Selasa, 22 Februari 2022

PASTOR PEMBANTU ATAU REKAN, ANTARA TEORI DAN REALITA

Di setiap paroki umumnya ada terdapat lebih dari satu imam. Biasanya salah satu dari antaranya menjabat sebagai Pastor Kepala Paroki, atau yang menurut Kitab Hukum Kanonik disingkat dengan Pastor Paroki saja. Sementara yang lainnya disebut sebagai Pastor Pembantu. Hukum Gereja menggunakan istilah itu.

Akan tetapi, di beberapa paroki muncul istilah lain untuk menggantikan istilah Pastor Pembantu. Istilah yang biasa digunakan adalah Pastor Rekan. Alasan penggunaan istilah ini adalah karena istilah Pastor Pembantu mempunyai konotasi kurang baik. Ada kesan bahwa Pastor Pembantu, karena ada kata “pembantu”, identik dengan pembantu di pastoran, seperti tukang masak, tukang cuci atau tukang kebun. Jadi levelnya kurang lebih sama, cuma perannya saja yang berbeda.

Oleh karena itu, tak heran kalau kita mendengar ada penggunaan istilah Pastor Pembantu atau Pastor Rekan. Dan kini orang menggunakan istilah itu tanpa ada makna sama sekali. Kebanyakan orang melihatnya sama saja. Karena ada pastor disebut sebagai Pastor Pembantu, tapi diperlakukan Pastor Parokinya sebagai Pastor Rekan; ada pula pastor yang disebut Pastor Rekan, tapi diperlakukan sebagai Pastor Pembantu. Tak sedikit pula Pastor Paroki memperlakukan sesuai dengan istilahnya (pembantu dan/atau rekan).

Apakah ada yang salah dari kedua istilah itu sehingga bisa membawa masalah? Tentu, kedua istilah itu, yaitu pembantu dan rekan, tidak membawa masalah berarti. Dan persoalannya bukan pada salah atau benar. Bagi orang yang saklek dengan hukum, maka ia akan melihat bahwa penggunaan kata “pembantu” adalah yang benar. Bukankah dalam Kitab Hukum Kanonik jelas-jelas tertulis Pastor Pembantu (lihat Kan 541 – 552).

Senin, 21 Februari 2022

CARA MUDAH DAN MURAH ATASI DM

Salah satu penyakit yang dipicu oleh pertumbuhan ekonomi adalah Diabetes Melitus (DM). Semakin tinggi tingkat kemakmuran, semakin rentan orang menderita DM. Karena itu, penyakit ini sangat sulit ditemui pada manusia zaman dulu atau pada nenek moyang kita. DM merupakan jenis penyakit modern karena gaya hidup modern.

Kenapa orang dengan gaya hidup modern sangat rentan terhadap penyakit DM? Salah satu sumber penyebab penyakit ini ada pada makanan modern, yang umumnya bersifat cepat saji. Hal ini ditunjang dengan salah satu sifat manusia, yaitu mental santai, tak mau berusaha. Berbeda dengan gaya hidup dulu, dimana orang bekerja dulu untuk mendapat makan.

Sekalipun dinilai berbahaya, akan tetapi penangannya tidaklah terlalu rumit. Ada banyak cara mudah dan murah untuk mengatasi Diabetes Melitus. Modal utamanya adalah KEMAUAN. Kemauan mengandaikan adanya kesadaran diri bahwa siapapun, jika tidak memperhatikan pola hidup dan pola makan, dapat dengan mudah menderita penyakit DM ini. Jadi, apabila Anda memiliki kesadaran itu, Anda akan mau menjaga dan mengatur pola hidup dan pola makan agar DM tidak menimpa Anda.

Ada enam cara mudah dan murah untuk menangani Diabetes Melitus ini. Keenam cara itu adalah sebagai berikut:

1.   Olahraga Teratur

Salah satu gaya hidup orang modern adalah santai. Mental santai ini membuat orang jarang bergerak atau melakukan aktivitas berat. Hal ini membuat organ dalam tubuh tidak bekerja optimal. Karena itu, bekerja dengan otot dengan melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat meningkatkan sirkulasi dan kemampuan untuk membangkitkan insulin dan menyerap glukosa. Berjalan cepat setengah jam setiap hari mengurangi resiko terkena diabetes tipe 2 sebesar 30%.

2.   Menjaga Berat Badan

Minggu, 20 Februari 2022

STUDI AL-QUR'AN: TEORI GEOSENTRIS DALAM AL-QUR'AN

Umat islam percaya Al-Qur'an adalah kitab kebenaran. Apa yang tertulis di dalamnya adalah benar. Dasar kebenarannya adalah sumber dari Al-Qur'an adalah Allah yang diyakini sebagai maha benar. Dalam Al-Qur'an Allah dikatakan maha mengetahui, sehingga bagi Allah tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di langit dan di bumi (QS 3: 5). Akan tetapi, bagaimana dengan teori geosentris? Simaklah video ini. Jika tak bisa diputar, coba klik di sini