Senin, 11 Mei 2020

PERTOLONGAN PERTAMA PADA ANAK YANG KENA DIARE

Diare merupakan salah satu penyakit yang terkait dengan gangguan pencernaan. Ia bisa mennyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Penyebab diare beragam, bisa rotavirus hingga pemberian antibiotik yang berlebihan.
Salah satu indikasi diare adalah ketika frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali sehari dengan konsistensi tinja cair. Jika hal ini menyerang anak kita, tentulah kondisi ini akan membuat kebanyakan orangtua panik. Pertolongan apa yang sebaiknya orangtua lakukan?
“Tatalaksana diare tanpa dehidrasi, anak diberi makan, jangan stop makan. Sedikit-sedikit tapi sering, setiap dua jam. Makanan tidak boleh yang berlemak, bersantan,” jelas dokter spesialis anak konsultan gastroenterologi hepatologi anak di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, Frieda Handayani Kawanto dalam diskusi media di Jakarta.
Anda bisa memberi anak asupan zink untuk menguatkan saluran cerna dan menurunkan resikonya kembali terkena diare hingga tiga bulan mendatang, demikian papar Frieda. “(Asupan) zink 10 hari untuk diare akut dan kronik, lalu oralit,” ujar dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Gastroentrologi, Hepatologi dan Nutrisi Anak Indonesia (PGHNAI) itu.

Minggu, 10 Mei 2020

PAUS FRANSISKUS: MARI KITA DEKAT SECARA ROHANI DENGAN MEREKA YANG SAKIT

Paus Fransiskus mengakhiri angelus saat hari Minggu Palma dengan menyapa umat beriman yang ikut melalui sarana komunikasi sosial. Secara khusus Paus Fransiskus berkata, “Pikiran saya tertuju pada orang-orang muda di seluruh dunia,” yang menjalani Hari Orang Muda Sedunia Keuskupan hari ini, 5 April, dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Seharusnya pada hari ini berlangsung penyerahan salib dari orang-orang muda Panama, tempat Hari Orang Muda Sedunia terakhir berlangsung tahun 2019, kepada orang-orang muda dari Lisbon, tempat Hari Orang Muda Sedunia berikutnya (tahun 2022).
Langkah sangat signifikan ini ditunda dan akan dilakukan Minggu Kristus Raja, 22 November 2020. “Sambil menunggu saat itu, saya mendorong kalian, orang-orang muda untuk memperkuat dan bersaksi tentang harapan, kemurahan hati, solidaritas yang kita semua perlukan di saat yang sulit ini,” himbau Paus Fransiskus.
Tanggal 6 April Paus Fransiskus lihat sebagai Hari Olahraga Internasional untuk Pembangunan dan Perdamaian PBB. Dalam periode ini banyak acara olahraga telah ditangguhkan. Meskipun demikian kita bisa melihat munculnya buah-buah terbaik dari olahraga, yakni “daya tahan, semangat tim, persaudaraan. Mari kita sekali lagi meluncurkan olahraga untuk perdamaian dan pembangunan,” ajak Paus Fransiskus.

Jumat, 08 Mei 2020

INILAH KARAKTER PARA JIHADIS


Setelah serangan 9/11 di Amerika, seorang ibu Amerika bercerita bahwa putranya yang berusia 23 tahun telah memeluk islam. Dia menikahi seorang muslimah yang belum pernah ia temui sebelumnya dalam sebuah pernikahan. Sekarang mereka telah memiliki seorang bayi. Putra ibu itu ingin pergi ke Afganistan untuk bertempur bersama para Taliban untuk membunuhi tentara Amerika dan mati sebagai martir. Ibu itu juga mengatakan beberapa tahun sebelumnya putranya berkata padanya bahwa setelah islam menguasai Amerika, dia tidak akan ragu lagi untuk memancung kepala ibunya jika perintah untuk membunuh kafir dikumandangkan.
***
Samaira Nazir adalah wanita warga negara Inggris keturunan Pakistan berusia 25 tahun yang cerdas dan berpendidikan tinggi. Dia ditusuk sampai mati. Tenggorokannya disayat oleh saudara laki-lakinya yang berusia 30 tahun dan saudara sepupunya yang berusia 17 tahun di rumah orangtua Samaira sendiri. Samaira dituduh mempermalukan keluarga karena telah jatuh cinta dengan seorang pemuda Afgan yang dianggap berasal dari tingkat sosial yang lebih rendah.
***
Muhammad Ali al-Ayed, 23 tahun, adalah putra jutawan Saudi yang tinggal di Amerika Serikat. Di saat petang di bulan Agustus 2003, dia memanggil kawannya seorang Yahudi Maroko untuk bertemu. Keduanya minum di sebuah bar sebelum pergi ke apartemen Al-Ayed sekitar tengah malam. Al-Ayed mengambil pisau dan menusuk kawan Yahudinya sampai bagian tubuh kawannya hampir terpisah. Rekan kamar Al-Ayed berkata pada polisi bahwa kedua orang itu “tidak berdebat sebelum akhirnya Al-Ayed membunuh.” Pengacara Ayed mengatakan bahwa pembunuhan itu karena “perbedaan agama”.
***