UMUMNYA
anak-anak belum bisa menggunakan akal budinya. Mereka lebih mengutamakan
insting atau naluri. Akan tetapi, dari sanalah anak mulai membentuk konsep. Berikut
ini beberapa konsep seperti dilansir dari buku edisi kelima Elizabeth B.
Hurlock, yang berjudul “PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan”. Para orangtua hendaknya mengetahui agar dengannya mereka
dapat membangun komunikasi dengan anaknya.
Kehidupan
Meskipun beberapa anak sulit untuk
mengerti bahwa banyak hal yang bergerak – seperti sungai, misalnya – bukan
merupakan sesuatu yang hidup, namun mereka semakin sadar bahwa gerakan bukanlah
satu-satunya criteria dari kehidupan.
Kematian
Anak yang mengalami kematian anggota
keluarga atau matinya hewan peliharaan, mempunyai pengertian yang baik tentang
makna kematian, dan bobot emosi dari konsepnya tentang kematian diwarnai oleh
reaksi-reaksi orang di sekitarnya.
Kehidupan setelah Mati
Konsep kehidupan setelah mati terutama
bergantung pada perintah agama yang diterima anak dan pada apa yang diyakini
oleh sesame temannya.
Fungsi-fungsi Tubuh
Sampai anak mulai mempelajari kesehatan di sekolah dasar, banyak konsep tentang fungsi tubuh yang kurang tepat dan kurang lengkap, terutama tentang fungsi tubuh internal.
Ruang
Dengan menggunakan skala dan penggaris,
anak mempelajari apa arti dari ons, pon, inci, kaki dan bahkan mil. Dari
laporan tentang penjelajahan ruang dalam media massa, anak-anak mengembangkan konsep
tentang ruang angkasa.
Bilangan
Bilangan memperoleh arti baru setelah anak
menggunakan uang dan memecahkan soal-soal berhitung. Pada saat berusia
sembilanan atau sepuluh tahun, anak mengerti konsep bilangan sampai lebih dari
1.000.
Hubungan Sebab – Akibat
Konsep tentang penyebab fisik biasanya
berkembang lebih dahulu daripada konsep tentang penyebab psikologis. Misalnya,
anak-anak lebih dulu mengerti apa yang menyebabkan hujan atau salju daripada
apa yang menyebabkan seseorang menjadi marah.
Uang
Anak mengerti nilai berbagai uang logam
dan uang kertas bilamana ia mulai menggunakan uang. Kesempatan untuk
menggunakan uang sengat beragam dan lebih besar pada keluarga yang status
sosial ekonominya lebih rendah daripada yang tinggi.
Waktu
Jadwal sekolah yang ketat memungkinkan
anak mengembangkan konsep tentang apa yang dapat dicapai dalam jangka tertentu.
Pelajaran pengetahuan sosial di sekolah dan media massa akan membantu anak
mengembangkan konsep kronologi sejarah.
Diri
Konsep anak tentang diri sendiri semakin
jelas ketika ia mengenal dirinya sendiri melalui pandangan guru-guru dan
teman-teman sekelas dan ketika ia membandingkan kemampuan dan prestasinya
dengan kemampuan dan prestasi teman-temannya.
Peran Seks
Sebelum masa kanak-kanak berakhir, selain
mengembangkan konsep yang jelas tentang peran seks yang sesuai untuk anak
laki-laki dan anak perempuan, anak juga belajar bahwa peran pria dianggap lebih
berwibawa daripada peran wanita.
Peran Sosial
Anak yang lebih tua sadar akan sosial,
agama, ras dan status sosial-ekonomi dari teman sebaya mereka dan mereka
menerima stereotip budaya dan sikap dewasa terhadap status ini. Hal ini
menimbulkan kesadaran kelompok dan dalam beberapa hal, terhadap prasangka
sosial.
Keindahan
Anak cenderung menilai keindahan sesuai
dengan standar kelompok, bukan sesuai dengan standar kehidupannya sendiri. Apa
yang oleh kelompok dianggap indah atau baik, diterima sebagai konsepnya
sendiri.
Kelucuan
Konsep anak tentang kelucuan sebagian
berdasarkan pada pengamatan yang dipandang lucu oleh orang lain dan sebagian
pada penangkapannya sendiri, seperti teka-teki.
diambil dari tulisan 7 tahun lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar