Renungan Hari Sabtu
Biasa XXIII, Thn A/II
Bac I 1Kor 10: 14 – 22a; Injil Luk 6: 43 – 49;
Injil hari ini memuat pengajaran Tuhan Yesus tentang
penilaian seseorang. Bagi Yesus, orang baik akan terlihat dalam sikap dan
perilaku hidupnya. Kebaikan itu akan memancar dalam hidupnya. Tuhan Yesus
membandingkannya dengan pohon. Tak mungkin pohon yang tak baik menghasilkan
buah yang baik. Hanya pohon yang baik saja yang menghasilkan buah yang baik. Demikianlah
manusia. Karena orang baik akan mengeluarkan perbendaharaan yang baik dari
dalam hatinya, sedangkan orang jahat mengeluarkan yang jahat. Jadi, untuk
menilai apakah seseorang itu baik atau tidak, dapat dilihat dari buah yang
dihasilkannya.
Apa yang diajarkan Tuhan Yesus, kembali ditekankan Paulus
dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, yang menjadi bacaan
pertama hari ini, dengan cara yang sedikit berbeda. Paulus berangkat dari
permenungannya atas ekaristi. Dalam perayaan ekaristi umat memakan roti yang
satu dan minum dari cawan yang sama, yang semuanya melambangkan Kristus. Artinya,
dengan merayakan ekaristi, dimana umat makan dan minum dari cawan yang sama,
Kristus ada di dalam hidup umat. Karena Kristus ada di dalam dirinya, maka umat
tidak layak lagi terlibat dalam aksi sembah berhala. Kristus yang ada dalam
dirinya, menuntun umat untuk menyembah Allah semata. Hal ini akan terlihat
dalam kehidupan nyata.
Tak jarang kita menilai seseorang dari tampilan luarnya saja,
entah itu dari cara berpakaian ataupun dari status dan jabatannya. Tak sedikit
orang beranggapan bahwa uskup, imam atau suster itu otomatis baik. Padahal banyak
dari mereka yang tidak menghasilkan buah yang baik dalam hidupnya. Banyak juga
orang menilai bahwa mereka yang berpenampilan awut-awutan otomatis buruk,
sedangkan yang necis dan rapi pasti baik. Mereka lupa bahwa banyak koruptor
selalu berpakaian rapid an berpenampilan meyakinkan. Sabda Tuhan hari ini
mengajak kita untuk menyingkirkan cara pandang seperti itu. Kita diajak untuk
menilai seseorang dari sikap dan perilaku hidupnya juga. Tuhan menghendaki juga
supaya kita menghasilkan buah-buah kebaikan dalam hidup.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar