SANTA REGINA, PERAWAN & MARTIR
Menurut cerita-cerita
yang berkembang di negeri Perancis, Regina dikenal sebagai anak dari Klemens,
seorang kafir di kota Alice, Burgundia. Ibunya meninggal dunia ketika Regina
masih kanak-kanak. Oleh ayahnya ia diserahkan kepada seorang ibu yang beragama
kristen. Ibu ini mendidik Regina menurut kebiasaan hidup kristiani, hingga
akhirnya Regina menjadi kristen.
Ketika terdengar berita
bahwa anaknya sudah memeluk agama kristen, sang ayah tidak sudi lagi mengakui Regina
sebagai anak kandungnya. Regina selanjutnya terus berada di bawah bimbingan ibu
kristen pengasuhnya. Untuk menunjukkan baktinya kepada inang pengasuhnya itu, Regina
membantu menggembalakan ternak-ternak ibu itu.
Regina terus berkembang
dewasa dan tambah cantik. Banyak orang tertarik kepadanya dan bermaksud menjadikan
dia sebagai istri mereka. Tak terkecuali pembesar kota itu. Olybrius, gubernur
kota Alice, tertarik sekali pada Regina. Ia berusaha sekuat tenaga untuk
menjadikan Regina sebagai istrinya. Ia meminang Regina. Tatkala ayahnya
mendengar berita gembira ini, kembali ia mengakui Regina sebagai anaknya,
karena yakin bahwa kehidupannya akan menjadi lebih baik oleh perkawinan anaknya
dengan sang gubernur.
Tetapi apa yang
diharapkan sanga ayah tidaklah tercapai. Regina dengan tegas menolak pinangan
sang gubernur karena tahu bahwa Gubernur Olybrius masih kafir. Klemens sangat
marah, tetapi tidak mau menyerah kalah. Ia terus membujuk Regina agar mau
menerima pinangan gubernur. Namun usaha-usaha itu sia-sia karena Regina tetap
pada pendiriannya. Lalu Klemens, ayahnya menyeret dia dan memasukkan dia ke
dalam sebuah gudang gelap di bawah tanah.
Olybrius pun demikian. Ia
menyuruh kaki tangannya menangkap Regina dan memenjarakannya. Di sana Regina
didera dengan berbagai siksaan dengan maksud agar ia memenuhi pinangan
Olybrius. Meski berbagai siksaan ditimpakan padanya, ia tetap tidak goyah. Ia terus
berdoa mohon kekuatan Allah. Pada malam hari, ia dihibur oleh suara ajaib yang
mengatakan bahwa ia akan segera bebas dari penjara. Keesokan harinya ia disiksa
lagi oleh serdadu-serdadu gubernur untuk kemudian dipenggal kepalanya.
Tuhan tetap setia pada
hamba-Nya. Pada saat Regina hendak dipenggal kepalanya, tiba-tiba tampaklah
seekor burung merpati yang putih kemilau hinggap di atas kepalanya. Banyak orang
yang menyaksikan peristiwa itu mengakui kesucian Regina dan bertobat. Namun pemenggalan
kepala Regina tetap dilaksanakan oleh serdadu-serdadu Gubernur Olybrius. Regina
mati sebagai martir Kristus pada tahun 303 di Autun, Perancis.
Sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar