Renungan Pesta St. Matius Penginjil
Bac
I Ef 4: 1 – 7, 11 – 13; Injil Mat 9: 9 – 13;
Hari ini Gereja Semesta bergembira merayakan pesta Santo Matius, pengarang Injil. Dia termasuk bilangan keduabelas rasul Tuhan Yesus. Injil hari ini mengisahkan kisah panggilannya. Dikatakan bahwa ketika sedang duduk di di kantornya, Tuhan Yesus memanggilnya, “Ikutilah Aku.” (ay. 9). Tidak ada tanya jawab menanggapai panggilan itu. Matius dikatakan langsung berdiri dan mengikuti Tuhan Yesus. Dari latar belakang pekerjaannya, Matius termasuk salah seorang murid Tuhan Yesus yang terpelajar. Hal ini dibuktikan dengan Injil yang ditulisnya sekitar tahun 50 – 65.
Bacaan pertama, yang diambil
dari Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus, sama sekali tidak menyinggung soal
Matius. Dalam suratnya ini, Paulus menasehati jemaat untuk selalu rendah hati,
lemah lembut dan sabar serta senantiasa menunjukkan kasih dengan saling
membantu (ay. 2). Selain itu Paulus menjelaskan bahwa Tuhan Yesus telah
memberikan baik rasul maupun nabi, baik pemberita Injil maupun gembala dan
pengajar, demi pembangunan tubuh Kristus. Melalui mereka inilah kita mencapai
kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah (ay. 13). Kiranya pernyataan
Paulus ini dapat dikenakan kepada Santo Matius.
Merayakan pesta orang kudus,
kita diajak untuk menghormati perjuangan mereka mencapai kekudusan. Di samping
itu, kita juga diminta untuk mengikuti teladan hidup dan iman mereka. Demikian
pula ketika kita merayakan pesta Santo Matius. Kita menghormati dia, karena
melalui karyanya, seperti kata Paulus, kita dapat mencapai kesatuan iman dan
pengetahuan yang benar akan Tuhan Yesus. Teladan Santo Matius, yang dapat kita
ikuti adalah menjawab panggilan Tuhan tanpa pamrih.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar