Senin, 22 Maret 2021

INSPIRASI DARI RAJA DAUD DALAM MENGHADAPI TUDUHAN


 

Tentu kita ingat akan kisah “pertikaian” Daud dan Saul (1Sam 18 – 24). Pasca kemenangan Daud atas Goaliat, pahlawan perang bangsa Filistin, Saul merasa cemburu akan popularitas Daud. Saul merasa dirinya disaingi; dan dalam pemikiran Saul hal ini dapat mengancam kedudukannya. Karena itu, ia berencana untuk melenyapkan Daud. Untuk mewujudkan niatnya ini Saul menyebarkan isu bahwa Daud berikhtiar membunuh dirinya.

Isu bahwa Daud berencana membunuh raja dilakukan Saul untuk dua hal. Pertama,  ia ingin menarik simpati rakyat. Tentu rakyat akan membelanya dan mulai membenci Daud. Secara tidak langsung isu ini membuat Daud tersingkir dari rakyat. Hal ini tentunya akan memuluskan hal yang kedua, yaitu rencana membunuh Daud. Rencana ini seakan sudah mendapat legalitasnya. Seandainya ia membunuh Daud, rakyat tidak akan marah kepadanya.

Maka dimulailah usaha pengejaran Daud untuk membunuhnya. Dalam pengejaran ini, orang-orang yang membela Daud dihabisi oleh pedang raja (bab 22).

Ada yang menarik dari kisah ini. Daud tidak sibuk membela diri dan menuduh Saul telah berbohong. Yang dilakukan Daud hanyalah menghindari dari pertikaian. Pada akhir cerita, ditampilkan bagaimana sikap bijak Daud dalam menghadapi tuduhan Saul itu (bab 24).

Ketika Saul sedang buang hajat, diam-diam Daul memotong punca jubah Saul. Sebenarnya Daud punya kesempatan untuk melenyapkan Saul. Itulah yang dikatakan orang-orangnya (ay. 4). Akan tetapi Daud tidak melakukan hal itu. Jika Daud melakukannya, pastilah tuduhan Saul menjadi benar. Daud hanya ingin membuktikan bahwa tuduhan itu tidak benar; bahwa dia tidak bermaksud jahat terhadap raja.

Minggu, 21 Maret 2021

INILAH AYAT-AYAT MEMBUNUH DALAM AL-QUR’AN


 

Kitab suci umat islam adalah Al-Qur’an. Umat islam yakin bahwa kitab sucinya berasal langsung dari Allah, tanpa pengantara. Apa yang tertulis dalam Al-Qur’an merupakan kata-kata Allah sendiri, bukan perkataan manusia. Oleh umat islam Al-Qur’an dijadikan pedoman yang menuntun setiap umat islam. Karena itu, tidak heran jika ada orang mengatakan bahwa radikalisme dan kekerasan yang selalu dikaitkan dengan islam mendapat pendasarannya dalam Al-Qur’an. Dengan kata lain, Al-Qur’an memang mengajarkan umat islam untuk bertindak keras, kejam bahkan biadab. Salah satu bentuk kekejaman itu adalah membunuh.

Berikut ini akan ditampilkan “ayat-ayat membunuh” yang ada dalam Al-Qur’an. Pertama-tama perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan “ayat-ayat membunuh” adalah ayat dalam Al-Qur’an yang di dalamnya terdapat kata dengan kata dasar “bunuh” (membunuh, dibunuh, pembunuhan). Kami mendasarkan pada Al-Qur’an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, Edisi Terkini Revisi Tahun 2006. Namun sebelum membaca teks-teks Al-Qur’an di bawah ini, kami hendak memberikan beberapa petunjuk penting.

1.    Dengan akal sehat, berusahalah memahami kalimat atau ayat yang dibaca tanpa peduli dengan latar belakang teks.

2.    Sadarilah bahwa yang dibaca itu adalah kata-kata Allah. Bertanyalah dalam hati, “Benarkah ini dari Allah?”

3.    Kaitkan atau bandingkanlah satu ayat dengan ayat lainnya, dan bertanyalah sekali lagi dalam hati, “Benarkah ini dari Allah?”

4.    Setiap kali membaca 1 ayat, bertanyalah dalam hati, “Jelaskah ayat tadi?” dan “Apakah ayat tadi benar?”

Ayat-ayat yang ada ini berdasarkan hasil tangkapan mata manusiawi. Sadar akan kelemahan dan keterbatasan, tentu ada ayat yang terlewatkan. Inilah “ayat-ayat membunuh” Al-Qur’an.

Jumat, 19 Maret 2021

INILAH AYAT AYAT PERANG DALAM AL-QUR’AN

 


Sudah jadi rahasia umum kalau islam dikenal sebagai agama teror, radikal dan penuh kekerasan. Karena itulah, setiap aksi terorisme, radikalisme dan intoleransi selalu dikaitkan dengan islam. Sekalipun banyak umat islam, termasuk tokoh agamanya, membantah hal tersebut, publik tak bisa dibohongi. Semua orang tahu bahwa ajaran agama selalu mengacu pada kitab suci. Dan banyak orang yang sudah membaca Al-Qur’an tidak serta merta percaya bantahan tokoh-tokoh islam itu. Mereka lebih percaya kalau memang islam itu agama teroris dan intoleran, karena ada begitu banyak perintah terkait dengan hal tersebut yang tersebar dalam Al-Qur’an. Salah satu perintahnya adalah perang.

Berikut ini akan ditampilkan “ayat-ayat perang” yang ada dalam Al-Qur’an. Pertama-tama perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan “ayat-ayat perang” di sini adalah ayat dalam Al-Qur’an yang di dalamnya terdapat kata dengan kata dasar “perang” dan “jihad”. Tentulah bukan hanya terfokus pada 2 kata itu saja, tetapi juga kata-kata lain yang mengandung 2 kata tersebut. Misalnya seperti berperang, peperangan, perangilah, memerangi, berjihad, dll. Kutipan ayat-ayat Al-Qur’an ini didasarkan pada Al-Qur’an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, Edisi Terkini Revisi Tahun 2006.

Sudah diketahui bahwa Al-Qur’an itu merupakan wahyu yang diturunkan secara langsung oleh Allah kepada nabi Muhammad. Jadi, apa yang tertulis dalam Al-Qur’an diyakini sebagai perkataan Allah sendiri. Untuk membaca teks-teks Al-Qur’an, misalnya seperti yang di bawah ini, ada beberapa petunjuk penting.

1.    Dengan akal sehat, berusahalah memahami kalimat atau ayat yang dibaca tanpa peduli dengan latar belakang teks.

2.    Sadarilah bahwa yang dibaca itu adalah kata-kata Allah. Bertanyalah dalam hati, “Benarkah ini dari Allah?”

3.    Kaitkan atau bandingkanlah satu ayat dengan ayat lainnya, dan bertanyalah sekali lagi dalam hati, “Benarkah ini dari Allah?”

4.    Setiap kali selesai membaca 1 ayat, bertanyalah dalam hati, “Jelaskah ayat tadi?” dan “Apakah ayat tadi benar?”

Ayat-ayat yang ada ini berdasarkan hasil tangkapan mata manusiawi. Sadar akan kelemahan dan keterbatasan, tentu ada ayat yang terlewatkan. Inilah “ayat-ayat perang” Al-Qur’an.