Minggu, 25 Maret 2012

Renungan Hari Minggu Prapaskah V - B

Renungan Hari Minggu Prapaskah IV B/II
Bac I       : Yer 31: 31 - 34  ; Bac II : Ibr 5: 7 - 9 ; Injil         : Yoh 5: 31 – 47

Sabda Tuhan hari ini mau mengungkapkan kepada kita betapa Allah mencintai umat-Nya, sekalipun mereka berdosa. Bacaan I mengisahkan orang Israel di pembuangan. Mereka dibuang ke Babel karena pemberontakan mereka kepada Allah. Mereka tidak setia pada perjanjian dengan Allah. Akan tetapi Allah tidak menghancurkan umat pilihan-Nya. Malah Allah menawarkan pemulihan perjanjian itu. Allah berkenan membangun kembali relasi dengan Umat-Nya yang telah hancur itu. Pada tahap ini tampak jelas betapa besarnya anugerah kemurahan Allah. Manusia berdosa tidak mendapat murka, tapi ditebus-Nya. Yang penting umat mau bertobat dan kembali setia pada-Nya.

Peristiwa perjanjian lama ini terulang lagi pada perjanjian baru, dalam diri Yesus Kristus. Yesus adalah manifestasi kehadiran Allah yang kelihatan. Kehadiran Yesus adalah untuk menyelamatkan umat manusia dari keberdosaannya. Dan untuk penyelamatan itu Yesus harus berkurban dengan wafat di kayu salib. Inilah yang diungkapkan oleh Yesus dalam Injil Yohanes. Yohanes 12 merupakan bagian akhir kisah Yesus sebelum memasuki masa sengsara, penderitaan dan wafat-Nya. Untuk itulah Yesus menyampaikan kepada para murid-Nya, "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan...." Di sini Yesus mau mewartakan kematian-Nya (bdk ay 34). Kematian itu merupakan suatu keharusan agar bisa tumbuh benih kehidupan.

Semuanya itu kembali direfleksikan oleh penulis surat kepada Orang Ibrani. Refleksi penulis surat ini berpusat pada Kristus. Dia melihat kalau Kristus adalah pokok keselamatan. Dari Yesuslah mengalir rahmat keselamatan bagi manusia. Penulis surat kepada orang Ibrani menegaskan bahwa manusia bisa menikmati keselamatan jika ia mau taat kepada Kristus.

Apa pesan sabda Allah pada kita? Sebagai manusia kita tak luput dari dosa. Namun kita memiliki Allah yang maha rahim. Kerahiman-Nya mengampuni kita. Kerahiman Allah tampak dalam diri Yesus Kristus, Tuhan dan juru selamat kita. Kerahiman Allah mendatangkan keselamatan bagi kita. Akan tetapi keselamatan itu menuntut kita untuk taat kepada-Nya. Salah satu wujud ketaatan itu adalah tobat.

by: adrian

Sabtu, 24 Maret 2012

Tempat Ziarah Maria Guadalupe - Tanjung Balai Karimun

Di Paroki St Yosef Tanjung Balai Karimun ada tempat ziarah dengan nama Maria Guadalupe. Mungkin tempat ziarah ini satu-satunya di Indonesia. Kalau yang lain dalam bentuk gua, yang ini sama sekali tidak ada guanya. Lokasinya ada di Bati, di sebelah Gereja stasi Hati Kudus Yesus.


Renungan Hari Sabtu Prapaskah IV-B

Renungan Hari Sabtu Prapaskah IV, B/II
Bac I       : Yer 11: 18 - 20  ; Injil         : Yoh 5: 31 – 47

Sabda Tuhan hari ini mau berkata bahwa menjadi murid atau pengikut-Nya itu sangatlah susah. Dibutuhkan kemauan, keberanian dan pengorbanan. Ada begitu banyak tantangan, godaan dan cobaan. Bahkan nyawa pun menjadi taruhannya.

Nabi Yeremia, yang kisahnya kita dengar dalam bacaan pertama, telah membuktikan pernyataan di atas. Dia hendak dibunuh oleh orang-orang Anatot, yang adalah juga orang sekampung dengan dirinya. Penderitaan Yeremia bukanlah baru kali ini. Pada bagian lain dari kisah hidupnya, Yeremia dikisahkan ditolak oleh umatnya. Padahal dia mewartakan pesan Yahwe; padahal dia menyuarakan suara Allah.

Apa yang dialami oleh nabi Yeremia, terjadi juga dalam diri Yesus. Bahkan kejadian yang menimpa Yeremia nyaris serupa dengan Yesus. Yesus juga hendak dibunuh oleh bangsanya sendiri. Semuanya karena Yesus mengikuti jalan atau kehendak Dia yang mengutus-Nya.

Baik Yesus dan Yeremia sama-sama mendapatkan pembelaan. Nabi Yeremia mendapat pembelaan langsung dari Allah. Sedangkan Yesus mendapat pembelaan dari Nikodemus.

Apa yang mau disampaikan oleh Firman Tuhan pada kita? Sabda Allah hari ini mau mengingatkan kita bahwa menjadi murid Tuhan tentulah membutuhkan pengorbanan. Kita diingatkan bahwa karena pilihan kita itu, kita akan menghadapi tantangan, godaan dan cobaan. Banyak orang akan menyingkirkan kita, bahkan mungkin akan membunuh kita.

Akan tetapi kita tak perlu takut, tak perlu cemas. Selalu ada penolong bagi kita jika kita tetap pada jalan Tuhan. Tuhan Yesus sendiri telah memberi jaminan. Dia pernah berkata, "Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu." (Luk 21: 15).