Minggu, 07 Maret 2021

PAUS FRANSISKUS: KITAB SUCI DITULIS UNTUK SETIAP KITA


 

“Kata-kata dalam kitab suci tidak ditulis untuk tetap terpenjara di atas papirus, perkamen atau kertas, tetapi untuk diterima oleh orang yang berdoa, dan membuatnya berkembang dalam hatinya.” Inilah pernyataan Paus Fransiskus saat melanjutkan katekese tentang doa pada audensi umum, 27 Januari lalu.

Merenungkan tentang doa yang menyertai bacaan kitab suci, Paus Fransiskus menggaris-bawahi bahwa kitab suci ditulis untuk kita masing-masing secara individu, untuk memberi kita sabda Allah. Pengalaman itu terjadi pada semua umat beriman. Bagian dari kitab suci, yang sudah terdengar berkali-kali secara tidak terduga akan berbicara kepada seseorang di suatu hari nanti, dan mencerahkan situasi yang mereka jalani, memberikan wawasan baru dan seringkali menantang cara biasa kita dalam berpikir dan melihat dunia..

“Melalui doa, terjadi inkarnasi baru dari Sabda,” jelas Paus Fransiskus. Dan “kitalah ‘tabernakel-tabernakel’ tempat Firman Allah ingin disambut dan dilestarikan agar bisa mengunjungi dunia.” Umat beriman tidak berpaling pada kitab suci untuk mendukung pandangan folosofis dan moralnya sendiri, tetapi karena dia mengharapkan perjumpaan; umat beriman tahu bahwa mereka tertulis dalam Roh Kudus.”

Adalah rahmat untuk bisa mengenali diri sendiri dalam perikop ini atau karakter itu, dalam situasi ini atau itu. Paus Fransiskus menyinggung ada orang yang kesal bila berhadapan dengan teks yang di luar harapannya atau mendengar umat kristen yang melafalkan ayat-ayat kitab suci seperti burung beo. Bagi Paus Fransiskus, penting untuk berjumpa Tuhan dengan hati dan tidak hanya melafalkan sebuah ayat dari ingatan.

Jumat, 05 Maret 2021

KAJIAN ISLAM ATAS SURAH AL BAQARAH 6

 


 “Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman.” [QS 2: 6]

Sebelum menelaah kutipan ayat Al-Qur’an di atas, pertama-tama harus disadari dan diketahui bahwa Al-Qur’an adalah keterangan yang jelas (QS Ali Imran: 138; bdk. QS Ibrahim: 52). Karena sudah jelas, maka pemaknaan ayat Al-Qur’an didasarkan pada apa yang tertulis. Yang tertulis dalam Al-Qur’an merupakan keterangan yang diberikan oleh Allah supaya manusia bisa mengerti (QS al-Baqarah: 242). Dengan demikian, umat tidak perlu lagi menafsir-nafsir ayat-ayat Al-Qur’an, karena maknanya sudah jelas seperti yang tertulis.

Surah al-Baqarah masuk dalam kelompok surah Madaniyyah. Karena itu, dapat dipastikan bahwa ayat ini turun di Madinah. Siapa yang dimaksud dengan orang kafir dalam ayat ini? Ada 2 pendekatan untuk menjawab pertanyaan ini, yaitu jika surah ini turun diawal kedatangan Muhammad dan pengikutnya, atau jika surah ini turun setelah Muhammad dan pengikutnya sekian lama menetap di Madinah. Perlu diketahui bahwa pada waktu itu di Madinah terdapat setidaknya terdapat 3 suku atau kelompok, yaitu orang Arab Madinah, orang Yahudi dan orang Kristen. Berhubung orang kafir sudah dikaitkan dengan orang-orang yang bukan pengikut Muhammad, maka jika surah ini turun diawal kedatangan Muhammad, bisa dikatakan bahwa 3 suku atau kelompok tersebut yang dimaksud orang-orang kafir dalam ayat ini. Namun jika jika surah ini turun setelah Muhammad sekian lama menetap di Madinah, maka yang dimaksud dengan orang-orang kafir dalam ayat ini adalah orang Yahudi dan orang Kristen.

Ayat 6 ini tidak bisa dipisahkan dengan ayat-ayat sebelum dan sesudahnya. Konteks ayat ini adalah nabi Muhammad sedang menjalankan misi perutusannya untuk menyampaikan risalah Allah SWT, yaitu peringatan. Dalam ayat ini tidak jelas apa yang dimaksud dengan peringatan itu. Sepintas bisa dikatakan bahwa yang dimaksud dengan peringatan itu adalah Al-Qur’an. Namun jika membaca ayat-ayat sebelumnya, maka dapatlah diketahui juga beberapa hal yang termasuk peringatan itu, yaitu beriman kepada Al-Qur’an dan hari akhirat.

Kamis, 04 Maret 2021

INILAH GAMBARAN SORGA ISLAM DALAM ALQURAN

 


Setiap agama tentulah mempunyai konsep “sorga”, meski dengan istilah yang berbeda-beda. Satu hal yang pasti adalah “sorga” itu menjadi tujuan akhir perjalanan hidup umat manusia. Untuk menuntun manusia menuju sorga, agama menghadirkan kitab suci sebagai pedoman hidup. Di antara begitu banyak kitab suci yang ada, sepertinya hanya Al-Qur’an yang memberikan gambaran yang detail tentang sorga. Dari “Ayat-ayat Sorga dalam Al-Qur’an” dinyatakan bahwa ada 173 ayat Al-Qur’an yang memuat kata “sorga”, dimana 112 ayat terdapat dalam surah Makkiyyah. Hal ini membuatnya masuk kelompok ayat-ayat populer.