Manusia adalah makhluk yang ber-pribadi. Kepribadian
seseorang terkadang ditentukan olej konsep dirinya, entah itu berasal dari
orang lain atau juga dari dirinya sendiri. Konsep diri ini sudah terbentuk
sejak usia dini. Bagaimana konsep diri pada anak pada akhir masa kanak-kanak? Elizabeth
B. Hurlock, dalam PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5) hlm 173, mengungkapkan
beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri itu.
Kondisi Fisik
Kesehatan yang buruk dan cacat-cacat fisik menghalangi anak untuk bermain
dengan teman-teman dan menyebabkan anak merasa rendah diri dan terbelakang.
Bentuk Tubuh
Anak yang terlalu gemuk atau terlalu kecil menurut usianya tidak mampu
mengikuti teman-temannya sehingga mengakibatkan perasaan rendah diri.
Nama dan Julukan
Nama yang mengakibatkan cemoohan atau yang menggambarkan status kelompok
minoritas dapat mengakibatkan perasaan rendah diri. Julukan yang diambil dari
kelucuan fisik atau sifat kepribadian dapat menimbulkan rendah diri dan dendam.
Status Sosial Ekonomi
Kalau anak merasa bahwa ia memiliki rumah yang lebih baik, pakaian yang lebih bagus dan alat-alat bermain yang lebih baik daripada apa yang dimiliki teman-teman sebayanya, ia akan merasa lebih tinggi. Sebaliknya, kalau anak merasa bahwa status sosial ekonominya lebih rendah daripada teman-teman sebayan, ia cenderung merasa rendah diri.
Lingkungan Sekolah
Penyesuaian diri yang baik didukung oleh guru yang kompoten dan yang penuh
pengertian. Sedangkan guru yang menerapkan disiplin yang dianggap tidak adil
oleh anak atau yang menentang anak akan member pengaruh yang berbeda.
Dukungan Sosial
Dukungan atau kurangnya dukungan dari teman-teman mempengaruhi kepribadian
anak melalui konsep diri yang terbentuk. Yang paling terpengaruh adalah anak
yang sangat popular dan anak yang terkucil.
Keberhasilan dan Kegagalan
Berhasil menyelesaikan tugas-tugas memberikan rasa percaya diri dan
menerima diri sendiri, sedangkan kegagalan menyebabkan timbulnya perasaan
kurang mampu. Semakin hebat kegiatannya, semakin besar pengaruh keberhasilan
atau kegagalan terhadap konsep diri. Kegagalan yang berulang-ulang menimbulkan
akibat yang merusak pada kepribadian anak.
Seks
Anak perempuan menyadari bahwa peran seks yang harus dijalankan lebih
rendah daripada peran anak laki-laki, dan kesadaran ini menyebabkan menurunkan
penilaian diri. Anak menerima penilaian masyarakat terhadap perannya sebagai
sesuatu yang lebih rendah sehingga anak menilai dirinya kurang.
Inteligensi
Inteligensi yang sangat berbeda dari yang normal akan memberikan pengaruh
buruk kepada kepribadian. Anak yang inteligensinya kurang dari rata-rata
merasakan kekurangannya dan merasakan adanya sikap yang menolak dari kelompok.
Akibatnya anak menjadi malu, tertutup dan acuh tak acuh atau anak menjadi
agresif terhadap teman-teman yang menolak dirinya. Anak dengan tingkat
keceerdasan yang sangat tinggi juga cenderung mempunyai konsep diri yang buruk.
Ini sebagian karena orang tua mengharapkan terlalu banyak dari anak sehingga ia
merasa gagal, dan sebagian lagi karena sikap teman-teman yang kurang baik
karena ia sering kali menjadi sombong dan kurang sabar terhadap teman-teman
yang kurang pandai.
diambil dari tulisan 7 tahun lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar