Minggu, 01 Mei 2022

BULAN MEI BULAN MARIA, INI PENJELASANNYA

Bagi umat katolik, bahkan bagi umat islam, Bunda Maria mendapat tempat istimewa. Karena mendapat tempat yang istimewa, Bunda Maria mendapat penghormatan khusus. Gereja katolik mempunyai tradisi mendedikasikan bulan-bulan tertentu untuk menghormati Bunda Maria. Bulan Oktober dikenal sebagai Bulan Rosario, dan bulan Mei dikenal sebagai Bulan Maria.

Selain memiliki latar belakang historis, penetapan bulan Mei sebagai Bulan Maria tak bisa dilepaskan dari situasi Eropa pada umumnya. Bulan Mei sering dikaitkan dengan permulaan kehidupan, karena pada bulan itu, di negara-negara yang memiliki empat musim, sedang mengalami musim semi. Ini kemudian dikenakan kepada Bunda Maria, karena Bunda Maria dikenal juga sebagai Hawa yang Baru; dan Hawa sendiri berarti Ibu dari semua yang hidup (Kej 3: 20). Karena itu, salah satu bentuk penghormatan kepada Bunda Maria, umat sering mempersembahkan kembang indah dan meletakkannya di patung Bunda Maria.

Secara historis devosi mengkhususkan bulan Mei sebagai Bulan Maria diperkenalkan sejak akhir abad XIII. Namun praktek ini baru menjadi popular di kalangan para Jesuit di Roma pada sekitar tahun 1700-an. Dari sini kemudian menyebar ke seluruh Gereja universal.

Jumat, 29 April 2022

STUDI AL-QUR'AN: AYAT-AYAT PERANG DALAM AL-QUR'AN

Sekalipun umat islam selalu membantah, namun fakta selalu menunjukkan bahwa terorisme selalu identik dengan islam. Sudah jadi rahasia umum kalau para teroris mendasarkan aksinya pada ajaran islam yang terdapat dalam Al-Qur’an. Sementara itu, Al-Qur’an sendiri diyakini sebagai wahyu yang langsung dari Allah. Apa yang tertulis di dalamnya merupakan perkataan Allah sendiri. Dan Allah sudah memudahkan ayat-Nya sehingga umat islam dapat dengan mudah memahaminya. Video berikut ini mencoba menampilkan dan membahas ayat-ayat perang yang ada dalam Al-Qur’an. Ayat-ayat ini biasanya dijadikan landasan ideologi terorisme. (Jika tak bisa dibuka, silahkan klik di sini). Ulasan ini menggunakan metode akal sehat. Sangat dianjurkan untuk menyimak juga video kami yang membahas perbandingan ayat cinta dan ayat perang (13 Februari 2022).


 

Kamis, 28 April 2022

REVOLUSI MENTAL BERAWAL DARI KESADARAN DIRI

Salah satu gebrakan Jokowi, yang selalu didengungkan selama masa kampanyenya, adalah revolusi mental. Gebrakan untuk melakukan revolusi mental ini bukan muncul spontan bengitu saja, melainkan lahir dari refleksi mendalam atas keprihatinan situasi bangsa saat ini. Ada banyak warga yang memiliki mental rusak sehingga perlu direvolusi.

Revolusi mental memang merupakan sebuah proyek besar dan abadi. Gagasan revolusi mental Jokowi ini mirip dengan gagasan Character Building-nya Bung Karno. Ia tidak bisa ditarget dengan waktu, karena yang mau diubah adalah mental manusia. Mengubah manusia tidak semudah mengubah binatang, sekalipun manusia itu adalah animal rationale.

Salah satu masalah dasar yang tumbuh subur dalam diri masyarakat adalah mental tidak tahu malu atau tak tahu diri. Budaya malu telah hilang dari kehidupan warga. Karena tidak adanya rasa malu ini membuat orang tidak lagi bisa menghargai sesamanya, bahkan dirinya sendiri. Yang dicari dan dikejar adalah kepuasan diri.

Mental tak tahu diri diri melahirkan aneka perilaku buruk lain seperti korupsi, serakah jabatan, dan kejahatan lainnya. Dewasa ini korupsi memang sudah membudaya dalam kehidupan kita. Sangat susah mencari orang yang benar-benar bebas dari korupsi. Para koruptor yang ketangkap KPK adalah orang yang memang lagi bernasib sial. Masih begitu banyak koruptor yang bergentayangan karena nasib sial belum kunjung datang.