Minggu, 03 Januari 2021

AYAT KAFIR DALAM AL-QUR’AN (Surah Makkiyyah)

 


Selain diidentikkan sebagai agama teroris, islam selalu dikaitkan juga dengan agama yang selalu mengkafir-kafirkan penganut agama lain. Jika sumber utama tuntunan dan pedoman hidup umat islam adalah Al-Qur’an, maka dapatlah dikatakan semangat mengkafir-kafirkan orang lain itu berasal dari Al-Qur’an. Umat islam percaya bahwa Al-Qur’an adalah wahyu Allah SWT, sehingga semangat mengkafir-kafirkan itu sejalan dengan semangat Allah SWT.

Berikut ini akan ditampilkan kutipan Al-Qur’an, khususnya yang masuk ke dalam kelompok surah Makkiyyah, yang mencantum kata kafir dan kekafiran. Kami mendasarkan pada Al-Qur’an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, Edisi Terkini Revisi Tahun 2006. Karena fokus utamanya adalah kata tersebut, maka di sini kutipan teksnya tidak dimuat secara lengkap. Namun sebelum membaca teks-teks Al-Qur’an di bawah ini, kami hendak memberikan beberapa petunjuk penting.

1.    Gunakan akal budimu. Anda harus berusaha memahami kalimat atau ayat yang Anda baca. Pahami dulu kalimat yang ada tanpa peduli dengan latar belakang teks.

2.    Setiap kali membaca, Anda harus sadari bahwa apa yang Anda baca itu adalah kata-kata Allah SWT.

3.    Cobalah mengaitkan atau membandingkan satu ayat dengan ayat lainnya dengan tetap menyadari bahwa semua itu berasal dari Allah SWT.

4.    Rasakanlah perbandingannya.

5.    Setelah merasakan perbandingannya, hasil temuan Anda itu kemudian disandingkan dengan pernyataan tentang Al-Qur’an, yaitu “kebenaran yang meyakinkan” dan “keterangan yang jelas”.

Surah al-Anam (6)

1             : namun demikian orang-orang kafir masih mempersekutukan Tuhan mereka dengan sesuatu.

4        : Dan setiap ayat dari ayat-ayat Tuhan yang sampai kepada mereka (orang kafir), semuanya selalu diingkarinya.

7        : niscaya orang-orang kafir itu akan berkata, “Itu tidak lain hanyalah sihir yang nyata.”

25      : orang-orang kafir itu berkata, “Ini (Al-Qur’an) tidak lain hanyalah dongengan orang-orang terdahulu.”

70      : Mereka mendapat minuman dari air yang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.

122    : Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang kafir terhadap apa yang mereka kerjakan.

130    : Tetapi mereka tertipu oleh kehidupan dunia dan mereka telah menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang kafir.

Surah al-Araf (7)

Jumat, 01 Januari 2021

AYAT-AYAT KAFIR DALAM ALQURAN

 


Sudah menjadi rahasia umum kalau agama islam dikenal sebagai agama yang mengkafir-kafirkan umat agama lain. Kita dapat bertanya, darimana spirit itu datang? Berhubung umat islam meyakini bahwa Al-Qur’an merupakan petunjuk, tuntunan dan juga pedoman hidup, maka patutlah dinilai bahwa spirit mengkafir-kafirkan umat agama lain itu berasal dari sana. Bagaimana dan sejauh mana kata “kafir” ini ada dalam Al-Qur’an?

Tulisan ini mencoba memaparkan sebaran kata “kafir” dalam Al-Qur’an. Di sini kami mengacu pada “Al-Qur’an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, Edisi Terkini Revisi Tahun 2006”, yang diterbitkan CV Pustaka Agung Harapan. Sebagaimana yang telah diketahui, khususnya oleh umat islam, surah-surah dalam Al-Qur’an dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu surah makkiyyah dan surah madaniyyah. Surah Makkiyyah terdiri dari 86 surah, sedangkan Surah Madaniyyah hanya terdiri dari 28 surah. Berikut ini adalah sebaran kata “kafir” (termasuk juga kata “kekafiran”) berdasarkan 2 kelompok surah tersebut.

ORANG KUDUS DENGAN NAMA AGNES / MARGARETA

Setiap orang tentulah mempunyai nama. Bagi orang kristen katolik, nama tidak hanya sekedar kumpulan huruf yang membentuk kata, tapi harus memiliki makna. Karena dari makna itulah akan terbentuk identitas dan kepribadian seseorang. Setidaknya makna yang terkandung pada sebuah nama mempunyai 2 jenis atau kategori, yaitu makna dari kata yang terkandung pada nama itu, dan makna yang terkandung dalam nama itu. Untuk jenis yang pertama dapat ditemui pada nama GRACE. Kata itu mempunyai makna rahmat atau berkat. Dengan memberi nama itu, maka orang yang menyandangnya diharapkan dapat menjadi berkat bagi orang lain. Hal inilah yang akan membentuk kepribadiannya di kemudian hari. Untuk jenis kedua dapat ditemui pada nama ADRIANUS. Kata ini merujuk pada nama orang kudus, sehingga orang yang menyandang nama ini diharapkan akan menghidupi teladan hidup orang kudus tersebut. Hal inilah yang akan membentuk kepribadiannya di kemudian hari.