Setiap agama tentulah mempunyai konsep “sorga”, meski dengan istilah yang berbeda-beda. Satu hal yang pasti adalah “sorga” itu menjadi tujuan akhir perjalanan hidup umat manusia. Untuk menuntun manusia menuju sorga, agama menghadirkan kitab suci sebagai pedoman hidup. Di antara begitu banyak kitab suci yang ada, sepertinya hanya Al-Qur’an yang memberikan gambaran yang detail tentang sorga. Dari “Ayat-ayat Sorga dalam Al-Qur’an” dinyatakan bahwa ada 173 ayat Al-Qur’an yang memuat kata “sorga”, dimana 112 ayat terdapat dalam surah Makkiyyah. Hal ini membuatnya masuk kelompok ayat-ayat populer.
Sebelum melihat gambaran sorga, terlebih dahulu harus
disadari bahwa Al-Qur’an merupakan wahyu Allah yang secara langsung disampaikan
kepada Muhammad. Apa yang tertulis di dalam Al-Qur’an diyakini sebagai
perkataan Allah sendiri. Karena itulah, gambaran sorga yang ada dalam Al-Qur’an
adalah gambaran yang diberikan Allah SWT.
Jika
dalam agama-agama lain gambaran sorga itu begitu abstrak, dalam agama islam
gambaran sorga itu sangat konkret. Agama-agama lain melukiskan sorga dengan
kata keabadian dan kemuliaan, yang sulit dipahami. Sedangkan agama islam
mengaitkan sorga dengan kenikmatan, sebuah ungkapan yang mudah dipahami, baik
secara akali maupun emosi (perasaan), karena langsung bersentuhan dengan
kebutuhan. Dalam “ayat-ayat sorga” setidaknya ada sepuluh kali frase ‘sorga
yang penuh kenikmatan’ disebut. Kenikmatan
seperti apa yang ada dalam sorga islam itu? Dalam deskripsi sorga di bawah ini
akan terlihat bentuk-bentuk kenikmatan yang dijanjikan oleh Allah SWT.
1. Tempat keabadian. Pertama-tama yang harus ditegaskan
tentang gambaran sorga adalah bahwa ia merupakan tempat yang abadi. Orang yang masuk
(berada) di sorga akan kekal. Setidaknya ada 37 ayat yang menyatakan bahwa
mereka yang berada di sorga adalah kekal. Umumnya orang memahami “kekal” dengan
permanen atau abadi.
Menjadi
persoalan adalah ada ayat yang menceritakan bahwa setan (iblis), Adam dan Hawa
diusir atau dikeluarkan dari dalam sorga (QS al-Baqarah: 36; QS al-Araf: 13,18;
QS al-Hijr: 34; QS Sad: 77). Ini artinya mereka yang sudah berada di dalam
sorga tidak kekal. Hal ini membuat Al-Qur’an bertentangan dengan dirinya
sendiri.
2. Tempat orang pilihan Allah. Sama seperti kepercayaan pada
agama lain, sorga dikhususkan bagi mereka yang telah dipilih oleh Allah.
Umumnya karena mereka telah melaksanakan ajaran dan perintah Allah. Dapat dikatakan bahwa mereka yang masuk sorga adalah
mereka yang tidak berdosa, karena Allah telah mengampuninya. Hanya islam saja
yang mempunyai perintah, yang dalam kacamata agama-agama lain dinilai buruk
atau jahat. Umat islam mana saja yang digambarkan akan masuk sorga?
Pertama-tama
patut disebut di sini adalah mereka yang takwa dan beriman kepada Allah SWT
serta mengerjakan kebajikan. Selain itu, sorga disiapkan juga bagi mereka yang hijrah,
berjihad dan berperang di jalan Allah lalu terbunuh. Hal inilah yang akhirnya
melahirkan ideologi terorisme. Sudah jadi rahasia umum bahwa salah satu alasan
orang mau menjadi teroris adalah iming-iming sorga bila nanti mati
terbunuh/dibunuh. Dan ini hanya ada dalam agama islam saja.
3. Ada sungai yang mengalir di bawah sorga. Jika membaca
“ayat-ayat sorga dalam Al-Qur’an”, maka kita akan menemukan kata
“sungai-sungai” selalu mengikuti kata “sorga”. Setidaknya ada 38 ayat yang
menggambarkan adanya sungai yang mengalir di sorga. Dari 38 ayat ini, 37 ayat
tidak memberikan rincian soal sungai tersebut. Di sana hanya dikatakan
“sungai-sungai”. Hanya satu ayat yang memberikan sedikit gambaran tentang
sungai itu, yaitu ada sungai yang airnya tidak payau, ada sungai dengan air
susu, ada sungai dengan rasa khamar dan ada sungai yang airnya adalah madu (QS
Muhammad: 15).
Apa
yang digambarkan tentang sungai ini benar-benar memberi gambaran kenikmatan dan
kebahagiaan. Sebagaimana yang diketahui, di daerah Timur Tengah pada zaman
nabi, dimana air amat sangat terbatas, air merupakan barang mewah dan sumber
kebahagiaan. Kenikmatan inilah yang ditawarkan Allah bagi
mereka yang masuk islam dan masuk sorga. Sorga
dengan sungai-sungai, apalagi dengan tekanan “kekal”, tentulah menjadi daya
tarik bagi orang Arab. Sorga dengan rincian sungai susu dan madu, mirip seperti
janji Yahwe kepada bangsa Israel akan suatu negeri yang penuh kebahagiaan.
Dalam beberapa kitab Taurat banyak ditemui janji Allah yang hendak membawa umat
Israel ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madu (Kel 3: 17; bdk. Ul
26: 9; Bil 13: 27; Kel 33: 3, dll). Karena itulah, warta sorga dengan rincian
sungai susu dan madu ini hendak menyasar orang Yahudi dan Nasrani yang ada di
Madinah.
Menjadi
persoalan adalah gambaran sungai khamar. Dalam QS al-Baqarah: 219 dikatakan
bahwa sekalipun ada manfaat, namun khamar mendatangkan dosa yang lebih besar.
Dan dalam QS al-Maidah: 90 Allah meminta umat islam untuk menghindari khamar,
karena ia termasuk perbuatan setan. Dua surah ini biasa
dijadikan dasar oleh umat islam untuk
mengharamkan khamar. Akan tetapi, kenapa di sorga justru Allah menyediakan
khamar? Ada kemungkinan ini merupakan gambaran kenikmatan yang tertunda. Selama
berada di dunia, umat dilarang mengonsumsi khamar meski ada hasrat untuk itu.
Namun setelah di sorga hasrat tersebut tidak lagi dikekang.
4. Ada aneka buah-buahan. Dikatakan bahwa orang yang masuk
sorga mendapat buah-buahan. Ada satu ayat yang memberikan rincian tentang
buah-buahan tersebut, yaitu QS ar-Rahman: 68. Di sana dikatakan bahwa dalam
sorga ada buah kurma dan delima.
Patut
diakui bahwa buah-buahan juga merupakan simbol kenikmatan dan kebahagiaan bagi
orang di Jesirah Arab. Kondisi alam yang kering kerontang membuat kebutuhan
akan makanan, seperti buah-buahan, menjadi barang
mewah. Hanya orang berada saja yang
dapat menikmatinya, sementara orang miskin hanya bisa bermimpi. Inilah kenikmatan yang ditawarkan Allah kepada manusia yang ingin masuk
sorga. Gambaran sorga begitu jauh berbeda dengan
dunia. Terlihat jelas bahwa hidup di sorga itu lebih enak dibandingkan di
dunia. Dua jenis buah langsung disebut, yaitu kurma dan delima.
5. Ada aneka minuman. Ada ayat yang mengatakan
bahwa di sorga nanti ada banyak makan buah-buahan dan minuman untuk dinikmati
sambil duduk bersandar di atas dipan-dipan. Beberapa
surah menggambarkan bahwa air minuman itu diambil dari mata air yang
ada di sorga (QS al-Hijr: 45; QS as-Saffat: 45; QS az-Zariyat: 15; QS ar-Rahman: 50, 66; QS
al-Ikhsan: 6, 18). Airnya
dikatakan tidak payau, putih bersih dan sedap rasanya. Ada juga air susu dan
anggur serta air jahe.
Tak bisa dipungkiri kalau
air merupakan kebutuhan pokok bagi orang Arab. Hidup di tengah gurun yang kering kerontang,
dimana waktu itu air sangat sulit didapat, tentulah membuat air sangat
dibutuhkan dan menjadi barang mewah. Dan tentulah air yang benar-benar memenuhi
hasrat kebutuhan. Kenikmatan inilah yang
ditawarkan Allah kepada manusia yang ingin masuk sorga.
Terlihat jelas bahwa situasi sorga berbeda dengan dunia, dan hidup di sorga itu
sungguh terasa nikmat.
6. Ada
kemewahan. Dalam Al-Qur’an yang memberikan gambaran tentang sorga, terlihat
jelas bahwa di sorga itu ada kemewahan.
Beberapa surah mendeskripsikan bahwa orang yang berada di sorga akan diberi
perhiasan gelang-gelang emas dan mutiara (QS al-Hajj: 23; QS Fatir: 33; QS
al-Kahf: 31). Mereka akan mengenakan pakaian dari sutra berwarna hijau (QS
al-Kahf: 31; QS Fatir: 33; QS ar-Rahman: 54; QS al-Insan: 12; QS al-Hajj: 23).
Emas,
mutiara dan pakaian sutra merupakan lambang kemewahan yang bisa membuat orang
merasa bahagia bila memilikinya. Dan inilah kenikmatan
yang ditawarkan Allah kepada umat islam. Ada kemungkinan
pada waktu itu umat islam termasuk kelompok orang-orang miskin. Sangat menarik
bahwa warta Allah ini sangat mirip dengan warta Yahwe kepada nabi Yehezkiel
dalam tradisi Yahudi dan Kristen (Yeh 16: 10 – 13).
7. Kenikmatan
seksual. Beberapa surah menyebut adanya bidadari
jelita bermata indah, yang umurnya sebaya dan belum pernah disentuh oleh siapa
pun, baik manusia maupun jin. Selain bidadari ada juga perawan-perawan yang
penuh cinta dan umur sebaya serta gadis-gadis montok yang sebaya. Penggambaran ketiga sosok
“hadiah” Allah bagi mereka yang memeluk islam dan masuk sorga memiliki nada
sensual. Tentulah penggambaran ini bertujuan untuk membangkitkan syahwat atau hasrat
seksual sehingga orang berusaha untuk masuk islam dan sorga. Dan memang seperti
itu arahnya. Jadi, keberadaan bidadari, perawan atau gadis montok yang sebaya memang
berorientasi pada seksual. Orang yang masuk sorga akan mendapatkan kepuasan
seksual.
Gambaran bidadari, para
perawan dan gadis montok sebagai wujud kenikmatan seksual di sorga membuat
islam terbelah menjadi 3 kelompok. Ada kelompok yang terang-terangan mengakui
bahwa keberadaan bidadari, perawan atau gadis montok yang sebaya itu demi
melayani hasrat seksual mereka di sorga. Itulah salah satu kenikmatan surgawi.
Kelompok kedua adalah kelompok yang malu tapi mau. Mereka malu mengakui hal
tersebut, namun mereka menginginkannya. Dengan kata lain, kenikmatan seksual
itu memang ada di sorga, tapi mereka malu mengakuinya. Mungkin terkesan terlalu
vulgar. Kelompok terakhir menolak penggambaran kenikmatan seksual di sorga yang
ditampilkan dengan sosok bidadari, perawan atau gadis montok. Akan tetapi,
kelompok ini tidak bisa menjelaskan dimana letak kenikmatan dari bidadari,
perawan atau gadis montok itu jika bukan seks. Apakah hanya sebatas tatap-tatapan
atau berhadap-hadapan dan bersapa saja orang bisa mendapatkan kepuasan dan
kenikmatan?
Seks merupakan salah satu
kebutuhan manusia. Tak bisa dipungkiri hasrat seks orang Arab sangat tinggi. Hal ini menjadi perhatian
Allah SWT. Sekalipun dalam masa bulan puasa, Allah tidak bisa mengekang syahwat
seksual umat-Nya. Seharusnya, di bulan puasa hasrat tersebut dapat dikekang. Takut
umat meninggalkan-Nya, Allah terpaksa membolehkan umat islam berhubungan seks
pada malam hari di bulan puasa (QS al-Baqarah: 187). Dan untuk menarik minat
orang Arab untuk memeluk islam dan berani berperang, maka Allah menjanjikan
kenikmatan seksual ini di kehidupan akhirat.
DEMIKIANLAH
gambaran sorga islam dengan segala bentuk kenikmatannya. Semua itu dapat langsung
dirasakan dan dipahami. Deskripsi seperti ini tidak dimiliki oleh agama-agama
lain. Hanya islam yang mempunyainya. Hal inilah yang membuat islam dikenal,
meminjam kata-kata Karen Armstrong, sebagai “agama hati”, agama yang hanya berdasarkan
perasaan saja. Kebenaran islam tidak bersifat akali, tetapi emosi.
Perlu
diketahui juga bahwa sorga islam itu bukan hanya satu saja, melainkan ada
beberapa. Jika merujuk pada surah ar-Rahman, maka bisa dikatakan ada 4 sorga.
Kita dapat menyebut nama-nama sorga itu, berdasarkan apa yang tertulis di dalam
Al-Qur’an.
Lingga,
16 Feruari 2021
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar