Rabu, 05 Juli 2023

SUNGGUHKAH ALLAH SWT MAHATAHU DAN MAHABENAR

Bagi orang yang suka akan ilmu alam tentu sudah tak asing lagi dengan teori geosentris dan teori heliosentris. Sekarang ini dunia mengakui kebenaran teori heliosentris. Teori ini telah menggantikan teori sebelumnya, yaitu teori geosentris. Namun, selama ini dunia hanya tahu bahwa permasalahan teori heliosentris hanya melibatkan Gereja Katolik saja. Seolah-olah konflik seputar teori ini hanya terjadi antara Gereja Katolik dan dunia Ilmu Pengetahuan yang diwakili oleh Galileo Galilei.

Memang sejarah mengungkapkan ada pertentangan antara Gereja Katolik dan Galileo Galilei. Akar persoalannya adalah pernyataan Galileo yang mendukung pendapat Nicolas Copernikus tentang matahari sebagai pusat tata surya (dikenal dengan teori heliosentris). Pendapat Copernikus ini bertentangan dengan pendapat umum yang sudah bertahan puluhan abad bahwa yang menjadi pusatnya adalah bumi. Pendapat umum ini dikenal dengan teori geosentris.

Gereja Katolik berada di balik pendapat umum tersebut. Ia mendukung teori geosentris. Dasar dukungannya ada pada Kitab Suci, yaitu Kitab Pengkhotbah 1: 5 yang berbunyi “Matahari terbit, matahari terbenam, lalu  terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali.” Membaca teks ini sangat jelas ada proses pergerakan matahari. Yang tetap adalah bumi, sedangkan matahari bergerak.

Geosentris: Al-Quran vs Alkitab

Sebenarnya bukan cuma kitab suci orang Yahudi dan Kristen saja yang mendukung pendapat teori geosentris. Al-Quran juga ternyata memuat teori ini. Jika kitab suci orang Yahudi dan Kristen hanya sekali saja memuat konsep geosentris (Kitab Pengkhotbah 1: 5), konsep ini tersebar di beberapa surah dalam Al-Quran. Malah ada surah begitu jelas mengatakan bahwa matahari bergerak pada orbitnya. Berikut ini petikan-petikan surah yang menerangkan teori geosentris (kami menggunakan Al-Quran terbitan Departemen Agama RI tahun 2006).

Surah Ibrahim: 33, “Dan Dia telah menundukkan matahari dan bulan bagimu yang terus-menerus beredar (dalam orbitnya)... “

Surah Al-Anbiya: 33, “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya.”

Surah Yasin: 38, “dan matahari berjalan di tempat peredarannya...”

Surah Yasin: 40, “Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.”

Surah Ar-Rahman: 5, “Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan.”

Senin, 03 Juli 2023

MUHAMMAD DAN YESUS DI MATA UMAT ISLAM DAN KRISTEN

Bagi orang islam, orang kristen adalah kafir. Dapat dipastikan banyak umat islam tak paham kenapa orang kristiani disebut demikian. Yang mereka tahu adalah Allah sudah mengatakan demikian. Karena sudah tertulis begitu di Al Quran, maka orang islam pun menyebut para murid Kristus itu sebagai kafir, tak peduli bahwa kata “kafir” merupakan bentuk penghinaan yang luar biasa kasar. Umat islam juga tidak mau bertanya kenapa pada bagian awal Al Quran, orang kristen disebut sebagai ahli kitab, sedangkan bagian lain berubah menjadi kafir.

Ada banyak hal yang tidak bisa dipahami oleh orang islam terhadap orang kristen. Salah satunya adalah sosok Yesus Kristus, yang bagi umat kristiani diyakini sebagai Tuhan Allah tapi tidak bagi umat muslim. Karena tidak bisa memahami, pada akhirnya mereka “menyerang” atau menyalahkan orang kristen. Umat islam tidak bisa memahami kenapa orang kristen menganggap Yesus itu Allah/Tuhan. Karena masalah inilah orang kristen disebut kafir. (Baca: Memahami Kata Kafir menurut Islam)

Umat islam menolak keallahan Yesus karena didasari pada argumen bahwa Yesus sendiri tak pernah menyebut diri-Nya Allah/Tuhan. Sumber yang dipakai adalah Kitab Suci Perjanjian Baru, khususnya keempat Injil. Malah umat islam sering menggunakan teks Kitab Suci yang seakan “melawan” keallahan Yesus. Misalnya, Markus 12: 29, yang merupakan pengulangan dari Kitab Ulangan 6: 4. Karena itu, umat islam tidak mengerti kenapa orang kristen mengimani Dia sebagai Allah? (Baca: Telaah Kritis atas Pernyataan DR Zakir Naik)

Sabtu, 01 Juli 2023

MELIHAT PERBEDAAN YESUS DAN MUHAMMAD

Suatu hari seorang wanita yang kedapatan berbuat zinah dibawa menghadap nabi Muhammad oleh sekelompok orang. Mereka bertanya padanya, ”Apa yang harus kami perbuat padanya?”

Muhammad menjawab, ”Pergilah. Bawa dia kembali setelah dia melahirkan bayinya.”

Jadi mereka membawa wanita tersebut kembali menghadap Muhammad setelah bayinya lahir. Mereka mempertanyakan lagi apa yang harus dilakukan terhadap wanita itu. Muhammad menjawab, ”Biarkan dia pergi dan menyusui anak itu. Bawa dia kembali setelah anak itu berumur dua tahun.”

Kemudian mereka membawa wanita tersebut kembali setelah dua tahun, dan Muhammad berkata, “Ambil bayi itu darinya dan bunuh dia.”

Dan itulah yang mereka lakukan.

Sekarang, mari kita bandingan dengan Yesus. Pada suatu kali, sekelompok orang membawa seorang wanita yang kedapatan berbuat zinah ke hadapan Yesus.

”Apakah kita akan melempari dia dengan batu?” Kata orang-orang ini. Mereka punya dasar, yaitu hukum Taurat.

Yesus menjawab, "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."

Maka pergilah semua orang. Tidak ada seorang pun yang tinggal untuk melempari dia karena mereka semua tahu bahwa mereka pun telah berdosa. Lalu Yesus berkata kepada wanita itu, "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi."

diolah dari tulisan 7 tahun lalu