Minggu lalu kita sudah melihat 3 teladan dari keluarga kudus
untuk keluarga-keluarga katolik. Ketiga teladan itu adalah kesediaan untuk mendengarkan, perhatian serta menjaga dan melindungi. Sekarang kita akan melihat teladan lainnya.
Dalam Lukas 2: 22 – 40 terdapat begitu banyak teladan dari
keluarga kudus. Menghantar anak kepada
Allah. Yosef dan Maria bersama-sama membawa Yesus yang masih bayi ke Bait
Allah. Mereka tidak pergi sendiri-sendiri, tapi bersama. Di sini terungkap juga teladan lain, yaitu taat pada perintah Tuhan;
mempersembahkan Yesus sesuai perintah Allah. Pada ayat 40 tersirat teladan
Yosef dan Maria terhadap Yesus, yakni mendidik, merawat dan menjaga. Teladan
inilah yang membuat Yesus “bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat dan
kasih karunia Allah ada pada-Nya.”
Ada bersama. Sikap ada bersama sepertinya begitu mewarnai
kehidupan keluarga kudus. Yosef selalu berada bersama Maria sejak hamil. Ketika
menghadapi ancaman, Yosef juga ada bersama keluarganya. Saat Yesus tidak ada
bersama waktu pulang dari Bait Allah, Yosef ada bersama Maria mencari anak
mereka. Mereka tidak saling lempar kesalahan. Bahkan, ketika Yesus memanggul
salib ke Golgota dan kala tergantung di salib, Maria ada bersama Dia (Yosef
sudah meninggal terlebih dahulu).
Berserah diri. Keluarga kudus adalah
keluarga yang penuh bersyukur. Apapun yang terjadi, mereka berserah diri kepada
kehendak Allah. Sikap ini terungkap dalam spiritualitas Maria, “Aku ini hamba
Tuhan, jadilah padaku menurut kehendak-Mu”. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya,
sikap ini juga tampak dalam diri Yesus (Mrk 14: 36).
Demikianlah beberapa teladan keluarga kudus yang dapat
diterapkan dalam keluarga-keluarga katolik. Masih ada banyak teladan keluarga
kudus, yang ada dalam Kitab Suci. Dengan membaca Injil, umat dapat menemukan
teladan lainnya.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar