Selasa, 10 Oktober 2023

ORANGTUA WAJIB TAHU GEJALA CEMAS PADA ANAK

 

Kecemasan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Setiap orang, dari segala jenis suku, agama, jenis kelamin atau tingkat usia, pasti pernah mengalami rasa cemas. Dan sampai batas tertentu, perasaan itu sehat. Kecemasan dapat membantu kita untuk mengenali dan menghindari bahaya, atau mendorong kinerja untuk menyelesaikan tugas penting.

Akan tetapi perasaan cemas menjadi tidak sehat ketika perasaan itu mulai menganggu rutinitas sehari-hari. Misalnya, membuat kita sulit tidur karena memikirkan sesuatu, sulit fokus dalam bekerja karena stres, dan lainnya.

Bagaimana gangguan kecemasan melanda anak-anak? Menurut Asosiasi Kecemasan dan Depresi (ADAA) di Amerika, satu dari delapan anak menderita gangguan kecemasan. Sayangnya, gangguan ini bisa sangat sulit dideteksi karena orangtua tidak mengetahui gejalanya. Dan karena itu, sekitar 80% dari anak-anak dengan gangguan kecemasan tidak diobati. Hal ini membuat anak berjuang dengan gangguan kecemasannya sendiri dan beresiko menyebabkan anak tidak bisa merasakan kebahagiaan secara total.

Karena itu, bila anak menunjukkan gangguan kecemasan, tidak salah jika orangtua mengajaknya berkonsultasi pada profesional demi kesehatan mental yang baik. Untuk itu, orangtua perlu mengenali beberapa gejala berikut ini.

Bertanya banyak hal tentang masa depan

Anak-anak dengan gangguan kecemasan sering khawatir tentang apa yang akan terjadi saat ingin melakukan sesuatu yang baru. Mereka seakan ingin mendapat kepastian dari orangtua, bahwa semua akan baik-baik saja. “Anak-anak dalam kecemasan akan sering meminta dan mencari kepastian,” kata Dr. Janine Dominggues, seorang psikolog klinis Anxiety and Mood Disorder Center di Child Mind Institute di New York City.

Mereka mudah tersinggung, agresif dan tantrum tingkat tinggi

Dr. Debra Kissen, direktur klinis di Light on Anxiety Treatment Ceter di Chicago, mengatakan bahwa anak-anak akan sering marah dan agresif, karena mereka berusaha untuk memproses emosi kompleks yang datang akibat gangguan kecemasan. Anak-anak dengan gangguan kecemasan umumnya menunjukkan kesulitan untuk berkompromi dengan situasi sulit.

Sering mengeluh sakit kepala dan sakit perut

Meskipun gejala fisik tidak langsung terhubung pada kesehatan mental, ahli menunjukkan bila anak sering mengeluh sakit kepala dan sakit perut, itu bisa menjadi tanda-tanda umum gangguan tersebut. Reaksi fisik ini adalah respon dari tubuh anak terhadap perasaan bahaya yang datang, ujar Dr. Domingues.

Anak sering memilih duduk di beragam aktivitas menyenangkan

Gejala perilaku gangguan kecemasan yang perlu orangtua tanggapi ialah saat anak memilih untuk menghindar melakukan suatu kegiatan. Orangtua perlu mendekatkan hubungan emosi dengan anak, mengetahui apa ketakutan mereka, sehingga anak merasa nyaman.

Kesulitan fokus

Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi dan kinerja yang buruk di sekolah sering dikaitkan dengan gangguan syaraf lain: Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Tapi, itu bisa menjadi tanda kecemasan juga. Seorang anak yang tak henti-hentinya khawatir tentang suatu hal, akan mengalami kesulitan untuk fokus pada apa pun.

diambil dari tulisan 7 tahun lalu

Jumat, 06 Oktober 2023

AL-QUR'AN DI MATA ILMU PENGETAHUAN#1


Bagi umat islam, al-qur'an itu adalah kitab kebenaran. Ini juga yang dikatakan oleh allah. Hal ini masuk akal, karena sumber utama al-qur'an adalah allah, yang dipercaya sebagai maha benar.

Kamis, 05 Oktober 2023

SIAPA DULUAN ADA: WANITA ATAU PRIA

 

Dalam kisah penciptaan, kita mengetahui bahwa Allah lebih dahulu menciptakan laki-laki daripada perempuan. Manusia pertama itu dinamakan Adam. Awalnya dia hidup sendirian di Taman Eden (ada yang mengatakan Firdaus). Tak lama kemudian Allah merasa tak baik manusia itu sendirian, sehingga Allah memutuskan untuk membuat yang lain, yang sepadan dengan manusia itu. Maka Allah akhirnya membuat perempuan, yang diambil dari salah satu bagian dari tubuh pria. Perempuan itu kemudian dikenal dengan nama Hawa. (bdk. Kej 2: 4 – 25).

Jadi, dari kisah ini dapat disimpulkan bahwa laki-laki ada lebih dahulu daripada perempuan. Tuhan menciptakan pria lebih dahulu, baru kemudian Dia menciptakan perempuan. Dan perempuan diciptakan dari bagian tubuh pria. Gambaran penciptaan manusia ini dikemudian hari menimbulkan persoalan, khususnya masalah kesetaraan gender.

Tak sedikit aktivis perempuan memprotes kisah yang ada dalam Kitab Suci ini. Karena wanita berasal dari pria, mereka mengatakan bahwa kisah tersebut merendahkan martabat kaum perempuan. Mereka menilai bahwa Kitab Suci terlalu kelaki-lakian, sehingga ketika menceritakan kisah penciptaan dikatakan bahwa perempuan berasal dari laki-laki. Ini dirasakan sebagai bentuk ketidakadilan gender. Mereka selalu mempertanyakan kenapa Allah tidak menciptakan perempuan lebih dahulu atau menciptakan perempuan dan laki-laki sekaligus sebagaimana dalam Kej 1: 26 – 28.

Apakah benar Kitab Suci salah dalam menguraikan kisah penciptaan itu? Apakah Kitab Suci sungguh-sungguh tidak adil dalam hal gender?

Sebenarnya tidak ada yang salah dalam Kitab Suci. Penilaian segelintir kaum feminis ini saja yang berlebihan. Karena jika ditinjau dari sudut biologis, apa yang diceritakan dalam Kitab Suci itu mengandung kebenaran. Perempuan memang berasal dari laki-laki.

Dari ilmu biologi kita ketahui bahwa pria memiliki kromosom XY, sedangkan perempuan XX. Kromosom X membawa sifat-sifat kewanitaan, sementara kromosom Y membawa sifat-sifat kelelakian. Seorang pria pasti memiliki kromosom XY, sedangkan perempuan mempunyai kromosom XX. Ini berarti, pada pria ada sifat-sifat kelelakian dan kewanitaan, sedangkan pada perempuan murni hanya sifat kewanitaan.

Karena itu, dari sisi biologis masuk akal bila dikatakan bahwa wanita berasal dari pria. Tak mungkin pria berasal dari wanita karena dalam diri wanita tidak ada sifat kelaki-lakian. Sebaliknya, karena laki-laki memiliki dua sifat sekaligus, maka wajar bila salah satu sifatnya itu diturunkan ke ciptaan berikutnya, yaitu perempuan. Jika tinjauan biblis atas kisah penciptaan dikatakan bahwa Allah mengambil dari rusuk Adam untuk menciptakan Hawa, maka tinjauan biologis-religi Allah mengambil unsur X dari Adam dan menciptakan Hawa.

Jika aktivis memprotes kisah penciptaan dalam Kitab Suci, sudah seharusnya juga mereka memprotes tinjauan biologis unsur pria dan wanita. Para aktivis ini, demi kesetaraan gender, harus menolak kromosom XX yang ada padanya, dan menuntut kromosom Y sehingga padanya juga ada kromosom XY. Tentulah hal ini tak masuk akal manusia. Kromosom XX untuk perempuan, dan kromosom XY untuk laki-laki sudah ditetapkan Tuhan demikian.

diambil dari tulisan 7 tahun lalu