Jumat, 25 Mei 2018

MUNGKINKAH TERORISME DIBASMI SAMPAI KE AKAR-AKARNYA?

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online mendefinisikan terorisme sebagai penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai tujuan. Sedangkan Wikipedia mengartikan terorisme sebagai serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, terorisme tidak tunduk pada tata aturan perang.
Untuk saat ini, terorisme selalu dikaitkan dengan perjuangan dengan kekerasan untuk mencapai cita-cita yang didasarkan pada ajaran agama. Sepertinya hanya agama islam selalu dikaitkan dengan tindakan terorisme, bukan cuma karena semua pelaku teror beragama islam tetapi juga karena ajaran agamanya. Para pelaku teror ini mendasarkan tindakannya pada ajaran agama.
Tentulah semua negara tidak menghendaki adanya teroris di negaranya. Bangsa Indonesia, ketika dilanda badai teroris, berusaha untuk melawan terorisme. Ada tekad untuk memberantas terorisme ini hingga ke akar-akarnya. Dengan kata lain, terorisme akan ditumpas hingga tuntas. Perlu diketahui bahwa terorisme yang kini melanda Indonesia adalah terorisme yang mengatas-namakan agama, yaitu agama islam. Jadi, bila dikatakan terorisme, maka selalu merujuk pada islam radikal.
Menjadi pertanyaan, mungkinkah terorisme ditumpas sampai ke akar-akarnya?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut di atas, ada baiknya diketahui terlebih dahulu apa yang menjadi sumber ideologi terorisme tersebut. Dalam islam aksi terorisme dapat dipahami atau sedikit disamakan dengan konsep jihad. Memang konsep jihad ini akan berbeda-beda pemahamannya antara islam moderat dan islam radikal. Kita tak perlu masuk dalam perdebatan ini. Yang penting kita tahu bahwa ada kecocokan antara jihad dan terorisme, dalam kacamata islam radikal.
Nah, dari mana sumber ajaran jihad yang bisa dijadikan ideologi terorisme itu? Jawabannya singkat: Al-Qur’an. Dalam Kitab suci umat islam ini terdapat ajaran bagi umat islam untuk melaksanakan jihad. Berikut ini beberapa surah jihad atau dikenal juga sebagai ayat-ayat pedang, yang selalu dijadikan dasar aksi terorisme (kutipan al-qur’an diambil dari dudung net).
QS 2: 191:
Dan bunuhlah mereka dimana saja kamu jumpai mereka.... Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir.
QS 2: 216:
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
QS 2: 244:
Dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
QS 4: 74
Karena itu, hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar.
QS 4: 84
Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para mu’min (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan(Nya).
QS 5: 35
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.
QS 8: 7
Dan (ingatlah) ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dan dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekuatan senjatalah yang untukmu, dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir.
QS 8: 12
Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.
QS 8: 17
Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mu’min, dengan kemenangan yang baik.
QS 8: 39
Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
QS 9: 5
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpa mereka, dan tangkaplah mereka. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan.
QS 9: 14
Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman
QS 9: 29
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
QS 9: 73
Hai nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahaman. Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya.
QS 9: 123
Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa.
QS 22: 78
Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya
QS 29: 69
Dan orang-orang yang berjihad untuk Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.
QS 66: 9
Hai nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah jahaman dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.
Demikianlah beberapa kutipan dari Al-Qur’an, yang biasa dipakai sebagai dasar ideologi terorisme. Seperti yang sudah disampaikan di atas, sumber dari tindakan terorisme ada dalam Al-Qur’an. Umat islam meyakini bahwa Al-Qur’an berasal langsung dari Allah (QS 32: 2, dan QS 38: 1 – 2, 41). Bagi para teroris, Al-Qur’an adalah kitab yang sudah jelas dan mudah dipahami sehingga tak perlu ditafsirkan lagi. Hal ini didasarkan pada wahyu Allah dalam QS 54: 17 dan 34, sehingga umat islam harus mengikuti apa yang tertulis dalam Al-Qur’an (bdk QS 75: 18).
Karena itu, mungkinkah memberantas terorisme sampai ke akar-akarnya? Memberantas terorisme hingga ke akar-akarnya berarti menyentuh beberapa teks Kitab Suci umat islam. Setidaknya ada dua makna ketika dikatakan memberantas terorisme hingga ke akar-akarnya, yang berarti juga menyentuh teks-teks Al-Qur’an. Pertama, teks-teks radikal dalam Al-Qur’an, yang menjadi sumber ideologi terorisme dihilangkan. Tentulah hal ini justru membangkitkan amarah umat islam yang lain. Kedua, teks-teks radikal dalam Al-Qur’an tersebut ditafsir dengan pendekatan baru. Hal ini tentu akan membawa umat islam dalam situasi pro kontra. Ada sebagian umat islam menerima bahwa Al-Qur’an mudah dipahami, seperti yang difirmankan Allah (QS 54: 17 dan 34). Jika menafsir teks-teks radikal dalam Al-Qur’an dengan pendekatan baru, ini berarti sudah memutar-balik kehendak Allah.
Dengan kata lain, makna kedua akan bermuara pada konflik internal. Di kalangan umat islam akan terjadi pro kontra. Di saat kaum teroris memahami teks-teks radikal dalam Al-Qur’an sebagaimana adanya, karena memang Al-Qur’an mudah dipahami, umat islam lain memahami teks-teks radikal tersebut dengan cara baru. Tentulah perbedaan pendapat ini sulit dipertemukan. Memang Al-Qur’an sudah memberi solusi kepada umat islam jika suatu saat menemukan perbedaan pendapat. Akan tetapi, solusi tersebut masih tetap menyisakan persoalan. Solusi yang diberikan Allah ada dalam QS 4: 59, dimana umat islam harus berpulang kembali kepada Nabi Muhammad. Menjadi persoalan, sang nabi sudah mati, dan tak bisa dimintai keterangan.
Oleh karena itu, rasanya sulit untuk memberantas terorisme islam hingga ke akar-akarnya. Sampai kapan pun terorisme islam akan tetap ada, karena bersumber dari Al-Qur’an. Tidak akan mungkin melenyapkan Al-Qur’an. Dan karena tak mungkin melenyapkan Al-Qur’an, maka tak mungkin juga menghapus terorisme sampai ke akar-akarnya.
Toboali, 19 Mei 2018
by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar