Senin, 21 Februari 2022

CARA MUDAH DAN MURAH ATASI DM

Salah satu penyakit yang dipicu oleh pertumbuhan ekonomi adalah Diabetes Melitus (DM). Semakin tinggi tingkat kemakmuran, semakin rentan orang menderita DM. Karena itu, penyakit ini sangat sulit ditemui pada manusia zaman dulu atau pada nenek moyang kita. DM merupakan jenis penyakit modern karena gaya hidup modern.

Kenapa orang dengan gaya hidup modern sangat rentan terhadap penyakit DM? Salah satu sumber penyebab penyakit ini ada pada makanan modern, yang umumnya bersifat cepat saji. Hal ini ditunjang dengan salah satu sifat manusia, yaitu mental santai, tak mau berusaha. Berbeda dengan gaya hidup dulu, dimana orang bekerja dulu untuk mendapat makan.

Sekalipun dinilai berbahaya, akan tetapi penangannya tidaklah terlalu rumit. Ada banyak cara mudah dan murah untuk mengatasi Diabetes Melitus. Modal utamanya adalah KEMAUAN. Kemauan mengandaikan adanya kesadaran diri bahwa siapapun, jika tidak memperhatikan pola hidup dan pola makan, dapat dengan mudah menderita penyakit DM ini. Jadi, apabila Anda memiliki kesadaran itu, Anda akan mau menjaga dan mengatur pola hidup dan pola makan agar DM tidak menimpa Anda.

Ada enam cara mudah dan murah untuk menangani Diabetes Melitus ini. Keenam cara itu adalah sebagai berikut:

1.   Olahraga Teratur

Salah satu gaya hidup orang modern adalah santai. Mental santai ini membuat orang jarang bergerak atau melakukan aktivitas berat. Hal ini membuat organ dalam tubuh tidak bekerja optimal. Karena itu, bekerja dengan otot dengan melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat meningkatkan sirkulasi dan kemampuan untuk membangkitkan insulin dan menyerap glukosa. Berjalan cepat setengah jam setiap hari mengurangi resiko terkena diabetes tipe 2 sebesar 30%.

2.   Menjaga Berat Badan

Minggu, 20 Februari 2022

STUDI AL-QUR'AN: TEORI GEOSENTRIS DALAM AL-QUR'AN

Umat islam percaya Al-Qur'an adalah kitab kebenaran. Apa yang tertulis di dalamnya adalah benar. Dasar kebenarannya adalah sumber dari Al-Qur'an adalah Allah yang diyakini sebagai maha benar. Dalam Al-Qur'an Allah dikatakan maha mengetahui, sehingga bagi Allah tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di langit dan di bumi (QS 3: 5). Akan tetapi, bagaimana dengan teori geosentris? Simaklah video ini. Jika tak bisa diputar, coba klik di sini



Jumat, 18 Februari 2022

TELAAH ISLAM ATAS SURAH AL-QALAM AYAT 4

 


Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur (QS 68: 4)

Al-Qur’an diyakini oleh umat islam sebagai wahyu Allah yang secara langsung disampaikan kepada nabi Muhammad. Apa yang tertulis di dalamnya, termasuk titik komanya, adalah berasal dari Allah, tanpa campur tangan manusia. Karena itulah, umat islam memandang Al-Qur’an sebagai sesuatu yang suci, sebab ada Allah di dalamnya. Perlakuan terhadap Al-Qur’an pun jauh berbeda dengan kitab-kitab lainnya, yang memang buatan tangan manusia. Menjadi tak heran akan reaksi umat islam ketika menemukan lembaran-lembaran ayat Al-Qur’an tercecer di sebuah tempat sampah. Hal itu tidak hanya dilihat sebagai sebuah bentuk penistaan, tetapi juga pelecehan terhadap kesucian Allah. Masak Allah dibuang di tempat sampah?

Karena sebagai wahyu Allah, dimana Allah diyakini sebagai mahabenar, maka Al-Qur’an dilihat sebagai kitab kebenaran. Apa yang tertulis di dalamnya adalah benar; tak bisa salah atau pun keliru. Hal ini ditegaskan juga oleh Allah sendiri dalam surah al-Haqqah ayat 51. Selain itu juga umat islam melihat Al-Qur’an sebagai keterangan dan pelajaran yang jelas. Ini juga didasarkan pada perkataan Allah sendiri. Allah telah memudahkan wahyu-Nya agar umat dengan mudah memahaminya. Tak sedikit ulama menafsirkan kata “jelas” di sini dengan sesuatu yang telah terang benderang sehingga tak perlu susah-susah menafsirkan lagi pesan Allah itu. Dengan perkataan lain, perkataan Allah itu sudah jelas makna dan pesannya, tak perlu lagi ditafsirkan. Maksud dan pesan Allah sesuai dengan apa yang tertulis dalam Al-Qur’an. Penafsiran atas wahyu Allah bisa berdampak pada ketidak-sesuaian dengan kehendak Allah sendiri.

Berangkat dari premis-premis di atas, maka bisalah dikatakan bahwa kutipan ayat Al-Qur’an di atas merupakan kata-kata Allah sendiri. Pada waktu itu Allah berkata kepada Muhammad, “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur. Sesuai ilmu linguistik, kata “engkau” dalam kalimat Allah itu dimaknai sebagai Muhammad. Karena itu, sejalan dengan makna Al-Qur’an sebagai kitab yang jelas, wahyu Allah ini bisa diartikan bahwa Muhammad sungguh memiliki budi pekerti yang luhur. Bagi umat islam, wahyu Allah ini sering dijadikan alasan pembenaran bahwa Muhammad adalah insan kamil atau manusia sempurna sehingga pantas disanjung dan dimuliakan. Hal ini didasarkan pada perkataan Allah. Mana mungkin Allah berbohong. Karena Allah itu mahabenar, maka benar juga apa yang dikatakan-Nya. Jadi, Muhammad sungguh manusia sempurna. Penghinaan terhadap Muhammad akan dapat membangkitkan amarah umat islam.