Memiliki anak adalah dambaan setiap pasangan
suami istri. Anak bisa menjadi jawaban atas setiap doa yang selalu dipanjatkan
segera setelah menikah. Akan tetapi, perlu juga diketahui bahwa menjadi
orangtua tidak hanya sebatas mendapatkan anak, tetapi juga harus
ditindak-lanjutnya dengan merawat, menjaga, membesarkan dan terutama mendidik
anak. Untuk menunjang tugas ini, orangtua perlu tahu bahwa dunia anak adalah
dunia permainan.
Dilansir dari Elizabeth B. Hurlock, PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. (edisi 5). Jakarta: Erlangga, 1980, hlm. 122, orangtua
harus mengetahui permainan-permainan apa saja yang cocok pada anak. Berikut ini
beberapa deskripsi pola permainan untuk anak.
Bermain dengan Mainan
Pada permulaan masa awal kanak-kanak, bermain dengan mainan merupakan
bentuk yang dominan. Minat bermain dengan mainan mulai agak berkurang pada
akhir awal masa kanak-kanak, pada saat anak tidak lagi dapat membayangkan bahwa
mainannya mempunyai sifat-sifat hidup seperti yang dikhayalkan sebelumnya. Lagi
pula dengan meningkatnya minat terhadap bermain dalam kelompok, anak menganggap
bermain dengan mainan yang umumnya bersifat bermain sendiri, tidak lagi
menyenangkan.
Dramatisasi
Sekitar usia tiga tahun dramatisasi terdiri dari permainan dengan meniru
pengalaman-pengalaman hidup, kemudian anak-anak bermain permainan pura-pura
dengan teman-temannya seperti polisi dan perampok, Indian-indianan atau penjaga
toko, berdasarkan cerita-cerita yang dibacakan kepada mereka atau berdasarkan
acara-acara film dan televisi yang mereka lihat.
Konstruksi
Anak-anak membuat bentuk-bentuk dengan balok-balok, pasir, lumpur, tanah
liat, manik-manik, cat, pasta, gunting dan krayon. Sebagian besar konstruksi
yang dibuat merupakan tiruan dari apa yang dilihatnya dalam kehidupan
sehari-hari atau dari layar bioskop dan televisi. Menjelang berakhirnya awal
masa kanak-kanak, anak-anak sering menambahkan kreativitasnya ke dalam konstruksi-konstruksi
yang dibuat berdasarkan pengamatannya dalam kehidupan sehari-hari.
Permainan
Dalam tahun keempat anak mulai lebih menyukai permainan yang dimainkan
bersama teman-teman sebaya daripada dengan orang-orang dewasa. Permainan ini
dapat terdiri dari beberapa pemain dan melibatkan beberapa peraturan. Permainan
yang menguji ketrampilan seperti melempar dan menangkap bola juga popular.
Membaca
Anak-anak senang dibacakan dan melihat gambar-gambar dari buku. Yang sangat
menarik adalah dongeng-dongeng, nyanyian anak-anak, cerita-cerita tentang hewan
dan kejadian sehari-hari.
Film, Radio dan Televisi
Anak-anak jarang melihat bioskop, tetapi ia senang film kartun, film
tentang binatang dan film rumah tentang anggota-anggota keluarga. Anak-anak
juga senang mendengarkan radio, tetapi lebih senang melihat televisi. Ia senang
melihat acara untuk anak-anak yang lebih besar dan juga acara untuk anak-anak
prasekolah. Ia mengalami situasi rumah yang aman sehingga biasanya tidak merasa
takut kalau ada unsur-unsur yang menakutkan dalam acara televisi tersebut.
diambil dari tulisan 7 tahun lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar