Jumat, 21 Juli 2017

TERNYATA DALAM ISLAM SETAN DAN IBLIS ADA DI SORGA

Sorga adalah sebuah istilah yang dipakai dalam dunia keagamaan. Semua agama mempunyai istilah tentang sorga. Umumnya agama-agama melihat sorga sebagai suatu tempat di alam akhirat yang dipercayakan untuk umat yang semasa hidupnya di dunia berbuat kebaikan sesuai ajaran agamanya. Dengan kata lain, bisa dikatakan bahwa sorga merupakan imbalan atau pahala atas amal baik yang telah dilakukan manusia selama hidupnya di dunia.
Lawan dari sorga adalah neraka. Secara sederhana bisa dikatakan bahwa neraka adalah tempat siksaan kekal bagi mereka yang melakukan kejahatan atau selama hidupnya tidak mengikuti ajaran dan perintah Tuhan. Akan tetapi, bagi orang islam, neraka adalah tempat bagi orang-orang kafir (QS Ar-Ra’d: 35, QS Al-Baqrah: 24); sementara orang kafir itu adalah orang yang tidak menganut iman atau agama islam. (Untuk mengetahui konsep kafir ini, silahkan baca: Memahami Kata ‘Kafir’dalam Islam)
Dalam islam, sorga sering dijelaskan dalam berbagai surah di Al Quran sebagai tempat keabadian berupa jannah. Sorga ini disediakan bagi orang-orang yang takwa (QS Ar-Ra’d: 35, QS Muhammad: 15, QS Al-Qasas: 83, QS Al-Hijr: 48, QS Ad-Dukhaan: 55). Sekalipun sudah menyatakan bahwa tempat bagi orang kafir adalah neraka, tidak lantas berarti semua orang islam otomatis masuk sorga (QS Al-Baqarah: 214, QS Al-Imran: 142, QS Al-Ankabut: 2 – 3).
Akan tetapi, ada sedikit yang aneh tentang sorganya orang islam. Bahwa ternyata setan dan iblis ada di sorga. Hal ini dapat dibaca dalam Al Quran surah Al-Araf: 12 – 13 dan ayat 20. Pada ayat 12 – 13 tertulis, “(Allah) berfirman, ‘Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?’ (Iblis) menjawab, ‘Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.’ (Allah) berfirman, ‘Maka turunlah kamu darinya (sorga); karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina.’”
Pada kutipan ayat 12 – 13 ini terlihat jelas dialog antara Allah dan Iblis. Dapatlah dikatakan bahwa dialog itu terjadi di sorga. Inti dialog itu adalah iblis menyombongkan diri di hadapan Adam, yang waktu itu juga berada di sorga (bdk. QS Al-Araf: 19). Kesombongan iblis membuat Allah murka, dan akhirnya mengusir iblis keluar dari sorga. Artinya, sebelum diusir, iblis sudah ada di sorga.
Ayat 20 berbunyi: “Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepada mereka agar menampakkan aurat mereka (yang selama ini) tertutup...” Yang dimaksud ‘mereka’ dalam ayat ini adalah Adam dan Hawa; ini merujuk pada ayat sebelumnya (ayat 19). Pada ayat 19 sangat jelas tertulis bahwa Adam dan Hawa tinggal di sorga. “Dan (Allah berfirman), ‘Wahai Adam! Tinggallah engkau bersama isterimu dalam sorga ....”
Jadi, tampak jelas bahwa dalam surah Al-Araf dikatakan bahwa iblis dan setan ada di sorga. Surah Al-Baqarah mengatakan bahwa mereka yang hidup di sorga bersifat kekal (QS Al-Baqarah: 82, bdk QS Hud: 23). Jika beberapa surah yang telah disebut di atas menyebutkan bahwa sorga diperuntukkan bagi mereka yang takwa, apakah berarti iblis dan setan termasuk makhluk yang takwa? (Silahkan jawab sendiri).
Koba, 5 April 2017
by: adrian
Baca juga tulisan lain:

Rabu, 19 Juli 2017

PAUS FRANSISKUS: BERHADAPAN DENGAN KEMISKINAN, ORANG KRISTEN TAK BOLEH PASIF

Orang tidak bisa duduk santai saja dan bersikap acuh tak acuh atau tidak mau peduli terhadap meningkatnya kemiskinan di dunia, sementara sekelompok kecil orang mengumpulkan kekayaan yang luar biasa. Demikian tegas Paus Fransiskus pada peringatan Hari Kaum Miskin Dunia yang pertama.
“Tuhan menciptakan langit dan bumi untuk semua, namun sayangnya beberapa orang memasang penghalang, tembok dan pagar, mengkhianati karunia asli yang dimaksudkan untuk semua umat manusia, tanpa ada yang dikecualikan,” ujar Paus Fransiskus.
Peringatan yang baru didirikan dan periode refleksi dan tindakan yang mendahului kegiatan tersebut dimaksudkan untuk membantu orang kristen mengembangkan dan mempertahankan gaya hidup yang lebih konsisten dan tulus yang dibangun di atas semangat berbagi, kesederhanaan dan kebenaran Injil. Paus Fransiskus menyampaikan pesan ini pada pesta St. Anthonius Padua,13 Juni.
Hari Kaum Miskin Sedunia – yang ditandai setiap tahun pada hari Minggu ke-33 masa biasa – akan dirayakan pada 19 November tahun ini. Ada begitu banyak bentuk kemiskinan material dan spiritual yang meracuni hati manusia dan membahayakan martabat mereka, kata Paus Fransiskus.
Terlalu sering orang kristen mengambil “cara berpikir duniawi” dan lupa untuk mengarahkan pandangan dan tujuan mereka terfokus pada Kristus, yang hadir dalam diri mereka yang remuk redam dan rentan. “Kemiskinan memiliki wajah wanita, pria dan anak-anak yang dieksploitasi oleh kepentingan dasar, hancur oleh intrik kekuasaan dan uang.”
“Tragisnya, pada zaman kita saat ini, meski kekayaan mewah banyak menumpuk di tangan beberapa orang istimewa, yang seringkali terkait dengan aktivitas ilegal dan eksploitasi martabat manusia yang mengerikan, ada pertumbuhan kemiskinan yang memalukan dalam masyarakat luas di seluruh dunia kita,” tutur Paus Fransiskus. “Dihadapkan dengan kondisi seperti ini, kita tidak bisa tetap pasif, apalagi menyembunyikan diri,” pungkas Paus Fransiskus.
sumber: UCAN Indonesia

Senin, 17 Juli 2017

PACARAN DAN PERNIKAHAN

Dewasa ini, hampir semua orang yang menikah pernah menjalani hidup pacaran. Hanya segelintir orang saja yang membangun hidup rumah tangga tanpa melalui proses pacaran. Kenal sebentar, sama-sama suka, langsung nikah. Tidak jarang usia pernikahannya hanya seumur jagung, meski ada juga yang langgeng.
Pacaran bisa menjadi tahap awal bagi pernikahan. Melalui pacaran, orang bisa saling mengenal satu sama lain. Memang harus diakui, selama masa pacaran ada saja yang disembunyikan, entah itu keburukan, kelemahan atau juga kekurangan. Orang selalu menampilkan yang terbaik pada masa pacaran, sekalipun itu palsu. Karena itu, janganlah terlampau kelewat batas dalam berpacaran. Harus diingat, pada pacaran tidak ada ikatan, tidak seperti pada pernikahan.
Pacaran sangat jauh berbeda dengan pernikahan, justru pada pembatasannya. Salah satu batasannya adalah hubungan seks. Hubungan seks hanya diperkenankan pada pernikahan, pada orang yang berstatus suami dan isteri (makanya disebut juga hubungan suami isteri). Selagi pacaran, hubungan ini terlarang. Jadi, jangan berpacaran sampai melampaui batas.
Apa efek seks pra-nikah bagi kehidupan rumah tangga? Karena pada pacaran tak ada ikatan yang kuat antara cowok dan cewek, maka cowok bisa meninggalkan cewek kapan saja dia mau. Bila sudah terlanjur melakukan hubungan seks, maka umumnya cewek dikenal sebagai barang bekas, sedangkan cowok tidak. Sebuah penelitian mengungkapkan beberapa efek lain, yaitu berpotensi untuk menciptakan konflik dalam keluarga, menimbulkan kecemburuan, salah pengertian antar pasangan, konflik soal anak, dll.
by: adrian