BEATA DIANA, SESILIA & AMATA, PERAWAN
Santo Dominikus memperluas karyanya ke Italia dan memilih kota Bologna sebagai pusat
karyanya karena buah-buah pikirannya diterima baik di Universitas Bologna.
Pada
mulanya karya Dominikus di kota ini tidak terlalu berhasil. Banyak rintangan
menghadang, terutama karena Tuan Andalo, seorang tuan tanah yang berkuasa di
Bologna, tidak suka pada agama Kristen. Meski demikian, Dominikus tidak putus
asa. Tuhan tetap memberkati karyanya dan memberinya jalan keluar dari segala
kesulitan. Lewat Diana, puteri kesayangan Andalo, Dominikus mendapat jalan
keluar untuk menanamkan pengaruhnya di Bologna.
Diana
menjadi sahabat baik Dominikus, dan sangat tertarik pada ajaran iman katolik. Ia
lalu memutuskan untuk mengikuti pelajaran agama dan ingin menjadi biarawati. Ia
yakin bahwa ia dapat membujuk ayahnya dan keluarganya untuk tidak bersikap antipasti
terhadap agama katolik. Kecuali itu, ia merasa yakin sekali bahwa ayahnya akan
bersikap lunak dan akan membantu mendirikan sebuah biara Dominikan di kota
Bologna.
Tetapi
apa yang diyakininya tidak terjadi dengan mulus. Tatkala ia memberitahukan kepada
ayahnya dan seluruh anggota keluarganya tentang niat sucinya untuk menjadi
biarawati, ia dimarahi dan cita-citanya ditolak mentah-mentah. Menghadapi kemarahan
dan penolakan itu, Diana segera mengambil keputusan berani untuk meninggalkan
rumah dan lari mencari perlindungan pada para imam Agustinian di Roxana. Keputusan
ini dilaksanakan secara diam-diam. Hal ini sangat mengejutkan keluarganya. Mereka
segera mencari Diana. Akhirnya mereka menemukan dia di Biara Roxana, dan
membawanya pulang ke rumah. Di sana ia dipukul dan dikurung dalam sel. Tetapi beberapa
hari kemudian Diana berhasil meloloskan diri dan kembali ke Roxana. Keluarga tidak
berusaha mencarinya lagi.
Beato Yordan dari Saxon turut berusaha menenangkan keluarganya dan melembutkan hati
tuan Andalo bersama anak-anaknya yang lain. Usaha Yordan ini disambut dengan
baik dan berhasil. Tuan Andalo bersama anak-anaknya dapat menerima panggilan
Diana, dan membantu mendirikan sebuah biara kecil bagi para Dominikan. Biara kecil
ini kemudian dihuni Diana bersama 4 orang kawannya. Cara hidup mereka menarik
banyak orang sehingga dalam waktu relatif singkat mereka mendapat tambahan
anggota baru. Dua orang dari anggota baru adalah Sisilia dan Amata, sahabat
karib Diana. Bersama Diana, Sisilia dan Amata berkembang dalam hidup rohani dan
dalam pengabdian tulus kepada Allah. Kemudian mereka digelari ‘beata’ oleh
Gereja pada tahun 1891.
sumber: Iman Katolik
Baca
juga orang kudus hari ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar