Dahulu kala di suatu
negeri pernah ada tradisi membuang orang yang sudah tua ke hutan. Mereka yang
dibuang adalah orangtua yang sudah tidak berdaya sehingga terlihat memberatkan
kehidupan anak-anaknya.
Pada suatu hari ada
seorang pemuda yang berniat membuang ibunya ke hutan, karena si ibu telah
lumpuh dan agak pikun. Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil
menggendong ibunya. Si Ibu yang kelihatan tak berdaya berusaha menggapai setiap
ranting pohon yang bisa diraihnya lalu mematahkannya dan menaburkannya di
sepanjang jalan yang mereka lalui.
Sesampai di dalam hutan
yang sangat lebat, si anak menurunkan ibunya dan mengucapkan kata perpisahan
pada ibunya sambil berusaha menahan sedih karena ternyata dia tidak menyangka
tega melakukan perbuatan ini terhadap ibunya.
Justru si ibu yang tampak
tegar, dalam senyumnya dia berkata “Anakku, Ibu sangat menyayangimu. Sejak kau
kecil sampai dewasa Ibu selalu merawatmu dengan segenap cintaku. Bahkan sampai
hari ini rasa sayangku tidak berkurang sedikitpun. Tadi Ibu sudah menandai
sepanjang jalan yang kita lalui dengan ranting-ranting kayu. Ibu takut kau
tersesat, ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai di rumah.”
Setelah mendengar
kata-kata tersebut, si anak menangis dengan sangat keras, kemudian langsung
memeluk ibunya dan kembali menggendongnya untuk membawa si ibu pulang ke rumah. Pemuda tersebut akhirnya
merawat ibunya dan sangat mengasihinya sampai ibunya meninggal.
Cerita
ini hendak mengatakan kepada kita bahwa orangtua bukan barang rongsokan yang
bisa dibuang atau diabaikan setelah terlihat tidak berdaya. Karena pada saat kita
sukses atau saat kita dalam keadaan susah, hanya orangtua yang mengerti kita
dan batinnya akan menderita kalau kita susah.
Orangtua
tidak pernah meninggalkan kita, bagaimanapun keadaan kita, walaupun kita pernah
kurang ajar kepada mereka. Namun orangtua kita akan tetap mengasihi kita.
Mulai
sekarang mari kita lebih mengasihi orangtua kita selagi mereka masih hidup dan
berikanlah doa tulus untuk setiap kebahagiaan mereka.
diolah kembali dari tulisan 7 tahun lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar