Renungan Hari Kamis
Biasa XXVII, Thn A/II
Bac I Gal 3: 1 – 5; Injil Luk 11: 5 – 13;
Bacaan pertama hari ini diambil dari Surat Paulus kepada
Jemaat di Galatia. Dalam suratnya terlihat bahwa jemaat di Galatia hidup tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Paulus. Mereka sudah menerima Roh
Kristus, namun masih hidup dengan cara yang lama, yaitu hidup sesuai Kitab Taurat.
Paulus menghendaki supaya hidup jemaat tidak menjadi sia-sia. Jika sudah
memulainya dalam Roh, maka hendaknya pula mengakhirinya dalam Roh. Kesetiaan pada
Kristus Yesus yang telah menyelamatkan diungkapkan lewat hidup baru yang
berkenan pada Allah.
Injil hari ini juga menyinggung soal kesetiaan dan ketekunan.
Injil berbicara tentang berdoa kepada Allah. Tuhan Yesus menegaskan bahwa Allah
kita adalah Allah yang mahabaik, yang akan memberikan kepada kita sesuai dengan
permintaan. Yesus memberi perbandingan dengan permintaan dan pemberian (ay. 11 –
13). Akan tetapi, perlu disadari juga bahwa umat harus datang dan meminta
kepada Tuhan apa yang dibutuhkan. “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;
carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”
(ay. 9). Jadi, untuk mendapatkan apa yang kita minta pada Tuhan, kita harus
berusaha; dan usaha itu hendaknya diwujudkan dalam ketekunan dan kesetiaan.
Setiap manusia tentulah mempunyai kebutuhan dalam hidup. Dalam memenuhi kebutuhan itu, terkadang manusia menemukan kendala atau keterbatasan. Menghadapi keterbatasan inilah setiap manusia datang menghadap Tuhan dalam doa. Dasar dari doa ini adalah Allah yang mahabaik dan mahamurah. Allah akan senantiasa memberi apa yang diminta oleh umat-Nya melalui doa. Melalui sabda-Nya hari ini Tuhan menyadarkan kita akan keterbatasan diri kita sehingga kita mau datang kepada Tuhan dan memohon kepada-Nya. Pada Tuhan ada kebutuhan kita. Tuhan menghendaki supaya kita datang dan memohon kepadanya. Namun perlu disadari, dalam usaha memohon itu, Tuhan juga ingin melihat kesetiaan dan ketekunan kita. Di samping itu, Tuhan juga menghendaki agar apa yang telah kita mulai dalam Tuhan, hendaknya juga diakhiri dalam Tuhan.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar