Sabtu, 01 Oktober 2016

Bingung dengan Model Rambutnya

Sekalipun sudah diajari berkali-kali tentang Photoshop, tetap saja Yos Anting selalu minta bantuan saya berkaitan dengan photoshop. Seperti suatu hari, ia datang membawa file foto umatnya waktu di Ujung Beting.

Yos    : Bang, tolong edit gambar ini dulu.

Saya  : Edit gimana? Kan sudah bagus.

Yos    : Aku mau topi cowok baju kuning itu dilepas. Bisa gak?

Saya  : Bisa aja. Tapi, model rambutnya belah kiri, kanan atau tengah?

Yos    : Iya ya. Aku pun udah lupa. Tapi gini aja. Entar kalau abang buka topinya, kan kelihatan rambutnya belah mana.

Saya  : hahahaha....
Pangkalpinang, 2 Maret 2015
by: adrian
Baca juga humor lainnya:

Jumat, 30 September 2016

RAMAJA DAN BAHAYA PORNOGRAFI

Menyikapi maraknya kejahatan seksual, dimana pelaku kejahatan itu sebagian adalah anak remaja, kelompok cendekiawan islam (ICMI) meminta pemerintah untuk menutup Google dan Youtube. Para pelaku kejahatan itu, dalam melakukan aksinya: memperkosa dan membunuh, dinilai telah terpengaruh oleh konten pornografi yang ada di Google dan Youtube. Dengan alasan inilah para cendekiawan ini menuntut supaya dua situs itu ditutup. (diskusi tentang ini dapat dibaca di sini).
Memang suatu keprihatinan melihat fenomena kejahatan seksual ini. Korban diperkosa, dan ada yang dibunuh. Kebanyakan pelakunya, yang berasal dari kalangan remaja, terpengaruh oleh adegan-adegan pornografi dan kekerasan yang mereka lihat di dunia maya. Pengaruh pornografi juga telah merasuk anak-anak remaja sehingga mereka berani melakukan hubungan suami isteri pada masa pacaran.
Mengapa semua ini bisa terjadi?
Dua ciri utama remaja adalah keinginan tahu dan mencoba-coba. Rasa ingin tahu akan sesuatu yang baru dan menarik pada diri remaja sangatlah besar. Dorongan yang besar untuk ingin tahu ini membuat remaja berusaha untuk mencoba-coba. Inilah yang terjadi dengan masalah pornografi, dan dalam kasus tertentu menyangkut juga masalah narkoba.
Terkait dengan masalah pornografi, persoalan dasarnya adalah masalah seksualitas. Pada masa ini terjadi perubahan fisik remaja, termasuk reproduksi seksualnya. Perubahan ini awalnya menciptakan kebingungan. Dan dalam mengatasi kebingungan ini, remaja bersentuhan dengan dunia maya, yang tak lepas dari penguruh teman sebaya. Dari sinilah akhirnya remaja jatuh ke dalam percobaan demi percobaan.
Di sini ada satu peran yang hilang, yaitu orangtua. Ketika remaja dalam kebingungan menghadapi masalah seksualitas dirinya, orangtua seakan absen sehingga anak mencari dan menemukan jawabannya sendiri. Absennya orangtua di sini bisa disebabkan oleh dua faktor, (1) orangtua menunggu anak datang kepadanya dan bertanya soal seksualitas, dan (2) orangtua menilai seks itu tabu, sehingga orangtua berusaha menghindar pertanyaan anak seputar seksualitas.

Kamis, 29 September 2016

Cara Baru Melihat Konflik Israel vs Palestina

Ketika terjadi kekerasan terhadap warga islam yang dilakukan oleh warga non muslim, gampang sekali muncul kecaman dari umat islam di belahan bumi lain. Mereka mengutuk, mengecam bahkan terkadang juga mencaci-maki pelaku kekerasan. Demo diadakan dimana-mana, dengan membawa atribut agama. Sebagai contoh, ketika terjadi penindasan terhadap umat islam Rohingya, umat islam di Indonesia melakukan aksi protes ke kedutaan Myanmar. Bahkan di Yogyakarta, seorang biksu, yang tak tahu apa-apa, menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh orang islam, sebagai aksi balasan terhadap umat Buddha di Myanmar.
Fenomena ini hanya terjadi dalam dunia islam. Kita tak menemukan pada agama lain. Misalnya, jika ada penindasan terhadap umat Kristen oleh umat agama lain, sama sekali tak pernah ada demo dari umat Kristen di belahan bumi lainnya. Demikian pula dengan agama Hindu, Buddha dan lainnya. Hal ini dapat dimaklumi, karena islam, seperti kata (alm) KH Zainuddin MZ, islam itu ibarat sarang lebah. Diusik di satu sisi, maka semua lebahnya akan mengamuk. Melukai umat islam dimana pun, sama artinya melukai umat islam lainnya, sehingga umat islam lainnya wajib bangkit.
Namun, sayang tindakan tersebut terkadang sungguh di luar akal sehat manusia. Sering terjadi tindakan-tindakan yang dilakukan umat islam, sebagai wujud “solidaritas umat islam”, hanyalah bentuk fanatisme buta. Dikatakan buta karena mereka hanya melihat dari satu sudut pandang saja, yaitu sudut pandangnya sendiri, dan mengabaikan sudut pandang lainnya.
Kebutaan itu sering terlihat juga dalam menanggapi persoalan klasik Israel dan Palestina. Selalu umat islam melihatnya sebagai konflik islam vs Yahudi (Kristen). Tulisan “Cara Baru Melihat Konflik Israel vs Palestina” mencoba memberikan sudut pandang yang berbeda. Dengan tulisan ini, penulis ingin mengajukan pertanyaan: masihkan kita melihat konflik tersebut sebagai konflik agama. Lebih lanjut silahkan baca sendiri di sini: Budak Bangka: Cara Baru Melihat Konflik Israel vs Palestina