disetel untuk berbunyi pada waktu (jam dan menit) yang telah ditentukan. Benda ini biasa digunakan orang untuk membangunkan pada jam tertentu.
Jam weker pertama kali dibuat oleh pengrajin jam dari New Hampshire bernama Levi Hutchins pada tahun 1787, namun menjadi terkenal setelah Seth E Thomas mematenkan hasil ciptaannya pada 24 Oktober 1876. Berbeda dengan sekarang, ukuran jam weker Levi masih sebesar lemari, tingginya sekitar 73 cm dan lebarnya 36 cm. Waktu itu jam hanya berbunyi setiap pukul 04.00, saat Levi harus bangun untuk bekerja. Sementara buatan Seth sedikit lebih kecil, dan bunyi alarm bisa disetel pada jam berapa yang diingini, namun belum memiliki tombol untuk menghentikan bunyi alarmnya.
Tak disangka ternyata sejarah terciptanya jam weker ini sangat menarik. Akan tetapi, menjadi luar biasa ketika dari jam weker ini melahirkan sebuah cerita pendek yang mengandung pesan bagi kehidupan. Cerpen Jam Weker memang sangat menarik. Pengen tahu tentang ceritanya, silahkan baca di: Budak Bangka: (C E R P E N) Jam Weker