Renungan Hari Senin
Biasa III, Thn A/II
Bac I : 2Sam 5: 1 – 7, 10; Injil : Mrk 3: 22 – 30
Kitab Samuel yang kedua, dalam bacaan pertama hari ini,
mengisahkan tentang pengurapan Daud menjadi Raja. Sebenarnya Daud sudah menjadi
raja ketika dirinya diurapi oleh Samuel, namun de facto baru terjadi pada saat pengakuan tua-tua Israel (ay. 3). Karena
dia akan memimpin rakyat, maka dia juga butuh pengakuan dari rakyat. Namun yang
menarik dari bacaan pertama ini ada pada bagian terakhir. Sebelumnya dikisahkan
kalau Daud selalu berhasil dalam mengembangkan kerajaannya. Lalu, “makin
besarlah kuasa Daud, sebab Tuhan, Allah semesta alam, menyeratinya.” (ay. 10).
Bersama Allah Daud berhasil mengalahkan musuh-musuhnya. Tema ini
juga yang ditekankan Yesus dalam Injil hari ini. Yesus dituding telah
menggunakan kuasa setan untuk mengusir setan (ay. 22). Karena itulah, Yesus
menyampaikan pengajaran-Nya, bahwa tak mungkin setan mengalahkan setan. Itu akan
merugikan setan sendiri; dan setan sadar akan hal itu. Tentulah setan tidak mau
hal itu terjadi. Bagi Yesus, kekuatan setan hanya bisa dikalahkan dengan
kekuatan Allah. Bersama Allah, kita dapat menghalau kuasa kegelapan.
Dunia kita ini merupakan panggung pertempuran antara
kejahatan dan kebaikan; antara kebenaran dan kebohongan. Sabda Tuhan hari ini mau
mengajarkan kita bahwa untuk melawan kejahatan, kita tidak bisa bersekutu
dengan kejahatan. Atau, tidak bisa melawan kebohongan dengan kebohongan. Kita harus
berada pada pihak kebaikan dan kebenaran. Dan ini berarti kita berada di pihak
Allah. Hari ini, Tuhan menghendaki kita untuk senantiasa bersama Dia melawan
kejahatan dan kebohongan dalam kehidupan ini.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar