Kamis, 15 April 2021

PEMIMPIN ITU PEMBENTUK KARAKTER


 

Banyak orang menganalogikan kepemimpinan dengan kesuksesan. Kehidupan pemimpin selalu dikaitkan dengan sesuatu yang baik. Bahkan, banyak bawahan yang terkagum-kagum dengan apa yang dimiliki dan dilakukan pemimpinnya terlepas dari benar atau salahnya. Orang lebih sering membayangkan pemimpin dari bagaimana pembawaannya, apa yang ia tampilkan sehingga jarang orang membayangkan bahwa dalam kepemimpinan, rasa dan kepribadian itu sangat penting. Terlihat betapa kita lebih sering mementingkan looks daripada feels-nya.

Kualitas diri seorang pemimpin akan diuji dan disorot saat ia memecahkan masalah, memilih individu yang potensial untuk menjadi bawahannya juga menguatkan manajemen kinerja dan pembelajarannya. Hal yang sering kita lihat, saat seorang pemimpin diangkat, kita kemudian merasakan ia berjarak dengan bawahannya. Seringkali, meski memiliki kecerdasan dan kemampuan teknis yang tidak diragukan, pemimpin jelas segera disorot bila ia tidak memiliki purpose yang jelas, sulit membawa tim menghayati masalah, dan tidak mampu mencari solusi dan mengubah kebiasan. Alhasil kita mulai meragukan kemampuannya sebagai pemimpin.

Sebaliknya kita bisa melihat seorang pemimpin saat ia bisa membentuk sinergi kelompoknya. Seorang CEO, yang kemampuan bahasanya pas-pasan, berhasil membawa sebuah perusahaan ke kinerja paling atas, dan membuat perusahaan sangat terkenal dengan sinergi timnya. Beliau memang dikritik karena sedikit ketinggalan dalam memandang perkembangan teknologi ke depan. Namun, ia berpendapat bahwa banyak ahli teknologi yang bisa berada dalam timnya. "Masalahnya bukan di perubahan sistem dan teknologi, tetapi lebih kepada kemampuan menggerakkan pemikiran dan hati setiap bawahan." la tidak segan "pasang badan" untuk bergaul maupun bersusah-susah dengan bawahan. Prinsip yang ia pegang: "People don't grow from the neck up. Kita harus melibatkan headheart, dan hand-nya." la juga tidak segan mengeluarkan testimoni tentang bagaimana ia mendapatkan keyakinan-keyakinan sebagai manusia, maupun sebagai pemimpin. Kita bisa segera angkat topi karena merasakan betapa beliau sangat mindful dan penuh perasaan dalam mengembangkan potensi timnya. Seperti diungkapkan John C Maxwell"Leadership is not about titles, positions or flowcharts. lt is about one life influencing another."

Pemimpin adalah Pembentuk karakter

Setiap pemimpin perlu sadar sesadar-sadarnya bahwa seluruh perilaku dan value system pribadinya akan diawasi followers-nya. Komitmennya akan dihitung, konsistensi antara bicara dan kenyataan akan ditunggu. Apa yang ia janjikan di dalam meeting, komentar, dan celetukannya terhadap situasi tidak lepas dari perhatian orang lain. Begitu apa yang dijanjikan betul-betul dilakukan dan terbukti benar, followers pun akan mulai bergerak sejalan dengan apa yang diarahkan oleh sang pemimpin. Apa sebenarnya yang menggerakkan para followers ini? Self leadership yang kuatlah yang memancarkan karisma seorang pemimpin. Karakter pemimpin yang seolah-olah terpampang di etalaselah yang menjadi panutan pengikutnya. Sebelum self leadership kuat, arahan pemimpin hanya sesuatu di atas kertas yang tidak menyatu dengan dirinya. Itulah sebabnya pemimpin harus menguatkan karakternya dahulu, sehingga bisa menjadi pusat perubahan, di tengah aneka ragam karakter followers-nya.

Seorang pemimpin, apakah itu pemimpin RT/RW, pemimpin keluarga, apalagi pejabat negara, paling tidak perlu mendalami apa itu kepribadian dan bagaimana kepribadiannya terbentuk. Ia perlu mengklarifikasi nilai-nilai yang dianut, mengakui kekuatan dan kelemahannya, meningkatkan kemampuan bicara dan presentasinya sehingga ia bisa membagi energi dan waktunya agar sempat membangun kepribadian para followers-nya. Sudah tidak zamannya lagi pemimpin mengeluh mengenai timnya, apakah kemampuan atau karakternya. Sebaliknya pemimpin harus membangkitkan keyakinan pada anak buahnya bahwa ia bisa menjadi orang yang lebih mumpuni dan lebih baik. Kita lihat betapa Jokowi-Ahok menerima anak buah apa adanya dan mencoba mengembangkan dari yang ada, plus mengubah karakternya. "Our character defines us. Only after we determine who we are can we know how to grow."

Open Intelligence

Saat seseorang diangkat menjadi pemimpin, sering kita lihat layout ruangan dipindah menjadi ruang tersendiri yang lebih besar, lebih private. Fasilitas seperti tempat makan atau kendaraan pun terpisah dengan kondisi lebih baik. Bila tidak hati-hati hal ini bisa membuat para pemimpin lupa bahwa ia sebetulnya perlu berada di tengah pengembangan dan perubahan followers-nya. Kepemimpinan bukan "solo practice". Pemimpin punya peran krusial untuk menggerakkan, mendorong orang lain, dan memberi arahan. Pemimpin perlu peka bila ada ketidakkompakaan anak buah, penolakan dan rasa tidak nyaman. la juga harus mengetahui "timing" kapan mengguncang anak buah untuk bergerak. Pemimpin perlu berani membentuk komunitas gaya barunya. Di masa sekarang pemimpin jelas perlu upaya yang lebih smart dan gesit. Bagaimana mungkin seorang pemimpin yang tertutup dan tidak terbaca oleh anak buah bisa mengarahkan emosi anak buah? Sudah waktunya kita membuktikan apa yang dikatakan Mahatma Gandhi“I suppose leadership at one time meant muscles; but to day it means getting along with people.”

Sebagai pemimpin, kita tidak bisa mempunyai persepsi yang realistis bila kita berjarak dengan lapangan yang lebih dikuasai bawahan. Kita perlu selalu ingat bahwa business seorang leader adalah menemukan kesempatan bekerja dengan persepsi bawahan, mendeteksi kesulitan praktis dan menikmati kesuksesan yang dialami anak buah. Pemimpin perlu mengembangkan "open intelligence" sambil kuat-kuat menjaga prinsip engagement, dan integritasnya. Apa pun dan di mana pun bentuk kepemimpinan yang ada di pundak kita, peran terbesar kita adalah memberi inspirasi kepada follower kita.

diambil dari tulisan 7 tahun lalu

Rabu, 14 April 2021

INI MANFAAT MINUM KOPI DI PAGI HARI


 

Kopi merupakan minuman sehari-hari yang dapat ditemukan hampir di seluruh dunia. orang-orang dari berbagai belahan dunia mempunyai waktu ternikmat sendiri untuk meminum secangkir kopi. Di Indonesia beberapa orang gemar meminumnya di pagi hari sebagai penambah energi untuk dapat menjalani aktivitas harian.

Nyatanya minum kopi di pagi hari memang dapat meningkatkan energi yang dpat menunjang produktivitas. Dikutip dari Healthline, waktu terbaik untuk menikmati secangkir kopi adalah saat pertengahan pagi antara pukul 09.30 dan 11.30, jika kita bangun pada 06.30. pada saat itu kadar kortisol ada pada level yang rendah sehingga tubuh akan mendapatkan kadar energi yang besar.

Selain manfaat di atas, masih ada banyak manfaat lain dari minum kopi. Berikut ini manfaat-manfaat lain yang bisa didapat dari mengonsumsi kopi pada pagi hari.

1.    Tubuh dapat memproses gula lebih baik

Orang yang rutin meminum kopi berdasarkan penelitian cenderung lebih kecil resiko terkena diabetes tipe 2. Ini diperkuat dari studi yang menunjukkan adanya penurunan setinggi 67% kadar gula dalam darah bagi orang yang rutin mengonsumsi kopi.

2.    Melindungi diri dari Alzheimer

Penyakit Alzheimer merupakan penyebab umum terjadinya demensia di seluruh dunia. Alzheimer adalah penyakit neurodegeneratif yang sering menyerang orang yang berusia di atas 65 tahun. Penelitian mengenai konsumsi kafein menunjukkan peminum kopi mempunyai resiko penyakit Alzheimer dementia 65% lebih rendah.

3.    Panjang umur

Dikutip dari John Hopkins, studi terbaru menunjukkan peminum kopi dapat hidup lebih lama karena kopi bisa menghindari berbagai macam penyakit penyumbang kematian terbesar. Berdasarkan data penyebab kematian utama bagi perempuan adalah penyakit jantung koroner, stroke, diabetes dan penyakit ginjal. Data-data yang dihimpun John Hopkins Medicine menunjukkan minum kopi dipercaya dapat menghindari penyakit-penyakit tersebut.

diolah dari Detik Health

Selasa, 13 April 2021

INILAH GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA ANAK MUDA


 

Kehidupan anak muda bisa dibilang sarat dengan emosi yang naik turun atau labil, seperti permainan soller coaster. Masa dewasa awal menjadi periode yang ditandai oleh perubahan pada pertumbuhan fisik, mental dan emosional. Kerentanan inilah yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan mental yang bisa berdampak pada kehidupan di masa mendatang. Anak muda sangat rentan dengan perubahan suasana hati sehingga bisa jadi sulit untuk mengidentifikasi apakah itu gangguan psikologis atau perubahan mood yang memang normal.

Situasi Tertentu Cenderung Meningkatkan Resiko

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh ChilTrend, 1 dari 5 anak muda terbilang sering mengalami gangguan psikologis. Jenisnya mulai dari depresi, kecemasan, gangguan spektrum autisme, hingga gangguan kepribadian dan perilaku.

Tidak hanya genetik, situasi lingkungan keluarga pun mempunyai peran dalam kesehatan psikologis anak muda. Perlu diketahui bahwa anak laki-laki rentan memiliki gangguan spektrum perilaku dan autisme serta Attention Deficit Hyperactivity (ADHD), sedangkan anak perempuan lebih rentan terhadap depresi dan gangguan makan.

Remaja yang tumbuh dalam keluarga yang kerap mengalami pelecehan, baik seksual maupun fisik, orangtua dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah, dan orangtua dengan riwayat gangguan kesehatan mental lebih cenderung mengalami gangguan psikologis.

Ø  Depresi

The National Institute of Mental Health Disorder mengungkapkan setidaknya sekitar 25% siswa sekolah menengah menunjukkan gejala gangguan psikologis ringan. Pun, data kesehatan yang dipublikasikan oleh The British Medical Journal menunjukkan bahwa sekitar 8 hingga 10% siswa sekolah menengah mempunyai gejala deprresi yang parah.